Oreopieys O

30 Juli 2024 12:21

Iklan

Oreopieys O

30 Juli 2024 12:21

Pertanyaan

1. bagaimana perkembangan ekonomi pada tahun 1990-an? 2. apa perbedaan ilmu ekonomi positif dengan ilmu ekonomi normatif ?

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

00

:

03

:

00

:

57

Klaim

115

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Daniel N

30 Juli 2024 12:49

Jawaban terverifikasi

<p>Tentu, saya bisa menjelaskan kedua hal tersebut.</p><p>### 1. Perkembangan Ekonomi pada Tahun 1990-an</p><p>Pada tahun 1990-an, perkembangan ekonomi global dan di berbagai negara mengalami sejumlah perubahan signifikan. Berikut adalah beberapa aspek penting:</p><p>- **Globalisasi**: Tahun 1990-an menyaksikan percepatan proses globalisasi. Negara-negara semakin terhubung melalui perdagangan internasional, investasi langsung asing, dan kemajuan teknologi komunikasi. Ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi global dan integrasi pasar.</p><p>- **Pertumbuhan Ekonomi**: Banyak negara, terutama negara-negara berkembang, mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Di Asia, negara seperti China dan India memulai reformasi ekonomi besar-besaran yang memicu pertumbuhan yang signifikan. China, khususnya, memanfaatkan kebijakan "pintu terbuka" dan reformasi pasar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.</p><p>- **Krisis Ekonomi**: Tahun 1990-an juga ditandai oleh beberapa krisis ekonomi. Salah satu yang paling signifikan adalah Krisis Keuangan Asia 1997-1998, yang dimulai di Thailand dan menyebar ke banyak negara Asia, menyebabkan dampak besar pada ekonomi regional dan global.</p><p>- **Perubahan Ekonomi di Eropa**: Dengan runtuhnya Uni Soviet pada akhir 1991, negara-negara Eropa Timur dan bekas negara bagian Soviet menjalani transisi besar menuju ekonomi pasar. Uni Eropa juga mengalami ekspansi besar-besaran, dengan beberapa negara Eropa Tengah dan Timur bergabung.</p><p>- **Kemajuan Teknologi**: Revolusi teknologi informasi dan komunikasi membuat kemajuan pesat dalam komputerisasi dan internet. Hal ini mendorong inovasi di sektor bisnis dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, terutama teknologi dan layanan.</p><p>### 2. Perbedaan Ilmu Ekonomi Positif dan Ilmu Ekonomi Normatif</p><p>Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi dua kategori utama: **ilmu ekonomi positif** dan **ilmu ekonomi normatif**. Keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda:</p><p>- **Ilmu Ekonomi Positif**:&nbsp;<br>&nbsp;- **Definisi**: Ilmu ekonomi positif berkaitan dengan analisis dan penjelasan fenomena ekonomi yang bersifat objektif dan empiris. Tujuannya adalah untuk memahami dan menjelaskan bagaimana ekonomi berfungsi berdasarkan fakta dan data.<br>&nbsp;- **Contoh**: Mengidentifikasi efek dari perubahan suku bunga terhadap tingkat inflasi atau menganalisis bagaimana peningkatan pajak mempengaruhi pengeluaran konsumen. Ini melibatkan penggunaan teori dan model untuk memprediksi hasil dan mengevaluasi hubungan sebab-akibat.<br>&nbsp;- **Pendekatan**: Fokus pada "apa yang terjadi" atau "apa yang bisa terjadi" berdasarkan data empiris. Ini tidak melibatkan penilaian nilai atau rekomendasi kebijakan.</p><p>- **Ilmu Ekonomi Normatif**:&nbsp;<br>&nbsp;- **Definisi**: Ilmu ekonomi normatif berkaitan dengan penilaian dan saran mengenai bagaimana ekonomi seharusnya berfungsi. Ini melibatkan penilaian nilai dan rekomendasi kebijakan berdasarkan norma dan tujuan sosial yang dianggap baik.<br>&nbsp;- **Contoh**: Mengusulkan bahwa pemerintah harus meningkatkan subsidi untuk pendidikan guna mengurangi ketidaksetaraan sosial atau merekomendasikan kebijakan perpajakan yang lebih progresif untuk mencapai distribusi pendapatan yang lebih adil.<br>&nbsp;- **Pendekatan**: Fokus pada "apa yang seharusnya terjadi" berdasarkan standar etika, nilai, atau tujuan sosial. Ini sering melibatkan opini subjektif dan pertimbangan nilai.</p><p>Secara ringkas, ilmu ekonomi positif mencoba memahami dan menjelaskan fenomena ekonomi, sementara ilmu ekonomi normatif mencoba menentukan apa yang seharusnya dilakukan berdasarkan penilaian nilai dan tujuan sosial.</p>

Tentu, saya bisa menjelaskan kedua hal tersebut.

### 1. Perkembangan Ekonomi pada Tahun 1990-an

Pada tahun 1990-an, perkembangan ekonomi global dan di berbagai negara mengalami sejumlah perubahan signifikan. Berikut adalah beberapa aspek penting:

- **Globalisasi**: Tahun 1990-an menyaksikan percepatan proses globalisasi. Negara-negara semakin terhubung melalui perdagangan internasional, investasi langsung asing, dan kemajuan teknologi komunikasi. Ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi global dan integrasi pasar.

- **Pertumbuhan Ekonomi**: Banyak negara, terutama negara-negara berkembang, mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Di Asia, negara seperti China dan India memulai reformasi ekonomi besar-besaran yang memicu pertumbuhan yang signifikan. China, khususnya, memanfaatkan kebijakan "pintu terbuka" dan reformasi pasar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

- **Krisis Ekonomi**: Tahun 1990-an juga ditandai oleh beberapa krisis ekonomi. Salah satu yang paling signifikan adalah Krisis Keuangan Asia 1997-1998, yang dimulai di Thailand dan menyebar ke banyak negara Asia, menyebabkan dampak besar pada ekonomi regional dan global.

- **Perubahan Ekonomi di Eropa**: Dengan runtuhnya Uni Soviet pada akhir 1991, negara-negara Eropa Timur dan bekas negara bagian Soviet menjalani transisi besar menuju ekonomi pasar. Uni Eropa juga mengalami ekspansi besar-besaran, dengan beberapa negara Eropa Tengah dan Timur bergabung.

- **Kemajuan Teknologi**: Revolusi teknologi informasi dan komunikasi membuat kemajuan pesat dalam komputerisasi dan internet. Hal ini mendorong inovasi di sektor bisnis dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, terutama teknologi dan layanan.

### 2. Perbedaan Ilmu Ekonomi Positif dan Ilmu Ekonomi Normatif

Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi dua kategori utama: **ilmu ekonomi positif** dan **ilmu ekonomi normatif**. Keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda:

- **Ilmu Ekonomi Positif**: 
 - **Definisi**: Ilmu ekonomi positif berkaitan dengan analisis dan penjelasan fenomena ekonomi yang bersifat objektif dan empiris. Tujuannya adalah untuk memahami dan menjelaskan bagaimana ekonomi berfungsi berdasarkan fakta dan data.
 - **Contoh**: Mengidentifikasi efek dari perubahan suku bunga terhadap tingkat inflasi atau menganalisis bagaimana peningkatan pajak mempengaruhi pengeluaran konsumen. Ini melibatkan penggunaan teori dan model untuk memprediksi hasil dan mengevaluasi hubungan sebab-akibat.
 - **Pendekatan**: Fokus pada "apa yang terjadi" atau "apa yang bisa terjadi" berdasarkan data empiris. Ini tidak melibatkan penilaian nilai atau rekomendasi kebijakan.

- **Ilmu Ekonomi Normatif**: 
 - **Definisi**: Ilmu ekonomi normatif berkaitan dengan penilaian dan saran mengenai bagaimana ekonomi seharusnya berfungsi. Ini melibatkan penilaian nilai dan rekomendasi kebijakan berdasarkan norma dan tujuan sosial yang dianggap baik.
 - **Contoh**: Mengusulkan bahwa pemerintah harus meningkatkan subsidi untuk pendidikan guna mengurangi ketidaksetaraan sosial atau merekomendasikan kebijakan perpajakan yang lebih progresif untuk mencapai distribusi pendapatan yang lebih adil.
 - **Pendekatan**: Fokus pada "apa yang seharusnya terjadi" berdasarkan standar etika, nilai, atau tujuan sosial. Ini sering melibatkan opini subjektif dan pertimbangan nilai.

Secara ringkas, ilmu ekonomi positif mencoba memahami dan menjelaskan fenomena ekonomi, sementara ilmu ekonomi normatif mencoba menentukan apa yang seharusnya dilakukan berdasarkan penilaian nilai dan tujuan sosial.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan