Iklan

Pertanyaan

Cermati kalimat-kalimat berikut!

 

  1. Dan itulah pertempuran kami yang terakhir dan paling melelahkan, melawan tentara Belanda.
  2. Banyak sekali anak-anak Hizbullah yang gugur.
  3. Sebuah pertempuran yang meminta banyak korban.
  4. Tetapi kukira Belanda pun banyak yang mati.
  5. Maka aku heran kenapa kami berempat, aku, Kiram, Jun, dan Kang Suyud, dapat bertahan dan kembali ke kampung dengan selamat.
  6. Pada bulan Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Republik dan kami, anggota Hizbullah, secara resmi tidak punya musuh lagi.
  7. Kami mundur dan siap bertempur kembali sewaktu-waktu.
  8. Namun di luar dugaan kami, suasana sangat cepat berubah.
  9. Namun di sinilah kemudian muncul masalah baru karena kami harus memilih membubarkan diri atau menerima seruan pemerintah untuk dilebur ke dalam tentara Republik.

Sumber: Ahmad Tohari, Lingkar Tanah Lingkar Air, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2019space 

Urutan kalimat agar menjadi kutipan novel padu adalah ....

Urutan kalimat agar menjadi kutipan novel padu adalah ....space 

  1. 1)-2)-3)-4)-5)-7)-8)-6)-9)space 

  2. 1)-2)-3)-4)-5)-8)-7)-6)-9)space 

  3. 1)-3)-2)-4)~5)-6)-8)-7)-9)space 

  4. 1)-3)-2)-4)-5)-7)-8)-6)-9)space 

  5. 1)-2)-3)-4)-6)-7)-8)-5)-9)space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

08

:

22

:

17

Klaim

Iklan

E. Iga

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah pilihan D.

jawaban yang tepat adalah pilihan D.space 

Pembahasan

Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Kutipan novel di atas dikutip dari novel yang berjudul Lingkar Tanah Lingkar Air karyaAhmad Tohari. Urutan kalimat agar menjadi kutipan novel padu adalah Dan itulah pertempuran kami yang terakhir dan paling melelahkan, melawan tentara Belanda. (1) Sebuah pertempuran yang meminta banyak korban. (3) Banyak sekali anak-anak Hizbullah yang gugur. (2) Tetapi kukira Belanda pun banyak yang mati. (4) Maka aku heran kenapa kami berempat, aku, Kiram, Jun, dan Kang Suyud, dapat bertahan dan kembali ke kampung dengan selamat. (5) Kami mundur dan siap bertempur kembali sewaktu-waktu. (7) Namun di luar dugaan kami, suasana sangat cepat berubah. (8) Pada bulan Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Republik dan kami, anggota Hizbullah, secara resmi tidak punya musuh lagi. (6) Namun di sinilah kemudian muncul masalah baru karena kami harus memilih membubarkan diri atau menerima seruan pemerintah untuk dilebur ke dalam tentara Republik. (9) Kata 'Dan' pada kalimat di atas bukan merupakan konjungsi untuk menghubungkan satuan kalimat, melainkan bentuk penegasan pada awal kalimat . Gaya penulisan tersebut dipengaruhi oleh bahasa Arab yang sering kita lihat pada kalimat di Alquran yang di awali huruf 'wa sehingga kalimat tersebut diletakan pada awal kalimat yang menjadi kalimat utama. Kalimat setelahnya adalah kalimat penjelas yang menjelaskan tentang rincian peristiwa pertempuran tersebut, yang urutannya, yaitu kalimat kedua menyatakan pertempuran tersebut memakan banyak korban, kemudian kalimat ketiga merupakan rincian kalimat kedua yang menyatakan banyak anak-anak yang gugur. Kalimat keempat menyatakan korban dari pihak musuh. Kalimat kelima menyatakan korban selamat dari pertempuran tersebut. Kalimat keenam menyatakan mundur setelah peperangan usai. Kalimat ketujuh menyatakan suasana yang cepat berubah, kalimat kedelapan merupakan penjelasan kalimat sebelumnya, yaitu pengakuan dari pihak musuh dan kalimat terakhir menyatakan konflik baru dimulai. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan D.

Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Kutipan novel di atas dikutip dari novel yang berjudul Lingkar Tanah Lingkar Air karyaAhmad Tohari.

Urutan kalimat agar menjadi kutipan novel padu adalah 

  1. Dan itulah pertempuran kami yang terakhir dan paling melelahkan, melawan tentara Belanda. (1)
  2. Sebuah pertempuran yang meminta banyak korban. (3)
  3. Banyak sekali anak-anak Hizbullah yang gugur. (2)
  4. Tetapi kukira Belanda pun banyak yang mati. (4)
  5. Maka aku heran kenapa kami berempat, aku, Kiram, Jun, dan Kang Suyud, dapat bertahan dan kembali ke kampung dengan selamat. (5)
  6. Kami mundur dan siap bertempur kembali sewaktu-waktu. (7)
  7. Namun di luar dugaan kami, suasana sangat cepat berubah. (8)
  8. Pada bulan Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Republik dan kami, anggota Hizbullah, secara resmi tidak punya musuh lagi. (6)
  9. Namun di sinilah kemudian muncul masalah baru karena kami harus memilih membubarkan diri atau menerima seruan pemerintah untuk dilebur ke dalam tentara Republik. (9)

Kata 'Dan' pada kalimat di atas bukan merupakan konjungsi untuk menghubungkan satuan kalimat, melainkan bentuk penegasan pada awal kalimat. Gaya penulisan tersebut dipengaruhi oleh bahasa Arab yang sering kita lihat pada kalimat di Alquran yang di awali huruf 'wa sehingga kalimat tersebut diletakan pada awal kalimat yang menjadi kalimat utama. 

Kalimat setelahnya adalah kalimat penjelas yang menjelaskan tentang rincian peristiwa pertempuran tersebut, yang urutannya, yaitu kalimat kedua menyatakan pertempuran tersebut memakan banyak korban, kemudian kalimat ketiga merupakan rincian kalimat kedua yang menyatakan banyak anak-anak yang gugur. Kalimat keempat menyatakan korban dari pihak musuh. Kalimat kelima menyatakan korban selamat dari pertempuran tersebut. Kalimat keenam menyatakan mundur setelah peperangan usai.

Kalimat ketujuh menyatakan suasana yang cepat berubah, kalimat kedelapan merupakan penjelasan kalimat sebelumnya, yaitu pengakuan dari pihak musuh dan kalimat terakhir menyatakan konflik baru dimulai.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan D.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

272

Melodia Citra

Makasih ❤️

Ebenezer Hutauruk

Jawaban tidak sesuai Pembahasan terpotong Pembahasan tidak menjawab soal Pembahasan tidak lengkap

Iklan

Pertanyaan serupa

Tuliskan tiga tema yang menurut Anda menarik untuk dijadikan judul novel.

9

3.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia