Chantika G

11 November 2024 04:34

Iklan

Chantika G

11 November 2024 04:34

Pertanyaan

1. Perusahaan Pak Andi melakukan suplai barang terhadap toserba di wilayah Jawa Tengah, khusus mengirim celana panjang setiap bulannya sebanyak 5.000 unit. Setiap penyuplaian tersebut, ia menghabiskan biaya berikut : Biaya Bahan Baku= Rp 28.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung= Rp10.000.000 Biaya Overhead= Rp5.000.000 Ditanyakan : Hitunglah berapa besar biaya produksi perusahaan Pak Andi setiap bulannya? Berapa harga pokok sesuai biaya produksi masing-masing unitnya? Dan apabila Pak Andi menginginkan keuntungan 20% dari per unit nya, hitunglah harga jual produk tersebut ! 2. Sebuah perusahaan pakaian memproduksi 5.000 kemeja dengan rincian biaya berikut : Biaya Bahan Baku= Rp46.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung= Rp12.000.000 Biaya Overhead= Rp3.000.000 Ditanyakan : Hitunglah biaya produksi produk tersebut! Cari juga harga produksi per unitnya ! 3. Diketahui : Biaya biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk yogurt sebagai berikut : Susu segar Rp 100.000 Bibit yogurt Rp 60.000 Upah tenaga kerja Rp 50.000 Biaya pengemasan Rp 20.000 Biaya distribusi Rp 20.000 Ditanyakan : Hitunglah harga pokok diatas menggunakan metode full costing Hitunglah harga pokok diatas menggunakan metode variabel costing Apabila kapasitas produksi mencapai 25 pcs dan perhitungan harga pokok menggunakan metode full costing, berapakah harga jual per pcs dari yogurt apabila keuntungan yang diinginkan sebesar 20% ? Apabila kapasitas produksi mencapai 25 pcs dan perhitungan harga pokok menggunakan metode full costing, berapakah harga pokok pcs produk dari yogurt tersebut ?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

10

:

27

:

05

Klaim

19

1


Iklan

Rendi R

Community

27 November 2024 13:11

<p>Soal 1: Perusahaan Pak Andi</p><p><strong>Diketahui:</strong></p><ul><li>Jumlah produksi: 5.000 unit</li><li>Biaya Bahan Baku: Rp 28.000.000</li><li>Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 10.000.000</li><li>Biaya Overhead: Rp 5.000.000</li></ul><p><strong>Ditanyakan:</strong></p><p><strong>Biaya produksi total:</strong> Total biaya produksi adalah jumlah dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.</p><ul><li>Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead</li><li>Total Biaya Produksi = Rp 28.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000 = Rp 43.000.000</li></ul><p><strong>Harga pokok produksi per unit:</strong> Untuk menghitung harga pokok per unit, bagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi (5.000 unit).</p><ul><li>Harga Pokok per Unit = Total Biaya Produksi / Jumlah Unit</li><li>Harga Pokok per Unit = Rp 43.000.000 / 5.000 = Rp 8.600</li></ul><p><strong>Harga jual per unit dengan keuntungan 20%:</strong> Untuk mendapatkan harga jual dengan keuntungan 20%, hitung harga jual per unit dengan menambahkan keuntungan 20% dari harga pokok per unit.</p><ul><li>Keuntungan per Unit = 20% x Harga Pokok per Unit</li><li>Keuntungan per Unit = 20% x Rp 8.600 = Rp 1.720</li><li>Harga Jual per Unit = Harga Pokok per Unit + Keuntungan per Unit</li><li>Harga Jual per Unit = Rp 8.600 + Rp 1.720 = Rp 10.320</li></ul><p>Soal 2: Perusahaan Pakaian</p><p><strong>Diketahui:</strong></p><ul><li>Jumlah produksi: 5.000 unit</li><li>Biaya Bahan Baku: Rp 46.000.000</li><li>Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 12.000.000</li><li>Biaya Overhead: Rp 3.000.000</li></ul><p><strong>Ditanyakan:</strong></p><p><strong>Biaya produksi total:</strong></p><ul><li>Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead</li><li>Total Biaya Produksi = Rp 46.000.000 + Rp 12.000.000 + Rp 3.000.000 = Rp 61.000.000</li></ul><p><strong>Harga pokok produksi per unit:</strong> Untuk menghitung harga pokok produksi per unit, bagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi (5.000 unit).</p><ul><li>Harga Pokok per Unit = Total Biaya Produksi / Jumlah Unit</li><li>Harga Pokok per Unit = Rp 61.000.000 / 5.000 = Rp 12.200</li></ul><p>Soal 3: Produk Yogurt</p><p><strong>Diketahui:</strong></p><ul><li>Biaya Bahan Baku:<ul><li>Susu Segar: Rp 100.000</li><li>Bibit Yogurt: Rp 60.000</li></ul></li><li>Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 50.000</li><li>Biaya Pengemasan: Rp 20.000</li><li>Biaya Distribusi: Rp 20.000</li></ul><p><strong>Ditanyakan:</strong></p><p><strong>Harga pokok dengan metode full costing:</strong> Dalam metode full costing, semua biaya tetap dan variabel dihitung sebagai bagian dari harga pokok.</p><ul><li>Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Pengemasan + Biaya Distribusi</li><li>Total Biaya Produksi = Rp 100.000 + Rp 60.000 + Rp 50.000 + Rp 20.000 + Rp 20.000 = Rp 250.000</li></ul><p><strong>Harga pokok dengan metode variabel costing:</strong> Metode variabel costing hanya menghitung biaya yang berubah seiring dengan volume produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya variabel lainnya). Biaya pengemasan dan distribusi biasanya dianggap sebagai biaya tetap, jadi tidak termasuk dalam perhitungan biaya variabel.</p><ul><li>Total Biaya Variabel = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung</li><li>Total Biaya Variabel = Rp 100.000 + Rp 60.000 + Rp 50.000 = Rp 210.000</li></ul><p><strong>Harga jual dengan keuntungan 20% (kapasitas produksi 25 pcs):</strong> Untuk menghitung harga jual, kita tambahkan keuntungan 20% dari harga pokok per unit. Dengan kapasitas produksi 25 pcs:</p><ul><li><strong>Harga Pokok per Unit (Full Costing):</strong><ul><li>Harga Pokok per Unit = Total Biaya Produksi / Kapasitas Produksi</li><li>Harga Pokok per Unit = Rp 250.000 / 25 = Rp 10.000</li></ul></li><li><strong>Harga Jual per Unit:</strong><ul><li>Keuntungan per Unit = 20% x Harga Pokok per Unit</li><li>Keuntungan per Unit = 20% x Rp 10.000 = Rp 2.000</li><li>Harga Jual per Unit = Harga Pokok per Unit + Keuntungan per Unit</li><li>Harga Jual per Unit = Rp 10.000 + Rp 2.000 = Rp 12.000</li></ul></li></ul><p><strong>Harga pokok per unit dengan kapasitas produksi 25 pcs (Full Costing):</strong></p><ul><li>Harga Pokok per Unit = Rp 10.000</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong></p><p><strong>Perusahaan Pak Andi:</strong></p><ul><li>Total Biaya Produksi: Rp 43.000.000</li><li>Harga Pokok per Unit: Rp 8.600</li><li>Harga Jual per Unit: Rp 10.320</li></ul><p><strong>Perusahaan Pakaian:</strong></p><ul><li>Total Biaya Produksi: Rp 61.000.000</li><li>Harga Pokok per Unit: Rp 12.200</li></ul><p><strong>Produk Yogurt:</strong></p><ul><li><strong>Metode Full Costing:</strong> Harga Pokok per Unit: Rp 10.000, Harga Jual per Unit: Rp 12.000</li><li><strong>Metode Variabel Costing:</strong> Total Biaya Variabel: Rp 210.000, Harga Pokok per Unit: Rp 8.400</li></ul><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Soal 1: Perusahaan Pak Andi

Diketahui:

  • Jumlah produksi: 5.000 unit
  • Biaya Bahan Baku: Rp 28.000.000
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 10.000.000
  • Biaya Overhead: Rp 5.000.000

Ditanyakan:

Biaya produksi total: Total biaya produksi adalah jumlah dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.

  • Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead
  • Total Biaya Produksi = Rp 28.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000 = Rp 43.000.000

Harga pokok produksi per unit: Untuk menghitung harga pokok per unit, bagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi (5.000 unit).

  • Harga Pokok per Unit = Total Biaya Produksi / Jumlah Unit
  • Harga Pokok per Unit = Rp 43.000.000 / 5.000 = Rp 8.600

Harga jual per unit dengan keuntungan 20%: Untuk mendapatkan harga jual dengan keuntungan 20%, hitung harga jual per unit dengan menambahkan keuntungan 20% dari harga pokok per unit.

  • Keuntungan per Unit = 20% x Harga Pokok per Unit
  • Keuntungan per Unit = 20% x Rp 8.600 = Rp 1.720
  • Harga Jual per Unit = Harga Pokok per Unit + Keuntungan per Unit
  • Harga Jual per Unit = Rp 8.600 + Rp 1.720 = Rp 10.320

Soal 2: Perusahaan Pakaian

Diketahui:

  • Jumlah produksi: 5.000 unit
  • Biaya Bahan Baku: Rp 46.000.000
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 12.000.000
  • Biaya Overhead: Rp 3.000.000

Ditanyakan:

Biaya produksi total:

  • Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead
  • Total Biaya Produksi = Rp 46.000.000 + Rp 12.000.000 + Rp 3.000.000 = Rp 61.000.000

Harga pokok produksi per unit: Untuk menghitung harga pokok produksi per unit, bagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi (5.000 unit).

  • Harga Pokok per Unit = Total Biaya Produksi / Jumlah Unit
  • Harga Pokok per Unit = Rp 61.000.000 / 5.000 = Rp 12.200

Soal 3: Produk Yogurt

Diketahui:

  • Biaya Bahan Baku:
    • Susu Segar: Rp 100.000
    • Bibit Yogurt: Rp 60.000
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 50.000
  • Biaya Pengemasan: Rp 20.000
  • Biaya Distribusi: Rp 20.000

Ditanyakan:

Harga pokok dengan metode full costing: Dalam metode full costing, semua biaya tetap dan variabel dihitung sebagai bagian dari harga pokok.

  • Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Pengemasan + Biaya Distribusi
  • Total Biaya Produksi = Rp 100.000 + Rp 60.000 + Rp 50.000 + Rp 20.000 + Rp 20.000 = Rp 250.000

Harga pokok dengan metode variabel costing: Metode variabel costing hanya menghitung biaya yang berubah seiring dengan volume produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya variabel lainnya). Biaya pengemasan dan distribusi biasanya dianggap sebagai biaya tetap, jadi tidak termasuk dalam perhitungan biaya variabel.

  • Total Biaya Variabel = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung
  • Total Biaya Variabel = Rp 100.000 + Rp 60.000 + Rp 50.000 = Rp 210.000

Harga jual dengan keuntungan 20% (kapasitas produksi 25 pcs): Untuk menghitung harga jual, kita tambahkan keuntungan 20% dari harga pokok per unit. Dengan kapasitas produksi 25 pcs:

  • Harga Pokok per Unit (Full Costing):
    • Harga Pokok per Unit = Total Biaya Produksi / Kapasitas Produksi
    • Harga Pokok per Unit = Rp 250.000 / 25 = Rp 10.000
  • Harga Jual per Unit:
    • Keuntungan per Unit = 20% x Harga Pokok per Unit
    • Keuntungan per Unit = 20% x Rp 10.000 = Rp 2.000
    • Harga Jual per Unit = Harga Pokok per Unit + Keuntungan per Unit
    • Harga Jual per Unit = Rp 10.000 + Rp 2.000 = Rp 12.000

Harga pokok per unit dengan kapasitas produksi 25 pcs (Full Costing):

  • Harga Pokok per Unit = Rp 10.000

Kesimpulan:

Perusahaan Pak Andi:

  • Total Biaya Produksi: Rp 43.000.000
  • Harga Pokok per Unit: Rp 8.600
  • Harga Jual per Unit: Rp 10.320

Perusahaan Pakaian:

  • Total Biaya Produksi: Rp 61.000.000
  • Harga Pokok per Unit: Rp 12.200

Produk Yogurt:

  • Metode Full Costing: Harga Pokok per Unit: Rp 10.000, Harga Jual per Unit: Rp 12.000
  • Metode Variabel Costing: Total Biaya Variabel: Rp 210.000, Harga Pokok per Unit: Rp 8.400

 

 

 

 

 


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Budi memulai suatu usaha dagang (UD) dengan nama "Maju Jaya". Usaha yang Budi jalankan merupakan usaha dagang yang menjual satu produk saja dan diproduksi oleh Budi sendiri bersama karyawannya. Selama satu bulan Budi sudah menjalankan usahanya tersebut, akan tetapi Budi masih bingung apakah usahanya sudah mendapatkan laba atau rugi. UD Maju Jaya Budi mempunyai data sebagai berikut: 1.Biaya-biaya yang terjadi selama satu bulan meliputi: • Biaya penyusutan mobil Pick-up sebesar Rp 15.000.000,- • Biaya gaji mandor sebesar Rp 10.000.000,- • Biaya asuransi kesehatan untuk semua karyawannya sebesar Rp 10.000.000,- • Biaya bahan baku per-unit nya sebesar Rp 35.000,- dan biaya bahan penolong nya sebesar Rp 10.000 per-unit nya. • Biaya listrik &amp; air sebesar Rp 15.000.000,- • Biaya gaji buruh pabrik (tenaga kerja langsung) sebesar Rp 15.000,- untuk tiap unit yang bisa diselesaikan. • Biaya gaji pegawai kantor sebesar Rp 5.000.000,- • Biaya sewa pabrik yang digunakan untuk memproduksi adalah sebesar Rp 30.000.000,- 2. Harga jual produknya adalah Rp 100.000 untuk tiap unit nya. 3. Produk yang bisa dihasilkan dalam sebulan tersebut adalah 1.000 unit Pertanyaannya: 1) Bagaimana cara menghitung unit yang harus dijual dan omset rupiah yang harus dihasilkan agar Budi bisa tahu pada angka berapa UD Maju Jaya dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi? 2) Dan jika Budi sebagai pemilik menginginkan untung sebesar Rp 50.000.000,- berapa unit kah produk yang harus dijual? minta tolong yaa kak🙏🏻🙏🏻

27

5.0

Jawaban terverifikasi

1) Apa saja bahan dan uang modal untuk membuat nasi goreng? Bandingkan antara modal dan keuntungan "nasi goreng"! 2) Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa untuk pergi ke mall. Mereka menaiki study tour dengan harga Rp 450.000/orang. Setelah sampai, pemimpin mengajak mereka makan siang. Ia pun membeli nasi goreng untuk 15 mahasiswa yang ingin makan disini. Harga nasi goreng sebesar Rp 15.000/orang. Setelah itu pemimpin negara dan mahasiswa pergi ke tempat belanja makanan dan barang. Setelah belanja, total harga beli dari semua mahasiswa mencapai (Rp 3.200.000). Mereka pulang membawa study tour yang sama. Jika Pemimpin negara memiliki penyimpanan kartu bank sebesar (Rp 20.000.000). Berapa sisa uang beliau sekarang? Jelaskan cerita pengalaman pemimpin negara dan mahasiswa saat ke mall! (jika ada) 3) Untuk bisa jadi negara maju, usaha harus mencapai Rp 8.000.000/bulan. Sebagai contoh usaha nasi goreng dengan harga Rp 15.000/orang, maka dalam sehari mereka hanya datang 18 orang dalam sehari dan dalam sebulan bisa mencapai Rp 8.100.000/bulan. Namun ternyata kita tidak memiliki industri bersih untuk produksi bahan baku. Sehingga harus memiliki modal besar untuk membeli bahan baku. Kita bayangkan saja, dalam sehari ada sekitar 200 pelanggan datang untuk makan nasi goreng. Maka duit yang dikumpulkan mencapai Rp 3.000.000/hari dan Rp 90.000.000/bulan. Jika mengira mereka sudah maju, ternyata belum. Karena dunia menggunakan energi listrik dengan biaya yang besar. Belum lagi usaha memiliki keluarga yang besar. Sehingga mereka harus mengeluarkan modal yang besar juga. Terakhir adalah tidak semua 200 pelanggan datang yang sama. Bisa jadi karena reputasi buruk atau kondisi lingkungan. Kalau kita pikir, apa jadinya kalau semua pendapatan usaha nasi goreng bisa bersaing sama perusahaan besar lainnya? jelaskan kesimpulan! ​

4

5.0

Jawaban terverifikasi