Virus hepatitis B (HBV) mengandung antigen HBsAg, HBcAg, dan HBeAg di mana HBsAg sering digunakan sebagai vaksin. HBeAg hanya diekspresikan pada strain tertentu. Tabel di bawah ini menunjukkan basil tes diagnostik hepatitis B dari 8 individu. Tanda "+" menunjukkan keberadaan antigen virus dan antibodi sementara tanda "-" menunjukkan ketiadaan antigen virus dan antibodi. ALT (alanin aminotransferase) merupakan enzim yang banyak diproduksi di hati. Peningkatan kadar ALT berasosiasi dengan kerusakan pada hati. Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S)! Individu IV merupakan penderita hepatitis B akut.

Pembahasan

Individu IV merupajan penderita hepatitis B kronik atau chronic hepatitis B (CHB) . Hal ini dikarenakan hasil tes pada tabel menunjukkan bahwa tanda +/- pada HbeAg dan pada Anti Hbe, sedangkan HBsAGnya postif. Hal ini menunjukkan bahwa Meskipun sebagian besar pasien kehilangan HBeAg (hingga 80%), hanya sedikit (sekitar 5%) yang kehilangan HBsAg. Pasien yang tetap HBsAg positif masih berisiko untuk reaktivasi replikasi virus. Perlu dicatat bahwa pasien dengan chronic hepatitis b (CHB) tidak menunjukkan gejala demam, melainkan mereka berperan sebagai pembawa/carier. Virus hepatitis B (HBV) ditularkan melalui paparan parenteral atau mukosa ke cairan tubuh dari individu yang terinfeksi akut atau pembawa kronis HBV. Konsentrasi virus tertinggi ditemukan dalam darah dan cairan serosa. Orang dengan infeksi HBV kronis berisiko terkena sirosis dan karsinoma hepatoseluler (HCC). Pada 5 tahun setelah diagnosis sirosis kompensasi, kemungkinan kumulatif HCC adalah 6% dan dekompensasi adalah 23%. Perlu juga dicatat bahwa hepatitis B adalah penyakit sistemik dan dapat, dalam kasus yang jarang terjadi, mengakibatkan cedera organ akhir nonhepatik, termasuk vaskulitis, gagal ginjal, pankreatitis, kerusakan saraf, dan bentuk lain dari cedera jaringan. Dengan demikian, pernyataan di atas SALAH.