Uraikan perbedaan nilai-nilai hikayat dengan cerpen!

Pembahasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta. Teks cerita pendek (cerpen) adalah cerita rekaan yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek. Hikayat dan cerpen memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah adalah unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi proses pembuatan. Unsur ekstrinsik hikayat dan cerpen sebagai berikut. Nilai moral: Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika dalam masyarakat. Nilai budaya atau adat: Nilai -nilai yang terkandung dalam cerita dan berkaitan dengan adat istiadat, traisi, atau kebiasaan dalam masyarakat. Nilai agama: Nilai -nilai yang terkandung dalam cerita dan berkaitan dengan ajaran agama. Nilai sosial: Nilai -nilai yang terkandung dalam cerita dan berkaitan dengan tokoh dan interaksi dengan orang-orang, lingkungan, dan masyarakat sekitarnya. Nilai pendidikan: Nilai -nilai yang terkandung dalam cerita dan berkaitan dengan proses pengubahan sikap dan perilaku. Berikut adalah perbedaan nilai-nilai antara hikayat dan cerpen. Hikayat: Nilai agama dan pendidikan paling menonjol. Cerpen: Nilai lebih beragam, misalnya sosial, budaya, agama, dan pendidikan. Dengan demikian, perbedaan nilai-nilai antara hikayat dan cerpen adalah pada hikayat, nilai yang menonjol adalah agama dan pendidikan, sedangkan pada cerpen, nilainya lebih beragam.