Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah artikel berikut ini dengan saksama!
Bahaya Bermain Video Game pada Anak
Dunia anak adalah dunia bermain. Kesenangan dan kebahagiaan mereka di antaranya adalah dengan menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman-temannya. Namun, saat ini aktivitas anak untuk bermain di luar ruangan sudah agak berkurang karena banyaknya video game yang mudah didapat. Sayangnya, orang tua sering memiliki pandangan yang keliru tentang video game. Banyak orang tua mengira anaknya jenius karena pintar bermain game dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Namun, apakah Anda tahu bahwa anak-anak yang terlalu sering bermain game bisa membahayakan psikologisnya?
Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Kaiser Family Foundation pada 2.032 orang anak yang berusia antara 3-12 tahun tentang berapa sering anak-anak usia tersebut bermain video game ataupun game di komputer. Ternyata sekitar 73% anak laki-laki yang berusia 8-10 tahun rata- rata bermain game selama satu jam per hari dan hampir 68% anak dengan usia 12-14 tahun bermain game yang sebenarnya diperuntukkan bagi usia 17 tahun ke atas.
Sebagaimana pernah dikutip dari Psychiatric Time, alasan anak- anak senang bermain game adalah karena ingin mencoba hal yang baru dan juga untuk dapat menghilangkan stres karena tugas sekolah ataupun karena adanya suatu masalah. Namun, ternyata terlalu sering bermain game dapat memengaruhi kepribadian anak, itu sendiri. Hal itu karena pada usia 4-17 tahun anak-anak cenderung akan menyerap dan meniru segala sesuatu yang dilihatnya sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan tubuhnya.
Sekarang ini cukup banyak game yang biasa dimainkan oleh anak-anak yang di dalamnya mengandung unsur kekerasan. Dampak negatif dan bahaya video game bagi anak antara lain anak-anak akan menirukan apa pun yang telah dilihatnya tersebut di dalam kehidupan nyata. Tidak heran apabila saat ini cukup banyak kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak di usia sekolah dasar. Kekerasan dalam game ternyata jauh lebih berbahaya karena anak selalu terlibat di dalam interaksi tersebut. Para pahlawan atau tokoh yang melakukan kekerasan di dalam game tersebut tidak pernah mendapat hukuman dan malah cenderung dihargai. Akibatnya, bisa saja anak akan berpandangan bahwa kekerasan merupakan sesuatu yang sah dan benar.
Sebenarnya seorang anak boleh saja jika ingin bermain game, asalkan waktu bermainnya dibatasi dan hal yang paling penting adalah memilih game yang tepat untuk anak. Sekarang ini cukup banyak game edukatif, namun harus tetap dibatasi penggunaannya agar tidak berlebihan. Yang tidak kalah penting adalah orang tua harus tegas dalam menentukan batasan waktu bermain game bagi anaknya.
Sumber: http://www.pendidikankarakter.com, dengan pengubahan
Yang termasuk ke dalam unsur argumentasi dalam artikel tersebut adalah paragraf ....
pertama
kedua dan ketiga
kedua, ketiga, dan keempat
ketiga dan keempat
kelima
Iklan
M. Nadia
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Syiah Kuala
85
0.0 (0 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia