Naira H

18 Februari 2024 12:55

Iklan

Iklan

Naira H

18 Februari 2024 12:55

Pertanyaan

Apa yang dilakukan Ken Arok (Sri Ranggah Rajasa), Ranggawuni (Wisnu Wardhana), Anusapati, Tohjaya, Mahisa Cempaka dan Kertanegara untuk memajukan Singosari ?

Apa yang dilakukan Ken Arok (Sri Ranggah Rajasa), Ranggawuni (Wisnu Wardhana), Anusapati, Tohjaya, Mahisa Cempaka dan Kertanegara untuk memajukan Singosari?


11

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Erwin A

Community

18 Februari 2024 21:29

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut kontribusi masing-masing tokoh dalam memajukan Kerajaan Singosari:</p><p><strong>Ken Arok (Sri Ranggah Rajasa):</strong></p><ul><li>Memerdekakan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kadiri (1222)</li><li>Menyatukan wilayah dan mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Singasari</li><li>Menerapkan strategi politik "Akuwu Majapahit" untuk merangkul para pemimpin daerah</li><li>Membuka hubungan perdagangan dengan luar negeri seperti Cina dan India</li></ul><p><strong>Ranggawuni (Wisnu Wardhana):</strong></p><ul><li>Menggantikan Ken Arok setelah terjadinya pemberontakan Anusapati (1227)</li><li>Memindahkan pusat pemerintahan dari Tumapel ke Singasari (1253)</li><li>Mengembangkan bidang pertanian dan irigasi</li><li>Mendorong perkembangan seni dan budaya, seperti pembangunan Candi Jago</li></ul><p><strong>Anusapati:</strong></p><ul><li>Membalaskan dendam kematian ayahnya Tunggul Ametung dengan membunuh Ken Arok (1227)</li><li>Memerintah Singasari selama 5 tahun, namun dianggap otoriter dan kejam</li><li>Dibunuh oleh Mahisa Cempaka dan Ranggawuni (1248)</li></ul><p><strong>Tohjaya:</strong></p><ul><li>Putra Anusapati dan cucu Tunggul Ametung</li><li>Memerintah Singasari setelah kematian Anusapati</li><li>Kepemimpinannya diwarnai intrik dan ketidakpuasan para pejabat</li><li>Digulingkan oleh Ranggawuni dan Mahisa Cempaka (1248)</li></ul><p><strong>Mahisa Cempaka:</strong></p><ul><li>Ikut serta dalam pemberontakan terhadap Tohjaya bersama Ranggawuni (1248)</li><li>Mendukung kepemimpinan Ranggawuni (Wisnu Wardhana)</li><li>Tidak banyak sumber sejarah yang menyebutkan kontribusinya secara spesifik</li></ul><p><strong>Kertanegara:</strong></p><ul><li>Putra Wisnu Wardhana dan menjadi raja Singasari berikutnya (1254)</li><li>Membangun armada laut yang kuat untuk ekspansi wilayah</li><li>Melakukan ekspedisi Pamalayu untuk menaklukkan kerajaan Melayu di Sumatera (1275)</li><li>Mengembangkan seni sastra dan budaya, seperti kakawin "Kakawin Panesawarapura"</li><li>Berusaha mempersatukan Nusantara melalui konsep "Wawasan Nusantara I", namun ditentang Kerajaan Melayu dan akhirnya dikalahkan oleh pasukan Mongol (1292)</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong></p><p>Meskipun beberapa tokoh seperti Anusapati dan Tohjaya tidak memberikan kontribusi positif, secara keseluruhan para pemimpin Singasari, terutama Ken Arok, Wisnu Wardhana, dan Kertanegara, telah memperkuat pondasi dan memajukan Kerajaan Singasari melalui berbagai aspek, seperti perluasan wilayah, pembangunan ekonomi, pengembangan budaya, dan sistem pemerintahan. Kemajuan ini menjadi dasar berdirinya Kerajaan Majapahit, penerus Singasari yang mencapai kejayaan lebih besar.</p><p>&nbsp;</p>

Berikut kontribusi masing-masing tokoh dalam memajukan Kerajaan Singosari:

Ken Arok (Sri Ranggah Rajasa):

  • Memerdekakan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kadiri (1222)
  • Menyatukan wilayah dan mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Singasari
  • Menerapkan strategi politik "Akuwu Majapahit" untuk merangkul para pemimpin daerah
  • Membuka hubungan perdagangan dengan luar negeri seperti Cina dan India

Ranggawuni (Wisnu Wardhana):

  • Menggantikan Ken Arok setelah terjadinya pemberontakan Anusapati (1227)
  • Memindahkan pusat pemerintahan dari Tumapel ke Singasari (1253)
  • Mengembangkan bidang pertanian dan irigasi
  • Mendorong perkembangan seni dan budaya, seperti pembangunan Candi Jago

Anusapati:

  • Membalaskan dendam kematian ayahnya Tunggul Ametung dengan membunuh Ken Arok (1227)
  • Memerintah Singasari selama 5 tahun, namun dianggap otoriter dan kejam
  • Dibunuh oleh Mahisa Cempaka dan Ranggawuni (1248)

Tohjaya:

  • Putra Anusapati dan cucu Tunggul Ametung
  • Memerintah Singasari setelah kematian Anusapati
  • Kepemimpinannya diwarnai intrik dan ketidakpuasan para pejabat
  • Digulingkan oleh Ranggawuni dan Mahisa Cempaka (1248)

Mahisa Cempaka:

  • Ikut serta dalam pemberontakan terhadap Tohjaya bersama Ranggawuni (1248)
  • Mendukung kepemimpinan Ranggawuni (Wisnu Wardhana)
  • Tidak banyak sumber sejarah yang menyebutkan kontribusinya secara spesifik

Kertanegara:

  • Putra Wisnu Wardhana dan menjadi raja Singasari berikutnya (1254)
  • Membangun armada laut yang kuat untuk ekspansi wilayah
  • Melakukan ekspedisi Pamalayu untuk menaklukkan kerajaan Melayu di Sumatera (1275)
  • Mengembangkan seni sastra dan budaya, seperti kakawin "Kakawin Panesawarapura"
  • Berusaha mempersatukan Nusantara melalui konsep "Wawasan Nusantara I", namun ditentang Kerajaan Melayu dan akhirnya dikalahkan oleh pasukan Mongol (1292)

Kesimpulan:

Meskipun beberapa tokoh seperti Anusapati dan Tohjaya tidak memberikan kontribusi positif, secara keseluruhan para pemimpin Singasari, terutama Ken Arok, Wisnu Wardhana, dan Kertanegara, telah memperkuat pondasi dan memajukan Kerajaan Singasari melalui berbagai aspek, seperti perluasan wilayah, pembangunan ekonomi, pengembangan budaya, dan sistem pemerintahan. Kemajuan ini menjadi dasar berdirinya Kerajaan Majapahit, penerus Singasari yang mencapai kejayaan lebih besar.

 


Iklan

Iklan

B. Hindarto

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

19 Februari 2024 11:24

Jawaban terverifikasi

Jawabannya adalah raja2 yg disebutkan tadi bertikai dan saling membunuh untuk memperebutkan kekuasaan dan pada raja2 terakhir memiliki visi untuk memajukan singasari sampai ke luar jawa. Simak penjelasannya yuk, 1. Ken Arok Ken Arok adalah pendiri sekaligus raja pertama kerajaan Singasari. Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa dia adalah anak Dewa Brahma yang lahir dari seorang wanita desa Pangkur, selatan Gunung Kawi. Ken Arok hanya bertahta selama lima tahun, dari tahun 1222 hingga 1227. Dia dibunuh oleh seorang budak atas perintah Anusapati. Anusapati sendiri merupakan anak Tunggul Ametung yang dikandung Ken Dedes. 2. Anusapati Sepeninggalan Ken Arok, kerajaan diambil alih oleh Anusapati. Ia memerintah sekitar 21 tahun lamanya, dari tahun 1227 hingga 1248. Namun, tidak banyak diketahui apa yang terjadi selama masa pemerintahannya. Pada tahun 1248, Anusapati meninggal di tangan Tohjaya yang tak lain adalah putra Ken Arok. 3. Tohjaya Setelah mengalahkan Anusapati, Tohjaya menjadi raja kerajaan Singasari. Namun, raja ketiga ini hanya memerintah dalam waktu yang singkat, tidak sampai satu tahun. Tohjaya harus meninggal akibat balas dendam yang dilakukan oleh Rangga Wuni, putra Anusapati. 4. Wisnuwardhana Rangga Wuni kemudian menjadi raja keempat menggantikan posisi Tohjaya di Singasari. Ia bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Raja Wisnuwardhana memerintah pada tahun 1248 hingga 1268. 5. Mahesa cempaka Pada tahun 1248 M, Ronggowuni naik takhta Kerajaan Singasari dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Dalam memerintah, Ronggowuni didampingi Mahesa Cempaka yang berkedudukan sebagai Ratu Anggabaya. Mahesa Cempaka bergelar Narasimhamurti. Di bawah pemerintahan Ronggowuni dan Mahesa Cempaka, keadaan Singasari aman dan tentram, rakyat hidup dengan bertani serta berdagang. Pada masa pemerintahannya, Ronggowuni memerintahkan membangun benteng pertahanan di Canggu Lor. Ronggowuni · meninggal pada tahun 1268 M dan dieandikan di dua tempat, yaitu sebagai Syiwa di Waleri dan sebagai Buddha Amoghapasa di Jajagu (dikenal dengan Candi Jago). 6. Kertanegara Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai raja muda pada tahun 1248. Namun, ia tetap memerintah sampai akhirnya Kertanegara tumbuh dewasa dan sanggup memegang kendali kerajaan. Wisnuwardhana meninggal pada tahun 1268. Kerajaan Singasari kemudian resmi dipimpin oleh Kertanegara. Dalam kitab Negarakertagama, Kertanegara adalah raja kerajaan Singasari yang paling terkenal dan menjadi raja yang luar biasa. Ia terkenal dalam bidang politik hingga agama. Dengan demikian, Jawabannya adalah raja2 yg disebutkan tadi bertikai dan saling membunuh untuk memperebutkan kekuasaan dan pada raja2 terakhir memiliki visi untuk memajukan singasari sampai ke luar jawa.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Arjuna berteman akrab dengan Bambang. Mereka satu kelas dan berasal dari suku yang sama yaitu Jawa. Dalam berkomunikasi di sekolah, Arjuna sering menggunakan bahasa Jawa. Namun, Bambang selalu menanggapinya dengan bahasa Indonesia karena teman-teman mereka berasal dari berbagai daerah. Perilaku Bambang sesuai dengan Pancasila yakni .... A. Mengakui dan menghormati hak-hak orang lain B. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban C. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan D. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara tolong jawabnya dengan akal sehat dan jangan cari di Google.com yah, lov u &lt;3

13

0.0

Jawaban terverifikasi

B. Jawablah soal-soal di bawah ini! Bacalah teks cerita inspiratif di bawah ini dan jawablah pertanyaannya! RAJA DAN KOTA MEGAHYA Alkisah, hiduplah seorang rata yang kaya raya. Pada suatu hari ia memanggil seluruh pakar bangunan, insinyur, dan desainer kita yang ada di dunia. Kepada mereka ia meminta untuk dibuatkan sebuah kota yang paling megah dan paling pindah di seluruh dunia. Pekerjaan pun dimulai. Semua dikerjakan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Rata tidak menawar harga. Berapa pun biaya yang dibutuhkan ia siap membayarnya. Setelah sekian lama dikerjakan, akhirnya semuanya selesai. Sebuah kota yang teramat megah dan pindah hasil karya para pakar dunia pun tercipta. Memasuki kota itu seperti masuk surga. Raja mengadakan pesta dan mengundang rakyatnya dan tamu-tamu negara. Setiap orang yang datang pasti berdetak kagum menyaksikan karya jagung yang dahsyat dan sempurna itu. Rata pun sangat bangga dan puas karena semua itu berkat kecemerlangan idenya. Rata memerintahkan kepada penjaga agar menandai setiap tamu yang datang tentang celah kekurangan kota yang dibangunnya. Tiba-tiba ada seorang pengunjung rakyat bisa berseloroh. "Ah, seindah apa pun kota ini, tetap tidak sempurna". Mendengar kalimat itu rata tersinggung. Apa lagi yang mengatakannya adalah orang desa yang tidak tahu sama sekali tentang arsitektur kota. “Hai, memang dirimu siapa? Apa maksudmu kota ini tidak sempurna? Coba katakan, apa yang kurang dari karya hebat ini?" "Maafkan, tuan raja. Benar, memang kota yang Anda bangun sangat pindah. Tapi tetap saja mengandung dua cacat". "Apa itu? Sebutkan!" "Pertama, suatu ketika kota ini akan pudar keindahannya, akan rusak, bahkan boleh jadi musnah. Yang kedua, pemilik kota ini juga akan musnah, suatu saat kematian akan menjemputnya. Apakah hal ini bisa dibilang sempurna?" "Aha, memangnya ada yang tak akan rusak dan pemiliknya tak akan mati? Tentu saja ada, Tuan Rata. Yang tak akan rusak adalah kota pindah surganya Allah, dan pemiliknya yaitu Allah, yang tak akan pernah mati. Itulah tempat yang sempurna". "Kau benar, saudaraku. Hamper saja kemewahan dan kemegahan dunia melarikan dan menjerumuskanku. Terima kasih kau telah menyadarkanku". Selanjutnya yang rata memeluk orang yang memberikan usul tersebut. Pertanyaan : 1. Apa ide sang raja itu? 2. Mengapa ia mewujudkan ide tersebut? 3. Apa yang dilakukan raja agar idenya bisa dilaksanakan? 4. Apa yang dilakukan raja setelah idenya terwujud? 5. Apa yang diperintahkan raja kepada setiap tamu yang datang? 6. Mengapa raja melakukan hal tersebut? 7. Siapakah yang memberikan usul? 8. Apakah usulnya tersebut? 9. Siapa saja yang diundang? 10. Di manakah pesta itu diadakan? 11. Kapankah pesta itu dilaksanakan? 12. Bagaimana reaksi raja setelah mendengar salah satu rakyatnya memberikan usul?

24

5.0

Jawaban terverifikasi