Jabbar V

14 Juli 2024 10:03

Iklan

Jabbar V

14 Juli 2024 10:03

Pertanyaan

1) Apa saja bahan dan uang modal untuk membuat nasi goreng? Bandingkan antara modal dan keuntungan "nasi goreng"! 2) Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa untuk pergi ke mall. Mereka menaiki study tour dengan harga Rp 450.000/orang. Setelah sampai, pemimpin mengajak mereka makan siang. Ia pun membeli nasi goreng untuk 15 mahasiswa yang ingin makan disini. Harga nasi goreng sebesar Rp 15.000/orang. Setelah itu pemimpin negara dan mahasiswa pergi ke tempat belanja makanan dan barang. Setelah belanja, total harga beli dari semua mahasiswa mencapai (Rp 3.200.000). Mereka pulang membawa study tour yang sama. Jika Pemimpin negara memiliki penyimpanan kartu bank sebesar (Rp 20.000.000). Berapa sisa uang beliau sekarang? Jelaskan cerita pengalaman pemimpin negara dan mahasiswa saat ke mall! (jika ada) 3) Untuk bisa jadi negara maju, usaha harus mencapai Rp 8.000.000/bulan. Sebagai contoh usaha nasi goreng dengan harga Rp 15.000/orang, maka dalam sehari mereka hanya datang 18 orang dalam sehari dan dalam sebulan bisa mencapai Rp 8.100.000/bulan. Namun ternyata kita tidak memiliki industri bersih untuk produksi bahan baku. Sehingga harus memiliki modal besar untuk membeli bahan baku. Kita bayangkan saja, dalam sehari ada sekitar 200 pelanggan datang untuk makan nasi goreng. Maka duit yang dikumpulkan mencapai Rp 3.000.000/hari dan Rp 90.000.000/bulan. Jika mengira mereka sudah maju, ternyata belum. Karena dunia menggunakan energi listrik dengan biaya yang besar. Belum lagi usaha memiliki keluarga yang besar. Sehingga mereka harus mengeluarkan modal yang besar juga. Terakhir adalah tidak semua 200 pelanggan datang yang sama. Bisa jadi karena reputasi buruk atau kondisi lingkungan. Kalau kita pikir, apa jadinya kalau semua pendapatan usaha nasi goreng bisa bersaing sama perusahaan besar lainnya? jelaskan kesimpulan! ​

1) Apa saja bahan dan uang modal untuk membuat nasi goreng? Bandingkan antara modal dan keuntungan "nasi goreng"!

2) Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa untuk pergi ke mall. Mereka menaiki study tour dengan harga Rp 450.000/orang. Setelah sampai, pemimpin mengajak mereka makan siang. Ia pun membeli nasi goreng untuk 15 mahasiswa yang ingin makan disini. Harga nasi goreng sebesar Rp 15.000/orang. Setelah itu pemimpin negara dan mahasiswa pergi ke tempat belanja makanan dan barang. Setelah belanja, total harga beli dari semua mahasiswa mencapai (Rp 3.200.000). Mereka pulang membawa study tour yang sama. Jika Pemimpin negara memiliki penyimpanan kartu bank sebesar (Rp 20.000.000). Berapa sisa uang beliau sekarang? Jelaskan cerita pengalaman pemimpin negara dan mahasiswa saat ke mall! (jika ada)

3) Untuk bisa jadi negara maju, usaha harus mencapai Rp 8.000.000/bulan. Sebagai contoh usaha nasi goreng dengan harga Rp 15.000/orang, maka dalam sehari mereka hanya datang 18 orang dalam sehari dan dalam sebulan bisa mencapai Rp 8.100.000/bulan. Namun ternyata kita tidak memiliki industri bersih untuk produksi bahan baku. Sehingga harus memiliki modal besar untuk membeli bahan baku. Kita bayangkan saja, dalam sehari ada sekitar 200 pelanggan datang untuk makan nasi goreng. Maka duit yang dikumpulkan mencapai Rp 3.000.000/hari dan Rp 90.000.000/bulan. Jika mengira mereka sudah maju, ternyata belum. Karena dunia menggunakan energi listrik dengan biaya yang besar. Belum lagi usaha memiliki keluarga yang besar. Sehingga mereka harus mengeluarkan modal yang besar juga. Terakhir adalah tidak semua 200 pelanggan datang yang sama. Bisa jadi karena reputasi buruk atau kondisi lingkungan. Kalau kita pikir, apa jadinya kalau semua pendapatan usaha nasi goreng bisa bersaing sama perusahaan besar lainnya? jelaskan kesimpulan! ​

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

21

:

15

:

50

Klaim

20

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Salsabila M

Community

14 Juli 2024 13:23

Jawaban terverifikasi

<p>Mari kita bahas setiap pertanyaan satu per satu.</p><p>1) Bahan dan Modal untuk Membuat Nasi Goreng serta Perbandingan Modal dan Keuntungan</p><p><strong>Bahan-bahan untuk membuat nasi goreng:</strong></p><ul><li>Nasi</li><li>Minyak goreng</li><li>Telur</li><li>Bawang putih</li><li>Bawang merah</li><li>Cabai</li><li>Kecap manis</li><li>Saus tiram</li><li>Garam</li><li>Penyedap rasa</li><li>Sayuran (misalnya, wortel, kacang polong)</li><li>Daging ayam, udang, atau bahan protein lainnya (opsional)</li></ul><p><strong>Estimasi Modal:</strong> Katakanlah bahan-bahan di atas untuk membuat 1 porsi nasi goreng memiliki total biaya sekitar Rp 10.000.</p><p><strong>Harga jual:</strong> Nasi goreng dijual dengan harga Rp 15.000/porsi.</p><p><strong>Keuntungan per porsi:</strong> Harga jual - Modal = Rp 15.000 - Rp 10.000 = Rp 5.000/porsi.</p><p><strong>Perbandingan Modal dan Keuntungan:</strong> Jika dalam sehari terjual 18 porsi:</p><ul><li>Modal harian: 18 x Rp 10.000 = Rp 180.000</li><li>Pendapatan harian: 18 x Rp 15.000 = Rp 270.000</li><li>Keuntungan harian: 18 x Rp 5.000 = Rp 90.000</li></ul><p>Dalam sebulan (30 hari):</p><ul><li>Modal bulanan: 30 x Rp 180.000 = Rp 5.400.000</li><li>Pendapatan bulanan: 30 x Rp 270.000 = Rp 8.100.000</li><li>Keuntungan bulanan: 30 x Rp 90.000 = Rp 2.700.000</li></ul><p>2) Pengalaman Pemimpin Negara dan Mahasiswa ke Mall</p><p><strong>Biaya perjalanan dan makan:</strong></p><ul><li>Study tour: Rp 450.000/orang x 15 mahasiswa = Rp 6.750.000</li><li>Makan nasi goreng: Rp 15.000/orang x 15 mahasiswa = Rp 225.000</li><li>Belanja makanan dan barang: Rp 3.200.000</li></ul><p><strong>Total pengeluaran:</strong> Rp 6.750.000 (study tour) + Rp 225.000 (makan siang) + Rp 3.200.000 (belanja) = Rp 10.175.000</p><p><strong>Sisa uang di bank:</strong> Saldo awal: Rp 20.000.000 Saldo akhir: Rp 20.000.000 - Rp 10.175.000 = Rp 9.825.000</p><p><strong>Cerita pengalaman:</strong> Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa ke mall sebagai bagian dari kegiatan study tour. Mereka menghabiskan waktu untuk berbelanja dan menikmati makan siang bersama. Setelah berbelanja dengan total Rp 3.200.000, mereka kembali pulang dengan menggunakan transportasi yang sama. Pengalaman ini memberikan mereka kesempatan untuk belajar, bersantai, dan menikmati kebersamaan.</p><p>3) Kesimpulan Mengenai Usaha Nasi Goreng dan Tantangannya</p><p><strong>Analisis dan Kesimpulan:</strong></p><ul><li><strong>Target Pendapatan:</strong> Untuk menjadi negara maju, usaha harus mencapai pendapatan Rp 8.000.000/bulan.</li><li><strong>Pendapatan Realistis:</strong> Dengan harga nasi goreng Rp 15.000/porsi dan 18 pelanggan per hari, pendapatan bulanan adalah Rp 8.100.000, yang sudah melebihi target minimal.</li><li><strong>Modal dan Tantangan:</strong> Untuk melayani 200 pelanggan sehari, pendapatan bisa mencapai Rp 90.000.000/bulan. Namun, tantangan besar muncul dari biaya produksi bahan baku, listrik, dan kebutuhan keluarga besar yang meningkatkan modal operasional.</li><li><strong>Variabilitas Pelanggan:</strong> Tidak semua hari memiliki jumlah pelanggan yang sama, karena faktor seperti reputasi dan kondisi lingkungan.</li><li><strong>Kompetisi:</strong> Meskipun pendapatan tinggi, usaha nasi goreng masih harus bersaing dengan perusahaan besar yang mungkin memiliki efisiensi dan biaya produksi yang lebih rendah.</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong> Untuk bersaing dan menjadi lebih maju, usaha nasi goreng harus meningkatkan efisiensi produksi, mengelola biaya operasional dengan lebih baik, dan memperkuat reputasi untuk menarik pelanggan tetap. Keberhasilan tidak hanya diukur dari pendapatan tetapi juga dari kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan ekonomi dan persaingan industri.</p>

Mari kita bahas setiap pertanyaan satu per satu.

1) Bahan dan Modal untuk Membuat Nasi Goreng serta Perbandingan Modal dan Keuntungan

Bahan-bahan untuk membuat nasi goreng:

  • Nasi
  • Minyak goreng
  • Telur
  • Bawang putih
  • Bawang merah
  • Cabai
  • Kecap manis
  • Saus tiram
  • Garam
  • Penyedap rasa
  • Sayuran (misalnya, wortel, kacang polong)
  • Daging ayam, udang, atau bahan protein lainnya (opsional)

Estimasi Modal: Katakanlah bahan-bahan di atas untuk membuat 1 porsi nasi goreng memiliki total biaya sekitar Rp 10.000.

Harga jual: Nasi goreng dijual dengan harga Rp 15.000/porsi.

Keuntungan per porsi: Harga jual - Modal = Rp 15.000 - Rp 10.000 = Rp 5.000/porsi.

Perbandingan Modal dan Keuntungan: Jika dalam sehari terjual 18 porsi:

  • Modal harian: 18 x Rp 10.000 = Rp 180.000
  • Pendapatan harian: 18 x Rp 15.000 = Rp 270.000
  • Keuntungan harian: 18 x Rp 5.000 = Rp 90.000

Dalam sebulan (30 hari):

  • Modal bulanan: 30 x Rp 180.000 = Rp 5.400.000
  • Pendapatan bulanan: 30 x Rp 270.000 = Rp 8.100.000
  • Keuntungan bulanan: 30 x Rp 90.000 = Rp 2.700.000

2) Pengalaman Pemimpin Negara dan Mahasiswa ke Mall

Biaya perjalanan dan makan:

  • Study tour: Rp 450.000/orang x 15 mahasiswa = Rp 6.750.000
  • Makan nasi goreng: Rp 15.000/orang x 15 mahasiswa = Rp 225.000
  • Belanja makanan dan barang: Rp 3.200.000

Total pengeluaran: Rp 6.750.000 (study tour) + Rp 225.000 (makan siang) + Rp 3.200.000 (belanja) = Rp 10.175.000

Sisa uang di bank: Saldo awal: Rp 20.000.000 Saldo akhir: Rp 20.000.000 - Rp 10.175.000 = Rp 9.825.000

Cerita pengalaman: Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa ke mall sebagai bagian dari kegiatan study tour. Mereka menghabiskan waktu untuk berbelanja dan menikmati makan siang bersama. Setelah berbelanja dengan total Rp 3.200.000, mereka kembali pulang dengan menggunakan transportasi yang sama. Pengalaman ini memberikan mereka kesempatan untuk belajar, bersantai, dan menikmati kebersamaan.

3) Kesimpulan Mengenai Usaha Nasi Goreng dan Tantangannya

Analisis dan Kesimpulan:

  • Target Pendapatan: Untuk menjadi negara maju, usaha harus mencapai pendapatan Rp 8.000.000/bulan.
  • Pendapatan Realistis: Dengan harga nasi goreng Rp 15.000/porsi dan 18 pelanggan per hari, pendapatan bulanan adalah Rp 8.100.000, yang sudah melebihi target minimal.
  • Modal dan Tantangan: Untuk melayani 200 pelanggan sehari, pendapatan bisa mencapai Rp 90.000.000/bulan. Namun, tantangan besar muncul dari biaya produksi bahan baku, listrik, dan kebutuhan keluarga besar yang meningkatkan modal operasional.
  • Variabilitas Pelanggan: Tidak semua hari memiliki jumlah pelanggan yang sama, karena faktor seperti reputasi dan kondisi lingkungan.
  • Kompetisi: Meskipun pendapatan tinggi, usaha nasi goreng masih harus bersaing dengan perusahaan besar yang mungkin memiliki efisiensi dan biaya produksi yang lebih rendah.

Kesimpulan: Untuk bersaing dan menjadi lebih maju, usaha nasi goreng harus meningkatkan efisiensi produksi, mengelola biaya operasional dengan lebih baik, dan memperkuat reputasi untuk menarik pelanggan tetap. Keberhasilan tidak hanya diukur dari pendapatan tetapi juga dari kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan ekonomi dan persaingan industri.


Iklan

Nanda R

Community

21 Juli 2024 09:50

Jawaban terverifikasi

<p>1. Bahan dan Modal untuk Membuat Nasi Goreng</p><p><strong>Bahan Umum Nasi Goreng</strong>:</p><ul><li>Beras (dimasak menjadi nasi)</li><li>Minyak goreng</li><li>Bawang merah</li><li>Bawang putih</li><li>Kecap manis</li><li>Garam</li><li>Merica</li><li>Telur</li><li>Sayuran (seperti wortel, kacang polong, atau cabai)</li><li>Daging atau protein tambahan (seperti ayam, udang, atau sosis)</li><li>Bumbu tambahan (seperti saus sambal atau bumbu nasi goreng instan)</li></ul><p><strong>Modal</strong>:</p><ul><li><strong>Bahan Baku</strong>: Biaya untuk membeli semua bahan yang disebutkan di atas. Harga dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan pemasok.</li><li><strong>Waktu dan Tenaga Kerja</strong>: Biaya untuk memasak dan menyiapkan nasi goreng.</li><li><strong>Biaya Operasional</strong>: Seperti gas atau listrik untuk memasak, sewa tempat, peralatan dapur, dll.</li></ul><p><strong>Bandingkan Modal dan Keuntungan</strong>:</p><ul><li><strong>Modal</strong>: Modal awal meliputi pembelian bahan baku, peralatan, dan biaya operasional. Untuk usaha kecil, modal ini biasanya mencakup beberapa juta rupiah.</li><li><strong>Keuntungan</strong>: Jika harga jual nasi goreng adalah Rp 15.000 dan modal per porsi (termasuk bahan dan tenaga kerja) adalah Rp 8.000, maka keuntungan per porsi adalah Rp 7.000. Dengan penjualan yang tinggi, keuntungan bisa signifikan.</li></ul><p>2. Analisis Biaya dan Pengalaman Pemimpin Negara</p><p><strong>Biaya</strong>:</p><ul><li><strong>Harga Study Tour</strong>: Rp 450.000/orang × 15 orang = Rp 6.750.000</li><li><strong>Nasi Goreng</strong>: Rp 15.000/orang × 15 orang = Rp 225.000</li><li><strong>Belanja</strong>: Rp 3.200.000</li></ul><p><strong>Total Pengeluaran</strong>: Rp 6.750.000 (study tour) + Rp 225.000 (nasi goreng) + Rp 3.200.000 (belanja) = Rp 10.175.000</p><p><strong>Saldo Awal Kartu Bank</strong>: Rp 20.000.000</p><p><strong>Sisa Uang</strong>: Rp 20.000.000 - Rp 10.175.000 = Rp 9.825.000</p><p><strong>Pengalaman</strong>: Pemimpin negara bersama 15 mahasiswa menaiki study tour ke mall. Mereka menghabiskan Rp 6.750.000 untuk biaya perjalanan, kemudian membeli makan siang berupa nasi goreng seharga Rp 225.000. Setelah makan siang, mereka belanja di mall dan menghabiskan Rp 3.200.000. Pemimpin negara yang memiliki kartu bank dengan saldo awal Rp 20.000.000, kini memiliki sisa Rp 9.825.000 setelah semua pengeluaran.</p><p>3. Kesimpulan Mengenai Usaha Nasi Goreng</p><p><strong>Analisis Usaha</strong>:</p><ul><li><strong>Pendapatan</strong>: Dengan 200 pelanggan sehari dan harga Rp 15.000/orang, pendapatan mencapai Rp 3.000.000/hari atau Rp 90.000.000/bulan.</li><li><strong>Biaya</strong>: Memiliki biaya besar untuk bahan baku, energi listrik, dan operasional. Selain itu, ada kemungkinan biaya tambahan terkait dengan reputasi dan lingkungan.</li></ul><p><strong>Kesimpulan</strong>:</p><ul><li><strong>Persaingan</strong>: Walaupun usaha nasi goreng menghasilkan pendapatan yang signifikan, mereka mungkin menghadapi tantangan besar dari perusahaan besar dalam hal biaya dan kualitas. Perusahaan besar sering memiliki keuntungan skala, sistem distribusi yang efisien, dan akses ke sumber daya yang lebih murah.</li><li><strong>Keberlanjutan</strong>: Untuk bisa bersaing dengan perusahaan besar, usaha nasi goreng perlu mempertimbangkan efisiensi operasional, inovasi dalam produk, dan strategi pemasaran yang efektif. Pengelolaan biaya yang cermat dan peningkatan kualitas produk serta layanan dapat membantu meningkatkan daya saing.</li></ul>

1. Bahan dan Modal untuk Membuat Nasi Goreng

Bahan Umum Nasi Goreng:

  • Beras (dimasak menjadi nasi)
  • Minyak goreng
  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Kecap manis
  • Garam
  • Merica
  • Telur
  • Sayuran (seperti wortel, kacang polong, atau cabai)
  • Daging atau protein tambahan (seperti ayam, udang, atau sosis)
  • Bumbu tambahan (seperti saus sambal atau bumbu nasi goreng instan)

Modal:

  • Bahan Baku: Biaya untuk membeli semua bahan yang disebutkan di atas. Harga dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan pemasok.
  • Waktu dan Tenaga Kerja: Biaya untuk memasak dan menyiapkan nasi goreng.
  • Biaya Operasional: Seperti gas atau listrik untuk memasak, sewa tempat, peralatan dapur, dll.

Bandingkan Modal dan Keuntungan:

  • Modal: Modal awal meliputi pembelian bahan baku, peralatan, dan biaya operasional. Untuk usaha kecil, modal ini biasanya mencakup beberapa juta rupiah.
  • Keuntungan: Jika harga jual nasi goreng adalah Rp 15.000 dan modal per porsi (termasuk bahan dan tenaga kerja) adalah Rp 8.000, maka keuntungan per porsi adalah Rp 7.000. Dengan penjualan yang tinggi, keuntungan bisa signifikan.

2. Analisis Biaya dan Pengalaman Pemimpin Negara

Biaya:

  • Harga Study Tour: Rp 450.000/orang × 15 orang = Rp 6.750.000
  • Nasi Goreng: Rp 15.000/orang × 15 orang = Rp 225.000
  • Belanja: Rp 3.200.000

Total Pengeluaran: Rp 6.750.000 (study tour) + Rp 225.000 (nasi goreng) + Rp 3.200.000 (belanja) = Rp 10.175.000

Saldo Awal Kartu Bank: Rp 20.000.000

Sisa Uang: Rp 20.000.000 - Rp 10.175.000 = Rp 9.825.000

Pengalaman: Pemimpin negara bersama 15 mahasiswa menaiki study tour ke mall. Mereka menghabiskan Rp 6.750.000 untuk biaya perjalanan, kemudian membeli makan siang berupa nasi goreng seharga Rp 225.000. Setelah makan siang, mereka belanja di mall dan menghabiskan Rp 3.200.000. Pemimpin negara yang memiliki kartu bank dengan saldo awal Rp 20.000.000, kini memiliki sisa Rp 9.825.000 setelah semua pengeluaran.

3. Kesimpulan Mengenai Usaha Nasi Goreng

Analisis Usaha:

  • Pendapatan: Dengan 200 pelanggan sehari dan harga Rp 15.000/orang, pendapatan mencapai Rp 3.000.000/hari atau Rp 90.000.000/bulan.
  • Biaya: Memiliki biaya besar untuk bahan baku, energi listrik, dan operasional. Selain itu, ada kemungkinan biaya tambahan terkait dengan reputasi dan lingkungan.

Kesimpulan:

  • Persaingan: Walaupun usaha nasi goreng menghasilkan pendapatan yang signifikan, mereka mungkin menghadapi tantangan besar dari perusahaan besar dalam hal biaya dan kualitas. Perusahaan besar sering memiliki keuntungan skala, sistem distribusi yang efisien, dan akses ke sumber daya yang lebih murah.
  • Keberlanjutan: Untuk bisa bersaing dengan perusahaan besar, usaha nasi goreng perlu mempertimbangkan efisiensi operasional, inovasi dalam produk, dan strategi pemasaran yang efektif. Pengelolaan biaya yang cermat dan peningkatan kualitas produk serta layanan dapat membantu meningkatkan daya saing.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan