Kalysta H

Ditanya 2 hari yang lalu

Iklan

Kalysta H

Ditanya 2 hari yang lalu

Pertanyaan

apa saja usaha yang dilakukan untuk menyatukan berbagai organisasi pergerakan nasional indonesia

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

08

:

55

:

11

Klaim

6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Sumber W

Community

Dijawab 2 hari yang lalu

Jawaban terverifikasi

<p>Salah satu upaya untuk menyatukan berbagai organisasi pergerakan nasional Indonesia adalah melalui <strong>Kongres Pemuda II </strong>yang diadakan pada 27–28 Oktober 1928 di Jakarta. Dalam kongres ini, berbagai organisasi pemuda, seperti PPPI, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Batak, dan Pemuda Kaum Betawi, menyusun panitia kongres.</p><p>&nbsp;</p><p>Pergerakan Nasional merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut masa perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia pada kurun 1908-1945. Organisasi pergerakan nasional berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, di antaranya: Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam/ Sarekat Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Taman Siswa.</p><p>&nbsp;</p><p>Organisasi pergerakan nasional berhasil menjadi penyokong dan penggerak perjuangan bangsa.</p>

Salah satu upaya untuk menyatukan berbagai organisasi pergerakan nasional Indonesia adalah melalui Kongres Pemuda II yang diadakan pada 27–28 Oktober 1928 di Jakarta. Dalam kongres ini, berbagai organisasi pemuda, seperti PPPI, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Batak, dan Pemuda Kaum Betawi, menyusun panitia kongres.

 

Pergerakan Nasional merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut masa perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia pada kurun 1908-1945. Organisasi pergerakan nasional berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, di antaranya: Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam/ Sarekat Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Taman Siswa.

 

Organisasi pergerakan nasional berhasil menjadi penyokong dan penggerak perjuangan bangsa.


Iklan

Rendi R

Community

Dijawab 7 menit yang lalu

<p>&nbsp;</p><p>Untuk menyatukan berbagai organisasi pergerakan nasional di Indonesia, dilakukan beberapa usaha strategis yang bertujuan mengatasi perbedaan ideologi, latar belakang, dan tujuan organisasi. Berikut adalah usaha-usaha tersebut:</p><p><strong>1. Pembentukan Perhimpunan Indonesia (PI)</strong></p><ul><li><strong>Perhimpunan Indonesia</strong> yang didirikan oleh mahasiswa Indonesia di Belanda pada tahun 1925 menjadi wadah untuk menyatukan para pelajar dan tokoh nasionalis dari berbagai organisasi.</li><li>PI mempromosikan ide bahwa kemerdekaan hanya dapat dicapai melalui persatuan nasional.</li></ul><p><strong>2. Kongres Pemuda</strong></p><ul><li><strong>Kongres Pemuda I (1926):</strong> Kongres ini menjadi upaya awal untuk mempertemukan berbagai organisasi pemuda dengan tujuan memupuk semangat persatuan.</li><li><strong>Kongres Pemuda II (1928):</strong> Melalui kongres ini, lahir Sumpah Pemuda yang menegaskan persatuan bangsa, tanah air, dan bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi dasar perjuangan bersama melawan penjajah.</li></ul><p><strong>3. Pembentukan Gabungan Organisasi</strong></p><ul><li><strong>PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia):</strong> Dibentuk oleh mahasiswa dan pelajar, organisasi ini mempersatukan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan menjadi wadah diskusi politik.</li><li><strong>Gabungan Politik Indonesia (GAPI):</strong> Dibentuk pada tahun 1939 sebagai aliansi organisasi politik untuk menuntut pemerintahan yang demokratis.</li></ul><p><strong>4. Penyatuan Ideologi Melalui Pendidikan dan Propaganda</strong></p><ul><li>Berbagai tokoh pergerakan seperti Soekarno, Hatta, dan Sutan Sjahrir menulis buku, artikel, dan pamflet yang menyerukan pentingnya persatuan bangsa untuk mencapai kemerdekaan.</li><li>Pendidikan formal dan informal digunakan sebagai sarana untuk menanamkan kesadaran nasional.</li></ul><p><strong>5. Organisasi Berbasis Nasionalisme</strong></p><ul><li>Organisasi seperti <strong>Budi Utomo</strong> dan <strong>Sarekat Islam</strong> mulai membuka diri terhadap kerja sama dengan organisasi lain meskipun memiliki fokus yang berbeda.</li><li><strong>PNI (Partai Nasional Indonesia)</strong> didirikan pada tahun 1927 oleh Soekarno sebagai organisasi politik nasionalis yang berfokus pada persatuan seluruh elemen bangsa.</li></ul><p><strong>6. Peran Kongres Perempuan Indonesia</strong></p><ul><li>Kongres Perempuan Indonesia I tahun 1928 juga menjadi langkah penting untuk menyatukan berbagai organisasi perempuan di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa perjuangan nasional mencakup semua elemen masyarakat.</li></ul><p><strong>7. Kesadaran Bersama Akan Pentingnya Persatuan</strong></p><ul><li>Tekanan kolonial dan kesadaran akan perlunya perjuangan kolektif mendorong berbagai organisasi untuk mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama dalam upaya mencapai kemerdekaan.</li></ul><p><strong>Hasil Usaha Ini</strong></p><ul><li>Upaya ini memperkuat semangat nasionalisme dan membentuk gerakan yang lebih terorganisasi, seperti lahirnya berbagai partai politik besar, kongres, dan aksi bersama yang menjadi langkah awal menuju kemerdekaan Indonesia.</li><li>Persatuan ini mencapai puncaknya saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.</li></ul><p>Usaha-usaha ini menunjukkan bahwa persatuan merupakan elemen kunci dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.</p>

