Abidah M

03 Agustus 2025 15:06

Iklan

Abidah M

03 Agustus 2025 15:06

Pertanyaan

1.hubungan antara sila 1 dan sila 2 2.hubungan antara sila 2 dan sila 3 3.hubungan antara sila 3 dan sila 4 4.hubungan antara sila ke 4 dan sila 5 5.hubungan antara sila ke 5 dan sila 1

1.hubungan antara sila 1 dan sila 2
2.hubungan antara sila 2 dan sila 3
3.hubungan antara sila 3 dan sila 4
4.hubungan antara sila ke 4 dan sila 5
5.hubungan antara sila ke 5 dan sila 1

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

13

:

58

:

22

Klaim

1

2


Iklan

Thalita R

06 Agustus 2025 11:03

<p>Pertama,&nbsp;<br>hubungan sila pertama dan kedua. Dengan&nbsp;<br>keterkaitan atas keduanya, Pancasila tidak&nbsp;<br>hanya menghendaki setiap orang yang menjadi&nbsp;<br>bagian dari bangsa Indonesia untuk meyakini&nbsp;<br>dan menjalankan ajaran-ajaran agama yang&nbsp;<br>dipeluknya, tetapi juga mengamalkan ajaranajaran tersebut dalam bentuk cinta atau kasih&nbsp;<br>sayang kepada sesama manusia sebagai makhluk&nbsp;<br>Tuhan Yang Maha Esa. Demikian juga sebaliknya,&nbsp;<br>kasih sayang kita pada sesama manusia,&nbsp;<br>sebagaimana yang diajarkan sila kemanusiaan&nbsp;<br>yang adil dan beradab, harus dilandasi oleh&nbsp;<br>keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa&nbsp;<br>sebagaimana ditegaskan oleh sila pertama.&nbsp;<br>Kedua, hubungan sila Ketuhanan Yang&nbsp;<br>Maha Esa dengan sila persatuan Indonesia&nbsp;<br>(kebangsaan) juga seperti itu.&nbsp;</p><p>Hubungan kedua&nbsp;<br>sila ini melahirkan prinsip ketuhanan yang&nbsp;<br>diimani dan diamalkan dalam bentuk rasa cinta&nbsp;<br>kita kepada tanah air dan bangsa Indonesia&nbsp;<br>dengan segala macam upaya di dalamnya, baik&nbsp;<br>untuk menjaga kelestarian alamnya maupun&nbsp;<br>untuk merawat persatuan dan kesatuan&nbsp;<br>bangsa di tengah keberagaman suku, agama,&nbsp;<br>bahasa, dan budaya yang ada. Oleh karena&nbsp;<br>itu, dalam kaitan inilah ajaran ketuhanan di&nbsp;<br>semua agama dan kepercayaan di Indonesia&nbsp;<br>harus dilihat sebagai ajaran yang memupuk&nbsp;<br>rasa cinta tanah air dan bangsa kepada para&nbsp;<br>pemeluk-pemeluknya.&nbsp;</p><p>Ketiga, hubungan sila kemanusiaan yang&nbsp;<br>adil dan beradab (kedua) dengan sila persatuan&nbsp;<br>Indonesia (ketiga). Seperti yang disampaikan&nbsp;<br>Sukarno dalam Pidato 1 Juni 1945, bahwa&nbsp;<br>Pancasila menghendaki terjadinya keseimbangan&nbsp;<br>status dalam diri setiap manusia Indonesia antara&nbsp;<br>menjadi bagian dari umat manusia (global) dan&nbsp;<br>menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Dengan&nbsp;<br>itu, identitas kebangsaan yang diajarkan oleh&nbsp;<br>sila ketiga pada dasarnya merupakan bagian&nbsp;<br>dari identitas kemanusiaan secara universal&nbsp;<br>sebagaimana dikehendaki oleh sila kedua.&nbsp;</p><p>Keempat, hubungan sila persatuan Indonesia&nbsp;<br>(ketiga) dan sila kerakyatan (keempat). Dalam&nbsp;<br>hal ini, sila ketiga yang melahirkan prinsip&nbsp;<br>kebangsaan, mesti dipahami sebagai paham&nbsp;<br>yang di dalamnya memiliki nilai-nilai demokrasi&nbsp;<br>atau kedaulatan rakyat. Dengan demikian,&nbsp;<br>seluruh upaya yang dilakukan negara ataupun&nbsp;<br>masyarakat dengan mengatasnamakan bangsa&nbsp;<br>Indonesia, tidak boleh bertentangan dengan&nbsp;<br>keberadaan hak-hak asasi manusia yang&nbsp;<br>tertanam dalam prinsip demokrasi.&nbsp;</p><p>Kelima, hubungan sila kerakyatan (keempat) dan sila keadilan sosial&nbsp;<br>(kelima). Sila kerakyatan dan sila keadilan sosial memiliki hubungan&nbsp;<br>yang&nbsp;<br>sangat erat. Hal ini berarti bahwa prinsip demokrasi yang semestinya<br>dijalankan di Indonesia tidak hanya dimaknai sempit dalam aspek politik<br>yang biasa dicontohkan melalui penggunaan hak atau suara rakyat dalam&nbsp;<br>pemilihan umum ataupun menyuarakan aspirasi/pendapatn<br>ya di ruangruang publik. Lebih luas dari itu, prinsip demokrasi yang dijalankan ju<br>ga&nbsp;<br>harus mengikutsertakan aspek kesetaraan di bidang sosial-ekonomi yang&nbsp;<br>berujung pada terciptanya kesejahteraan hidup seluruh masyarakat&nbsp;<br>Indonesia.&nbsp;</p>

Pertama, 
hubungan sila pertama dan kedua. Dengan 
keterkaitan atas keduanya, Pancasila tidak 
hanya menghendaki setiap orang yang menjadi 
bagian dari bangsa Indonesia untuk meyakini 
dan menjalankan ajaran-ajaran agama yang 
dipeluknya, tetapi juga mengamalkan ajaranajaran tersebut dalam bentuk cinta atau kasih 
sayang kepada sesama manusia sebagai makhluk 
Tuhan Yang Maha Esa. Demikian juga sebaliknya, 
kasih sayang kita pada sesama manusia, 
sebagaimana yang diajarkan sila kemanusiaan 
yang adil dan beradab, harus dilandasi oleh 
keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa 
sebagaimana ditegaskan oleh sila pertama. 
Kedua, hubungan sila Ketuhanan Yang 
Maha Esa dengan sila persatuan Indonesia 
(kebangsaan) juga seperti itu. 

Hubungan kedua 
sila ini melahirkan prinsip ketuhanan yang 
diimani dan diamalkan dalam bentuk rasa cinta 
kita kepada tanah air dan bangsa Indonesia 
dengan segala macam upaya di dalamnya, baik 
untuk menjaga kelestarian alamnya maupun 
untuk merawat persatuan dan kesatuan 
bangsa di tengah keberagaman suku, agama, 
bahasa, dan budaya yang ada. Oleh karena 
itu, dalam kaitan inilah ajaran ketuhanan di 
semua agama dan kepercayaan di Indonesia 
harus dilihat sebagai ajaran yang memupuk 
rasa cinta tanah air dan bangsa kepada para 
pemeluk-pemeluknya. 

Ketiga, hubungan sila kemanusiaan yang 
adil dan beradab (kedua) dengan sila persatuan 
Indonesia (ketiga). Seperti yang disampaikan 
Sukarno dalam Pidato 1 Juni 1945, bahwa 
Pancasila menghendaki terjadinya keseimbangan 
status dalam diri setiap manusia Indonesia antara 
menjadi bagian dari umat manusia (global) dan 
menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Dengan 
itu, identitas kebangsaan yang diajarkan oleh 
sila ketiga pada dasarnya merupakan bagian 
dari identitas kemanusiaan secara universal 
sebagaimana dikehendaki oleh sila kedua. 

Keempat, hubungan sila persatuan Indonesia 
(ketiga) dan sila kerakyatan (keempat). Dalam 
hal ini, sila ketiga yang melahirkan prinsip 
kebangsaan, mesti dipahami sebagai paham 
yang di dalamnya memiliki nilai-nilai demokrasi 
atau kedaulatan rakyat. Dengan demikian, 
seluruh upaya yang dilakukan negara ataupun 
masyarakat dengan mengatasnamakan bangsa 
Indonesia, tidak boleh bertentangan dengan 
keberadaan hak-hak asasi manusia yang 
tertanam dalam prinsip demokrasi. 

Kelima, hubungan sila kerakyatan (keempat) dan sila keadilan sosial 
(kelima). Sila kerakyatan dan sila keadilan sosial memiliki hubungan 
yang 
sangat erat. Hal ini berarti bahwa prinsip demokrasi yang semestinya
dijalankan di Indonesia tidak hanya dimaknai sempit dalam aspek politik
yang biasa dicontohkan melalui penggunaan hak atau suara rakyat dalam 
pemilihan umum ataupun menyuarakan aspirasi/pendapatn
ya di ruangruang publik. Lebih luas dari itu, prinsip demokrasi yang dijalankan ju
ga 
harus mengikutsertakan aspek kesetaraan di bidang sosial-ekonomi yang 
berujung pada terciptanya kesejahteraan hidup seluruh masyarakat 
Indonesia. 


Iklan

Septian S

10 Agustus 2025 11:50

<p>karna saling sama dan ras</p>

karna saling sama dan ras


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Tentukan penyelesaian dari (2^(x+1))=5

11

5.0

Jawaban terverifikasi