Galuh P

28 Mei 2024 12:42

Iklan

Galuh P

28 Mei 2024 12:42

Pertanyaan

1. Yang kita ketahui, Kesultanan Banten bukanlah penghasil rempah asli, akan tetapi mengapa Kesultanan Banten dijadikan jalur perdagangan rempah pada masa Kerajaan Islam? Dan daerah mana saja penunjang rempah ke Kesultanan Banten? 2. Pada masa Kesultanan Makassar juga sama bukan penghasil rempah tapi mengapa Kesultanan Makassar menjadi jalur penting perdagangan rempah? 3. Jenis rempah apa saja yang dihasilkan oleh Kesultanan Banten dan Kesultanan Makassar?

1. Yang kita ketahui, Kesultanan Banten bukanlah penghasil rempah asli, akan tetapi mengapa Kesultanan Banten dijadikan jalur perdagangan rempah pada masa Kerajaan Islam? Dan daerah mana saja penunjang rempah ke Kesultanan Banten?

2. Pada masa Kesultanan Makassar juga sama bukan penghasil rempah tapi mengapa Kesultanan Makassar menjadi jalur penting perdagangan rempah?

3. Jenis rempah apa saja yang dihasilkan oleh Kesultanan Banten dan Kesultanan Makassar?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

21

:

36

:

15

Klaim

10

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

28 Mei 2024 12:53

Jawaban terverifikasi

【Jawaban】: 1. Kesultanan Banten menjadi jalur perdagangan rempah pada masa Kerajaan Islam karena posisinya yang strategis di jalur perdagangan internasional dan kemampuannya dalam mengendalikan perdagangan rempah. Daerah penunjang rempah ke Kesultanan Banten antara lain Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. 2. Kesultanan Makassar menjadi jalur penting perdagangan rempah karena lokasinya yang strategis di jalur perdagangan internasional dan kemampuannya dalam mengendalikan perdagangan rempah. 3. Kesultanan Banten menghasilkan rempah seperti cengkeh, pala, dan lada. Kesultanan Makassar menghasilkan rempah seperti cengkeh, pala, dan lada. 【Penjelasan】: 1. Kesultanan Banten, meskipun bukan penghasil rempah asli, memiliki peran penting dalam perdagangan rempah pada masa Kerajaan Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Banten memiliki posisi geografis yang strategis di jalur perdagangan internasional, terutama jalur perdagangan antara Timur dan Barat. Kedua, Banten memiliki kemampuan dalam mengendalikan perdagangan rempah, baik dari daerah penghasil maupun dari pedagang asing. Daerah-daerah penunjang rempah ke Kesultanan Banten antara lain Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. 2. Sama seperti Banten, Kesultanan Makassar juga bukan penghasil rempah asli. Namun, Makassar memiliki peran penting dalam perdagangan rempah karena lokasi geografisnya yang strategis. Makassar berada di jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Timur dan Barat. Selain itu, Makassar juga memiliki kemampuan dalam mengendalikan perdagangan rempah. 3. Kesultanan Banten dan Kesultanan Makassar menghasilkan beberapa jenis rempah yang sama, yaitu cengkeh, pala, dan lada. Rempah-rempah ini sangat dicari oleh pedagang asing karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengawet makanan, obat-obatan, dan bumbu masakan.


Iklan

Nanda R

Community

28 Mei 2024 14:10

Jawaban terverifikasi

<p><strong>1. Kesultanan Banten sebagai Jalur Perdagangan Rempah</strong></p><p><strong>Mengapa Kesultanan Banten menjadi jalur perdagangan rempah pada masa Kerajaan Islam?</strong></p><p>Kesultanan Banten menjadi jalur perdagangan rempah karena lokasinya yang strategis. Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa, di Selat Sunda, yang merupakan jalur penting bagi pelayaran internasional pada masa itu. Kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia, terutama dari Eropa, India, Timur Tengah, dan China, singgah di Banten untuk berdagang. Kesultanan Banten mengembangkan pelabuhan yang sangat maju dan menjadi pusat perdagangan internasional.</p><p><strong>Daerah Penunjang Rempah ke Kesultanan Banten:</strong></p><ol><li><strong>Maluku (Kepulauan Banda dan Maluku Utara):</strong><ul><li>Penghasil utama rempah-rempah seperti cengkeh dan pala.</li></ul></li><li><strong>Sumatra (Aceh dan sekitarnya):</strong><ul><li>Menghasilkan lada yang juga menjadi komoditas penting dalam perdagangan rempah.</li></ul></li><li><strong>Kalimantan:</strong><ul><li>Beberapa daerah di Kalimantan juga menghasilkan lada.</li></ul></li></ol><p><strong>2. Kesultanan Makassar sebagai Jalur Penting Perdagangan Rempah</strong></p><p><strong>Mengapa Kesultanan Makassar menjadi jalur penting perdagangan rempah?</strong></p><p>Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo) di Sulawesi Selatan memiliki pelabuhan yang strategis di Makassar. Letaknya yang berada di jalur pelayaran antara Maluku, yang merupakan pusat produksi rempah-rempah, dan pasar-pasar besar di Jawa, Sumatra, dan bahkan India membuatnya menjadi titik transit yang penting. Selain itu, Makassar dikenal dengan kebijakan perdagangan bebasnya yang menarik pedagang dari berbagai bangsa untuk berdagang di sana.</p><p><strong>3. Jenis Rempah yang Dihasilkan oleh Kesultanan Banten dan Kesultanan Makassar</strong></p><p><strong>Kesultanan Banten:</strong></p><p>Kesultanan Banten sendiri bukan penghasil rempah utama, tetapi mereka memperdagangkan rempah-rempah yang didatangkan dari daerah penghasil. Beberapa rempah yang diperdagangkan di Banten termasuk:</p><ol><li><strong>Lada:</strong> Meskipun tidak dalam jumlah besar, Banten menghasilkan lada dan menjadi pusat perdagangan lada dari Sumatra.</li><li><strong>Cengkeh dan Pala:</strong> Didatangkan dari Maluku dan dijual kembali di pelabuhan Banten.</li></ol><p><strong>Kesultanan Makassar:</strong></p><p>Kesultanan Makassar juga bukan penghasil rempah utama, tetapi mereka menjadi pusat perdagangan rempah yang didatangkan dari wilayah timur Indonesia seperti Maluku. Rempah-rempah yang diperdagangkan di Makassar termasuk:</p><ol><li><strong>Cengkeh dan Pala:</strong> Diimpor dari Maluku dan diperdagangkan ke berbagai wilayah.</li><li><strong>Kayu Manis dan Lada:</strong> Diimpor dari wilayah lain di Nusantara dan dijual ke pedagang internasional.</li></ol>

1. Kesultanan Banten sebagai Jalur Perdagangan Rempah

Mengapa Kesultanan Banten menjadi jalur perdagangan rempah pada masa Kerajaan Islam?

Kesultanan Banten menjadi jalur perdagangan rempah karena lokasinya yang strategis. Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa, di Selat Sunda, yang merupakan jalur penting bagi pelayaran internasional pada masa itu. Kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia, terutama dari Eropa, India, Timur Tengah, dan China, singgah di Banten untuk berdagang. Kesultanan Banten mengembangkan pelabuhan yang sangat maju dan menjadi pusat perdagangan internasional.

Daerah Penunjang Rempah ke Kesultanan Banten:

  1. Maluku (Kepulauan Banda dan Maluku Utara):
    • Penghasil utama rempah-rempah seperti cengkeh dan pala.
  2. Sumatra (Aceh dan sekitarnya):
    • Menghasilkan lada yang juga menjadi komoditas penting dalam perdagangan rempah.
  3. Kalimantan:
    • Beberapa daerah di Kalimantan juga menghasilkan lada.

2. Kesultanan Makassar sebagai Jalur Penting Perdagangan Rempah

Mengapa Kesultanan Makassar menjadi jalur penting perdagangan rempah?

Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo) di Sulawesi Selatan memiliki pelabuhan yang strategis di Makassar. Letaknya yang berada di jalur pelayaran antara Maluku, yang merupakan pusat produksi rempah-rempah, dan pasar-pasar besar di Jawa, Sumatra, dan bahkan India membuatnya menjadi titik transit yang penting. Selain itu, Makassar dikenal dengan kebijakan perdagangan bebasnya yang menarik pedagang dari berbagai bangsa untuk berdagang di sana.

3. Jenis Rempah yang Dihasilkan oleh Kesultanan Banten dan Kesultanan Makassar

Kesultanan Banten:

Kesultanan Banten sendiri bukan penghasil rempah utama, tetapi mereka memperdagangkan rempah-rempah yang didatangkan dari daerah penghasil. Beberapa rempah yang diperdagangkan di Banten termasuk:

  1. Lada: Meskipun tidak dalam jumlah besar, Banten menghasilkan lada dan menjadi pusat perdagangan lada dari Sumatra.
  2. Cengkeh dan Pala: Didatangkan dari Maluku dan dijual kembali di pelabuhan Banten.

Kesultanan Makassar:

Kesultanan Makassar juga bukan penghasil rempah utama, tetapi mereka menjadi pusat perdagangan rempah yang didatangkan dari wilayah timur Indonesia seperti Maluku. Rempah-rempah yang diperdagangkan di Makassar termasuk:

  1. Cengkeh dan Pala: Diimpor dari Maluku dan diperdagangkan ke berbagai wilayah.
  2. Kayu Manis dan Lada: Diimpor dari wilayah lain di Nusantara dan dijual ke pedagang internasional.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

30

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

76

0.0

Jawaban terverifikasi