 

Untuk menyatukan berbagai organisasi pergerakan nasional di Indonesia, dilakukan beberapa usaha strategis yang bertujuan mengatasi perbedaan ideologi, latar belakang, dan tujuan organisasi. Berikut adalah usaha-usaha tersebut:

1. Pembentukan Perhimpunan Indonesia (PI)

  • Perhimpunan Indonesia yang didirikan oleh mahasiswa Indonesia di Belanda pada tahun 1925 menjadi wadah untuk menyatukan para pelajar dan tokoh nasionalis dari berbagai organisasi.
  • PI mempromosikan ide bahwa kemerdekaan hanya dapat dicapai melalui persatuan nasional.

2. Kongres Pemuda

  • Kongres Pemuda I (1926): Kongres ini menjadi upaya awal untuk mempertemukan berbagai organisasi pemuda dengan tujuan memupuk semangat persatuan.
  • Kongres Pemuda II (1928): Melalui kongres ini, lahir Sumpah Pemuda yang menegaskan persatuan bangsa, tanah air, dan bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi dasar perjuangan bersama melawan penjajah.

3. Pembentukan Gabungan Organisasi

  • PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia): Dibentuk oleh mahasiswa dan pelajar, organisasi ini mempersatukan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan menjadi wadah diskusi politik.
  • Gabungan Politik Indonesia (GAPI): Dibentuk pada tahun 1939 sebagai aliansi organisasi politik untuk menuntut pemerintahan yang demokratis.

4. Penyatuan Ideologi Melalui Pendidikan dan Propaganda

  • Berbagai tokoh pergerakan seperti Soekarno, Hatta, dan Sutan Sjahrir menulis buku, artikel, dan pamflet yang menyerukan pentingnya persatuan bangsa untuk mencapai kemerdekaan.
  • Pendidikan formal dan informal digunakan sebagai sarana untuk menanamkan kesadaran nasional.

5. Organisasi Berbasis Nasionalisme

  • Organisasi seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam mulai membuka diri terhadap kerja sama dengan organisasi lain meskipun memiliki fokus yang berbeda.
  • PNI (Partai Nasional Indonesia) didirikan pada tahun 1927 oleh Soekarno sebagai organisasi politik nasionalis yang berfokus pada persatuan seluruh elemen bangsa.

6. Peran Kongres Perempuan Indonesia

  • Kongres Perempuan Indonesia I tahun 1928 juga menjadi langkah penting untuk menyatukan berbagai organisasi perempuan di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa perjuangan nasional mencakup semua elemen masyarakat.

7. Kesadaran Bersama Akan Pentingnya Persatuan

  • Tekanan kolonial dan kesadaran akan perlunya perjuangan kolektif mendorong berbagai organisasi untuk mengesampingkan perbedaan dan bekerja sama dalam upaya mencapai kemerdekaan.

Hasil Usaha Ini

  • Upaya ini memperkuat semangat nasionalisme dan membentuk gerakan yang lebih terorganisasi, seperti lahirnya berbagai partai politik besar, kongres, dan aksi bersama yang menjadi langkah awal menuju kemerdekaan Indonesia.
  • Persatuan ini mencapai puncaknya saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Usaha-usaha ini menunjukkan bahwa persatuan merupakan elemen kunci dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan yang dimaksud dengan demokrasi liberal

14

0.0

Jawaban terverifikasi

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

49

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan