Candra C

29 Mei 2024 04:45

Iklan

Candra C

29 Mei 2024 04:45

Pertanyaan

1. Kain perca: Potongan-potongan kain sisa dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, seperti baju, rok, celana, atau aksesoris seperti tas, dompet, dan lain-lain. Teknik yang bisa digunakan adalah patchwork, quilting, atau aplikasi. 2. Plastik daur ulang: Plastik bekas dapat didaur ulang menjadi benang atau kain yang kemudian dijadikan pakaian, seperti baju, celana, atau aksesoris. 3. Kertas daur ulang: Kertas bekas dapat diolah menjadi bahan mirip kain yang dapat digunakan untuk membuat pakaian, seperti gaun, kemeja, atau aksesoris. 4. Serat alami: Serat alami seperti sabut kelapa, enceng gondok, atau daun pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian atau aksesoris. 5. Limbah tekstil: Potongan-potongan kain sisa dari industri garmen dapat didaur ulang menjadi bahan baku untuk membuat pakaian baru.

 

1. Kain perca: Potongan-potongan kain sisa dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, seperti baju, rok, celana, atau aksesoris seperti tas, dompet, dan lain-lain. Teknik yang bisa digunakan adalah patchwork, quilting, atau aplikasi.

 

2. Plastik daur ulang: Plastik bekas dapat didaur ulang menjadi benang atau kain yang kemudian dijadikan pakaian, seperti baju, celana, atau aksesoris.

 

3. Kertas daur ulang: Kertas bekas dapat diolah menjadi bahan mirip kain yang dapat digunakan untuk membuat pakaian, seperti gaun, kemeja, atau aksesoris.

 

4. Serat alami: Serat alami seperti sabut kelapa, enceng gondok, atau daun pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian atau aksesoris.

 

5. Limbah tekstil: Potongan-potongan kain sisa dari industri garmen dapat didaur ulang menjadi bahan baku untuk membuat pakaian baru.

 

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

19

:

07

:

01

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Navniaaa N

30 Mei 2024 14:48

Jawaban terverifikasi

<p>Kain perca: Potongan-potongan kain sisa bisa digunakan untuk membuat hal hal baru dan lebih indah dengan menambal nambal dan mencampur kain.</p><p>Plastik daur ulang: Plastik bekas bisa didaur ulang menjadi barang yang bisa digunakan dan berguna sperti tempat pencil, pot bunga, dan hiasan meja,, &nbsp;</p><p>Kertas daur ulang: Kertas bekas bisa diolah menjadi bubur kertas yang bisa dipakai untuk bingkai pigora dan tempelan dinding bahkan untuk menghias tempat tisu.</p><p>Serat alami: Serat alami seperti sabut kelapa, enceng gondok, dapat digunakan untuk kerajinan lain&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Kain perca: Potongan-potongan kain sisa bisa digunakan untuk membuat hal hal baru dan lebih indah dengan menambal nambal dan mencampur kain.

Plastik daur ulang: Plastik bekas bisa didaur ulang menjadi barang yang bisa digunakan dan berguna sperti tempat pencil, pot bunga, dan hiasan meja,,  

Kertas daur ulang: Kertas bekas bisa diolah menjadi bubur kertas yang bisa dipakai untuk bingkai pigora dan tempelan dinding bahkan untuk menghias tempat tisu.

Serat alami: Serat alami seperti sabut kelapa, enceng gondok, dapat digunakan untuk kerajinan lain 

 


Iklan

Nanda R

Community

30 Mei 2024 13:16

Jawaban terverifikasi

<p>Ini adalah contoh-contoh cara mendaur ulang bahan untuk membuat pakaian atau aksesoris:</p><p>Kain perca: Potongan-potongan kain sisa bisa dimanfaatkan kembali untuk membuat pakaian atau aksesori dengan teknik seperti patchwork, quilting, atau aplikasi.</p><p>Plastik daur ulang: Plastik bekas bisa didaur ulang menjadi benang atau kain yang digunakan untuk membuat pakaian atau aksesori.</p><p>Kertas daur ulang: Kertas bekas bisa diolah menjadi bahan yang mirip kain untuk membuat pakaian atau aksesori.</p><p>Serat alami: Serat alami seperti sabut kelapa, enceng gondok, atau daun pisang bisa dimanfaatkan untuk membuat pakaian atau aksesori.</p><p>Limbah tekstil: Potongan-potongan kain sisa dari industri garmen bisa didaur ulang menjadi bahan baku untuk membuat pakaian baru.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Ini adalah contoh-contoh cara mendaur ulang bahan untuk membuat pakaian atau aksesoris:

Kain perca: Potongan-potongan kain sisa bisa dimanfaatkan kembali untuk membuat pakaian atau aksesori dengan teknik seperti patchwork, quilting, atau aplikasi.

Plastik daur ulang: Plastik bekas bisa didaur ulang menjadi benang atau kain yang digunakan untuk membuat pakaian atau aksesori.

Kertas daur ulang: Kertas bekas bisa diolah menjadi bahan yang mirip kain untuk membuat pakaian atau aksesori.

Serat alami: Serat alami seperti sabut kelapa, enceng gondok, atau daun pisang bisa dimanfaatkan untuk membuat pakaian atau aksesori.

Limbah tekstil: Potongan-potongan kain sisa dari industri garmen bisa didaur ulang menjadi bahan baku untuk membuat pakaian baru.

 

 

 

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

5

0.0

Jawaban terverifikasi

Saya kira dewasa ini banyak berjumpa dengan yang disebut “Fundamentalisme agama”. Gerakan fundamentalisme agama ini merupakan ideologi yang berdasarkan nilai-nilai agama tertentu. Gerakan fundamentalisme yang berkembang ini memuculkan sifat fanatik dan eksklusif karena menganggap agama lain itu salah. Nilai toleransi pun menjadi hilang sehingga dapat menimbulkan tindak kekerasan antar pemeluk agama. Perilaku seperti ini jelas bertentangan dengan nilai Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila telah mengakui berbagai agama dan toleransi sesuai agama dan keyakinan individu. Masalah agama adalah masalah individu yang tidak dapat dipaksakan oleh siapapun bahkan negara sekalipun. Dari wacana tersebut, manakah solusi yang manakah solusi yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah diatas? 1. Masyarakat cenderung pro aktif dalam hal pertahanan dan keamanan 2. Harus bisa mengikuti agama lain agar memahami semua aturan yang berlaku 3. Masyarakat dapat memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari masalah yang ada 4. Mengintesifkan pembelajaran Pancasila di sekolah dengan penekanan pada implementasi nilai-nilai Pancasila. 5. Menerapkan pembiasaan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik dengan membuat keyakinan kelas 6. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya toleransi dalam masyarakat majemuk melalui iklan layanan masyarakat 7. Mengintensifkan kinerja aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan represif kepada pihak-pihak yang disinyalir sebagai pelaku intoleransi A. 1, 2, 3 B. 2, 3, 4 C. 3, 4, 5 D. 4, 5, 6 E. 5, 6, 7

1

0.0

Jawaban terverifikasi