Jabbar V

14 Juli 2024 10:03

Iklan

Jabbar V

14 Juli 2024 10:03

Pertanyaan

1) Apa saja bahan dan uang modal untuk membuat nasi goreng? Bandingkan antara modal dan keuntungan "nasi goreng"! 2) Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa untuk pergi ke mall. Mereka menaiki study tour dengan harga Rp 450.000/orang. Setelah sampai, pemimpin mengajak mereka makan siang. Ia pun membeli nasi goreng untuk 15 mahasiswa yang ingin makan disini. Harga nasi goreng sebesar Rp 15.000/orang. Setelah itu pemimpin negara dan mahasiswa pergi ke tempat belanja makanan dan barang. Setelah belanja, total harga beli dari semua mahasiswa mencapai (Rp 3.200.000). Mereka pulang membawa study tour yang sama. Jika Pemimpin negara memiliki penyimpanan kartu bank sebesar (Rp 20.000.000). Berapa sisa uang beliau sekarang? Jelaskan cerita pengalaman pemimpin negara dan mahasiswa saat ke mall! (jika ada) 3) Untuk bisa jadi negara maju, usaha harus mencapai Rp 8.000.000/bulan. Sebagai contoh usaha nasi goreng dengan harga Rp 15.000/orang, maka dalam sehari mereka hanya datang 18 orang dalam sehari dan dalam sebulan bisa mencapai Rp 8.100.000/bulan. Namun ternyata kita tidak memiliki industri bersih untuk produksi bahan baku. Sehingga harus memiliki modal besar untuk membeli bahan baku. Kita bayangkan saja, dalam sehari ada sekitar 200 pelanggan datang untuk makan nasi goreng. Maka duit yang dikumpulkan mencapai Rp 3.000.000/hari dan Rp 90.000.000/bulan. Jika mengira mereka sudah maju, ternyata belum. Karena dunia menggunakan energi listrik dengan biaya yang besar. Belum lagi usaha memiliki keluarga yang besar. Sehingga mereka harus mengeluarkan modal yang besar juga. Terakhir adalah tidak semua 200 pelanggan datang yang sama. Bisa jadi karena reputasi buruk atau kondisi lingkungan. Kalau kita pikir, apa jadinya kalau semua pendapatan usaha nasi goreng bisa bersaing sama perusahaan besar lainnya? jelaskan kesimpulan! ​

1) Apa saja bahan dan uang modal untuk membuat nasi goreng? Bandingkan antara modal dan keuntungan "nasi goreng"!

2) Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa untuk pergi ke mall. Mereka menaiki study tour dengan harga Rp 450.000/orang. Setelah sampai, pemimpin mengajak mereka makan siang. Ia pun membeli nasi goreng untuk 15 mahasiswa yang ingin makan disini. Harga nasi goreng sebesar Rp 15.000/orang. Setelah itu pemimpin negara dan mahasiswa pergi ke tempat belanja makanan dan barang. Setelah belanja, total harga beli dari semua mahasiswa mencapai (Rp 3.200.000). Mereka pulang membawa study tour yang sama. Jika Pemimpin negara memiliki penyimpanan kartu bank sebesar (Rp 20.000.000). Berapa sisa uang beliau sekarang? Jelaskan cerita pengalaman pemimpin negara dan mahasiswa saat ke mall! (jika ada)

3) Untuk bisa jadi negara maju, usaha harus mencapai Rp 8.000.000/bulan. Sebagai contoh usaha nasi goreng dengan harga Rp 15.000/orang, maka dalam sehari mereka hanya datang 18 orang dalam sehari dan dalam sebulan bisa mencapai Rp 8.100.000/bulan. Namun ternyata kita tidak memiliki industri bersih untuk produksi bahan baku. Sehingga harus memiliki modal besar untuk membeli bahan baku. Kita bayangkan saja, dalam sehari ada sekitar 200 pelanggan datang untuk makan nasi goreng. Maka duit yang dikumpulkan mencapai Rp 3.000.000/hari dan Rp 90.000.000/bulan. Jika mengira mereka sudah maju, ternyata belum. Karena dunia menggunakan energi listrik dengan biaya yang besar. Belum lagi usaha memiliki keluarga yang besar. Sehingga mereka harus mengeluarkan modal yang besar juga. Terakhir adalah tidak semua 200 pelanggan datang yang sama. Bisa jadi karena reputasi buruk atau kondisi lingkungan. Kalau kita pikir, apa jadinya kalau semua pendapatan usaha nasi goreng bisa bersaing sama perusahaan besar lainnya? jelaskan kesimpulan! ​

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

10

:

38

:

51

Klaim

4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Salsabila M

Community

14 Juli 2024 13:23

Jawaban terverifikasi

<p>Mari kita bahas setiap pertanyaan satu per satu.</p><p>1) Bahan dan Modal untuk Membuat Nasi Goreng serta Perbandingan Modal dan Keuntungan</p><p><strong>Bahan-bahan untuk membuat nasi goreng:</strong></p><ul><li>Nasi</li><li>Minyak goreng</li><li>Telur</li><li>Bawang putih</li><li>Bawang merah</li><li>Cabai</li><li>Kecap manis</li><li>Saus tiram</li><li>Garam</li><li>Penyedap rasa</li><li>Sayuran (misalnya, wortel, kacang polong)</li><li>Daging ayam, udang, atau bahan protein lainnya (opsional)</li></ul><p><strong>Estimasi Modal:</strong> Katakanlah bahan-bahan di atas untuk membuat 1 porsi nasi goreng memiliki total biaya sekitar Rp 10.000.</p><p><strong>Harga jual:</strong> Nasi goreng dijual dengan harga Rp 15.000/porsi.</p><p><strong>Keuntungan per porsi:</strong> Harga jual - Modal = Rp 15.000 - Rp 10.000 = Rp 5.000/porsi.</p><p><strong>Perbandingan Modal dan Keuntungan:</strong> Jika dalam sehari terjual 18 porsi:</p><ul><li>Modal harian: 18 x Rp 10.000 = Rp 180.000</li><li>Pendapatan harian: 18 x Rp 15.000 = Rp 270.000</li><li>Keuntungan harian: 18 x Rp 5.000 = Rp 90.000</li></ul><p>Dalam sebulan (30 hari):</p><ul><li>Modal bulanan: 30 x Rp 180.000 = Rp 5.400.000</li><li>Pendapatan bulanan: 30 x Rp 270.000 = Rp 8.100.000</li><li>Keuntungan bulanan: 30 x Rp 90.000 = Rp 2.700.000</li></ul><p>2) Pengalaman Pemimpin Negara dan Mahasiswa ke Mall</p><p><strong>Biaya perjalanan dan makan:</strong></p><ul><li>Study tour: Rp 450.000/orang x 15 mahasiswa = Rp 6.750.000</li><li>Makan nasi goreng: Rp 15.000/orang x 15 mahasiswa = Rp 225.000</li><li>Belanja makanan dan barang: Rp 3.200.000</li></ul><p><strong>Total pengeluaran:</strong> Rp 6.750.000 (study tour) + Rp 225.000 (makan siang) + Rp 3.200.000 (belanja) = Rp 10.175.000</p><p><strong>Sisa uang di bank:</strong> Saldo awal: Rp 20.000.000 Saldo akhir: Rp 20.000.000 - Rp 10.175.000 = Rp 9.825.000</p><p><strong>Cerita pengalaman:</strong> Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa ke mall sebagai bagian dari kegiatan study tour. Mereka menghabiskan waktu untuk berbelanja dan menikmati makan siang bersama. Setelah berbelanja dengan total Rp 3.200.000, mereka kembali pulang dengan menggunakan transportasi yang sama. Pengalaman ini memberikan mereka kesempatan untuk belajar, bersantai, dan menikmati kebersamaan.</p><p>3) Kesimpulan Mengenai Usaha Nasi Goreng dan Tantangannya</p><p><strong>Analisis dan Kesimpulan:</strong></p><ul><li><strong>Target Pendapatan:</strong> Untuk menjadi negara maju, usaha harus mencapai pendapatan Rp 8.000.000/bulan.</li><li><strong>Pendapatan Realistis:</strong> Dengan harga nasi goreng Rp 15.000/porsi dan 18 pelanggan per hari, pendapatan bulanan adalah Rp 8.100.000, yang sudah melebihi target minimal.</li><li><strong>Modal dan Tantangan:</strong> Untuk melayani 200 pelanggan sehari, pendapatan bisa mencapai Rp 90.000.000/bulan. Namun, tantangan besar muncul dari biaya produksi bahan baku, listrik, dan kebutuhan keluarga besar yang meningkatkan modal operasional.</li><li><strong>Variabilitas Pelanggan:</strong> Tidak semua hari memiliki jumlah pelanggan yang sama, karena faktor seperti reputasi dan kondisi lingkungan.</li><li><strong>Kompetisi:</strong> Meskipun pendapatan tinggi, usaha nasi goreng masih harus bersaing dengan perusahaan besar yang mungkin memiliki efisiensi dan biaya produksi yang lebih rendah.</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong> Untuk bersaing dan menjadi lebih maju, usaha nasi goreng harus meningkatkan efisiensi produksi, mengelola biaya operasional dengan lebih baik, dan memperkuat reputasi untuk menarik pelanggan tetap. Keberhasilan tidak hanya diukur dari pendapatan tetapi juga dari kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan ekonomi dan persaingan industri.</p>

Mari kita bahas setiap pertanyaan satu per satu.

1) Bahan dan Modal untuk Membuat Nasi Goreng serta Perbandingan Modal dan Keuntungan

Bahan-bahan untuk membuat nasi goreng:

  • Nasi
  • Minyak goreng
  • Telur
  • Bawang putih
  • Bawang merah
  • Cabai
  • Kecap manis
  • Saus tiram
  • Garam
  • Penyedap rasa
  • Sayuran (misalnya, wortel, kacang polong)
  • Daging ayam, udang, atau bahan protein lainnya (opsional)

Estimasi Modal: Katakanlah bahan-bahan di atas untuk membuat 1 porsi nasi goreng memiliki total biaya sekitar Rp 10.000.

Harga jual: Nasi goreng dijual dengan harga Rp 15.000/porsi.

Keuntungan per porsi: Harga jual - Modal = Rp 15.000 - Rp 10.000 = Rp 5.000/porsi.

Perbandingan Modal dan Keuntungan: Jika dalam sehari terjual 18 porsi:

  • Modal harian: 18 x Rp 10.000 = Rp 180.000
  • Pendapatan harian: 18 x Rp 15.000 = Rp 270.000
  • Keuntungan harian: 18 x Rp 5.000 = Rp 90.000

Dalam sebulan (30 hari):

  • Modal bulanan: 30 x Rp 180.000 = Rp 5.400.000
  • Pendapatan bulanan: 30 x Rp 270.000 = Rp 8.100.000
  • Keuntungan bulanan: 30 x Rp 90.000 = Rp 2.700.000

2) Pengalaman Pemimpin Negara dan Mahasiswa ke Mall

Biaya perjalanan dan makan:

  • Study tour: Rp 450.000/orang x 15 mahasiswa = Rp 6.750.000
  • Makan nasi goreng: Rp 15.000/orang x 15 mahasiswa = Rp 225.000
  • Belanja makanan dan barang: Rp 3.200.000

Total pengeluaran: Rp 6.750.000 (study tour) + Rp 225.000 (makan siang) + Rp 3.200.000 (belanja) = Rp 10.175.000

Sisa uang di bank: Saldo awal: Rp 20.000.000 Saldo akhir: Rp 20.000.000 - Rp 10.175.000 = Rp 9.825.000

Cerita pengalaman: Pemimpin negara muda mengajak 15 mahasiswa ke mall sebagai bagian dari kegiatan study tour. Mereka menghabiskan waktu untuk berbelanja dan menikmati makan siang bersama. Setelah berbelanja dengan total Rp 3.200.000, mereka kembali pulang dengan menggunakan transportasi yang sama. Pengalaman ini memberikan mereka kesempatan untuk belajar, bersantai, dan menikmati kebersamaan.

3) Kesimpulan Mengenai Usaha Nasi Goreng dan Tantangannya

Analisis dan Kesimpulan:

  • Target Pendapatan: Untuk menjadi negara maju, usaha harus mencapai pendapatan Rp 8.000.000/bulan.
  • Pendapatan Realistis: Dengan harga nasi goreng Rp 15.000/porsi dan 18 pelanggan per hari, pendapatan bulanan adalah Rp 8.100.000, yang sudah melebihi target minimal.
  • Modal dan Tantangan: Untuk melayani 200 pelanggan sehari, pendapatan bisa mencapai Rp 90.000.000/bulan. Namun, tantangan besar muncul dari biaya produksi bahan baku, listrik, dan kebutuhan keluarga besar yang meningkatkan modal operasional.
  • Variabilitas Pelanggan: Tidak semua hari memiliki jumlah pelanggan yang sama, karena faktor seperti reputasi dan kondisi lingkungan.
  • Kompetisi: Meskipun pendapatan tinggi, usaha nasi goreng masih harus bersaing dengan perusahaan besar yang mungkin memiliki efisiensi dan biaya produksi yang lebih rendah.

Kesimpulan: Untuk bersaing dan menjadi lebih maju, usaha nasi goreng harus meningkatkan efisiensi produksi, mengelola biaya operasional dengan lebih baik, dan memperkuat reputasi untuk menarik pelanggan tetap. Keberhasilan tidak hanya diukur dari pendapatan tetapi juga dari kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan ekonomi dan persaingan industri.


Iklan

Nanda R

Community

21 Juli 2024 09:50

Jawaban terverifikasi

<p>1. Bahan dan Modal untuk Membuat Nasi Goreng</p><p><strong>Bahan Umum Nasi Goreng</strong>:</p><ul><li>Beras (dimasak menjadi nasi)</li><li>Minyak goreng</li><li>Bawang merah</li><li>Bawang putih</li><li>Kecap manis</li><li>Garam</li><li>Merica</li><li>Telur</li><li>Sayuran (seperti wortel, kacang polong, atau cabai)</li><li>Daging atau protein tambahan (seperti ayam, udang, atau sosis)</li><li>Bumbu tambahan (seperti saus sambal atau bumbu nasi goreng instan)</li></ul><p><strong>Modal</strong>:</p><ul><li><strong>Bahan Baku</strong>: Biaya untuk membeli semua bahan yang disebutkan di atas. Harga dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan pemasok.</li><li><strong>Waktu dan Tenaga Kerja</strong>: Biaya untuk memasak dan menyiapkan nasi goreng.</li><li><strong>Biaya Operasional</strong>: Seperti gas atau listrik untuk memasak, sewa tempat, peralatan dapur, dll.</li></ul><p><strong>Bandingkan Modal dan Keuntungan</strong>:</p><ul><li><strong>Modal</strong>: Modal awal meliputi pembelian bahan baku, peralatan, dan biaya operasional. Untuk usaha kecil, modal ini biasanya mencakup beberapa juta rupiah.</li><li><strong>Keuntungan</strong>: Jika harga jual nasi goreng adalah Rp 15.000 dan modal per porsi (termasuk bahan dan tenaga kerja) adalah Rp 8.000, maka keuntungan per porsi adalah Rp 7.000. Dengan penjualan yang tinggi, keuntungan bisa signifikan.</li></ul><p>2. Analisis Biaya dan Pengalaman Pemimpin Negara</p><p><strong>Biaya</strong>:</p><ul><li><strong>Harga Study Tour</strong>: Rp 450.000/orang × 15 orang = Rp 6.750.000</li><li><strong>Nasi Goreng</strong>: Rp 15.000/orang × 15 orang = Rp 225.000</li><li><strong>Belanja</strong>: Rp 3.200.000</li></ul><p><strong>Total Pengeluaran</strong>: Rp 6.750.000 (study tour) + Rp 225.000 (nasi goreng) + Rp 3.200.000 (belanja) = Rp 10.175.000</p><p><strong>Saldo Awal Kartu Bank</strong>: Rp 20.000.000</p><p><strong>Sisa Uang</strong>: Rp 20.000.000 - Rp 10.175.000 = Rp 9.825.000</p><p><strong>Pengalaman</strong>: Pemimpin negara bersama 15 mahasiswa menaiki study tour ke mall. Mereka menghabiskan Rp 6.750.000 untuk biaya perjalanan, kemudian membeli makan siang berupa nasi goreng seharga Rp 225.000. Setelah makan siang, mereka belanja di mall dan menghabiskan Rp 3.200.000. Pemimpin negara yang memiliki kartu bank dengan saldo awal Rp 20.000.000, kini memiliki sisa Rp 9.825.000 setelah semua pengeluaran.</p><p>3. Kesimpulan Mengenai Usaha Nasi Goreng</p><p><strong>Analisis Usaha</strong>:</p><ul><li><strong>Pendapatan</strong>: Dengan 200 pelanggan sehari dan harga Rp 15.000/orang, pendapatan mencapai Rp 3.000.000/hari atau Rp 90.000.000/bulan.</li><li><strong>Biaya</strong>: Memiliki biaya besar untuk bahan baku, energi listrik, dan operasional. Selain itu, ada kemungkinan biaya tambahan terkait dengan reputasi dan lingkungan.</li></ul><p><strong>Kesimpulan</strong>:</p><ul><li><strong>Persaingan</strong>: Walaupun usaha nasi goreng menghasilkan pendapatan yang signifikan, mereka mungkin menghadapi tantangan besar dari perusahaan besar dalam hal biaya dan kualitas. Perusahaan besar sering memiliki keuntungan skala, sistem distribusi yang efisien, dan akses ke sumber daya yang lebih murah.</li><li><strong>Keberlanjutan</strong>: Untuk bisa bersaing dengan perusahaan besar, usaha nasi goreng perlu mempertimbangkan efisiensi operasional, inovasi dalam produk, dan strategi pemasaran yang efektif. Pengelolaan biaya yang cermat dan peningkatan kualitas produk serta layanan dapat membantu meningkatkan daya saing.</li></ul>

1. Bahan dan Modal untuk Membuat Nasi Goreng

Bahan Umum Nasi Goreng:

  • Beras (dimasak menjadi nasi)
  • Minyak goreng
  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Kecap manis
  • Garam
  • Merica
  • Telur
  • Sayuran (seperti wortel, kacang polong, atau cabai)
  • Daging atau protein tambahan (seperti ayam, udang, atau sosis)
  • Bumbu tambahan (seperti saus sambal atau bumbu nasi goreng instan)

Modal:

  • Bahan Baku: Biaya untuk membeli semua bahan yang disebutkan di atas. Harga dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan pemasok.
  • Waktu dan Tenaga Kerja: Biaya untuk memasak dan menyiapkan nasi goreng.
  • Biaya Operasional: Seperti gas atau listrik untuk memasak, sewa tempat, peralatan dapur, dll.

Bandingkan Modal dan Keuntungan:

  • Modal: Modal awal meliputi pembelian bahan baku, peralatan, dan biaya operasional. Untuk usaha kecil, modal ini biasanya mencakup beberapa juta rupiah.
  • Keuntungan: Jika harga jual nasi goreng adalah Rp 15.000 dan modal per porsi (termasuk bahan dan tenaga kerja) adalah Rp 8.000, maka keuntungan per porsi adalah Rp 7.000. Dengan penjualan yang tinggi, keuntungan bisa signifikan.

2. Analisis Biaya dan Pengalaman Pemimpin Negara

Biaya:

  • Harga Study Tour: Rp 450.000/orang × 15 orang = Rp 6.750.000
  • Nasi Goreng: Rp 15.000/orang × 15 orang = Rp 225.000
  • Belanja: Rp 3.200.000

Total Pengeluaran: Rp 6.750.000 (study tour) + Rp 225.000 (nasi goreng) + Rp 3.200.000 (belanja) = Rp 10.175.000

Saldo Awal Kartu Bank: Rp 20.000.000

Sisa Uang: Rp 20.000.000 - Rp 10.175.000 = Rp 9.825.000

Pengalaman: Pemimpin negara bersama 15 mahasiswa menaiki study tour ke mall. Mereka menghabiskan Rp 6.750.000 untuk biaya perjalanan, kemudian membeli makan siang berupa nasi goreng seharga Rp 225.000. Setelah makan siang, mereka belanja di mall dan menghabiskan Rp 3.200.000. Pemimpin negara yang memiliki kartu bank dengan saldo awal Rp 20.000.000, kini memiliki sisa Rp 9.825.000 setelah semua pengeluaran.

3. Kesimpulan Mengenai Usaha Nasi Goreng

Analisis Usaha:

  • Pendapatan: Dengan 200 pelanggan sehari dan harga Rp 15.000/orang, pendapatan mencapai Rp 3.000.000/hari atau Rp 90.000.000/bulan.
  • Biaya: Memiliki biaya besar untuk bahan baku, energi listrik, dan operasional. Selain itu, ada kemungkinan biaya tambahan terkait dengan reputasi dan lingkungan.

Kesimpulan:

  • Persaingan: Walaupun usaha nasi goreng menghasilkan pendapatan yang signifikan, mereka mungkin menghadapi tantangan besar dari perusahaan besar dalam hal biaya dan kualitas. Perusahaan besar sering memiliki keuntungan skala, sistem distribusi yang efisien, dan akses ke sumber daya yang lebih murah.
  • Keberlanjutan: Untuk bisa bersaing dengan perusahaan besar, usaha nasi goreng perlu mempertimbangkan efisiensi operasional, inovasi dalam produk, dan strategi pemasaran yang efektif. Pengelolaan biaya yang cermat dan peningkatan kualitas produk serta layanan dapat membantu meningkatkan daya saing.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

91

0.0

Jawaban terverifikasi

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

202

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Budi memulai suatu usaha dagang (UD) dengan nama "Maju Jaya". Usaha yang Budi jalankan merupakan usaha dagang yang menjual satu produk saja dan diproduksi oleh Budi sendiri bersama karyawannya. Selama satu bulan Budi sudah menjalankan usahanya tersebut, akan tetapi Budi masih bingung apakah usahanya sudah mendapatkan laba atau rugi. UD Maju Jaya Budi mempunyai data sebagai berikut: 1.Biaya-biaya yang terjadi selama satu bulan meliputi: • Biaya penyusutan mobil Pick-up sebesar Rp 15.000.000,- • Biaya gaji mandor sebesar Rp 10.000.000,- • Biaya asuransi kesehatan untuk semua karyawannya sebesar Rp 10.000.000,- • Biaya bahan baku per-unit nya sebesar Rp 35.000,- dan biaya bahan penolong nya sebesar Rp 10.000 per-unit nya. • Biaya listrik &amp; air sebesar Rp 15.000.000,- • Biaya gaji buruh pabrik (tenaga kerja langsung) sebesar Rp 15.000,- untuk tiap unit yang bisa diselesaikan. • Biaya gaji pegawai kantor sebesar Rp 5.000.000,- • Biaya sewa pabrik yang digunakan untuk memproduksi adalah sebesar Rp 30.000.000,- 2. Harga jual produknya adalah Rp 100.000 untuk tiap unit nya. 3. Produk yang bisa dihasilkan dalam sebulan tersebut adalah 1.000 unit Pertanyaannya: 1) Bagaimana cara menghitung unit yang harus dijual dan omset rupiah yang harus dihasilkan agar Budi bisa tahu pada angka berapa UD Maju Jaya dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi? 2) Dan jika Budi sebagai pemilik menginginkan untung sebesar Rp 50.000.000,- berapa unit kah produk yang harus dijual? minta tolong yaa kak🙏🏻🙏🏻

44

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

85

0.0

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

29

5.0

Jawaban terverifikasi