Iklan

Iklan

Pertanyaan

Unsur puisi dibedakan menjadi dua yaitu ... dan ....

Unsur puisi dibedakan menjadi dua yaitu ... dan ....space  

Iklan

N. Hayati

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

unsur puisi dibedakan menjadi dua yaitu unsur fisik dan unsur batin.

unsur puisi dibedakan menjadi dua yaitu unsur fisik dan unsur batin.space   

Iklan

Pembahasan

Puisi merupakan ungkapan hati atau pemikiran penyair mengenai berbagai hal dalam kehidupan ke dalam susunan kata-kata yang padat dan penuh makna. Unsur puisi dibagi menjadi: Unsur fisik puisi Unsur batin puisi Unsur fisik puisi merupakan unsur dari puisi yang dapat dilihat dan diamati secara langsung dengan mata. Struktur fisik puisi terdiri dari: Tipografi atau bentuk format puisi.Dalam tipografi ini kita dapat melihat pengaturan baris, batas tepi kertas kanan, kiri, atas, dan bawah, serta pemilihan jenis huruf yang digunakan oleh penyairnya. Tipografi ini berpengaruh terhadap pemaknaan dari isi puisi. Diksi.Diksi merupakan pemilihan kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya, yang dimaksudkan untuk mendapatkan efek sesuai dengan keinginan penyair tersebut. Diksi ini sangat berpengaruh dengan makna yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Imaji atau citraan.Imaji atau citraan merupakan kata atau susunan kata-kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi pembaca saat membaca puisi, sehingga pembaca dapat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami hal-hal yang terdapat dalam sebuah puisi. Imaji dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu imaji penglihatan (visual), imaji pendengaran atau suara (auditif), dan imaji sentuh atau perabaan (taktil). Majas.Majas merupakan pemakaian bahasa dengan melukiskan sesuatu dengan konotasi khusus sehingga arti sebuah kata dapat memiliki banyak makna. Kata konkret.Kata konkret merupakan kata yang mengacu atau merujuk kepada suatu benda atau hal yang berwujud, dapat diraba, dilihat, didengar, dan dicium. Kata konkret dalam puisi biasanya merangsang imaji pembaca dan berkaitan dengan lambang atau kiasan. Contoh kata konkret adalah laut, sawah, pantai, meja, uang, rumah, mobil, dan lain sebagainya. Rima atau irama.Rima atau irama merupakan persamaan bunyi yang digunakan oleh penyair dalam puisinya dari awal hingga akhir puisi. Unsur batin puisi merupakan unsur pembangun puisi yang tidak terlihat mata. Struktur batin puisi terdiri dari: Tema atau makna ( sense ).Tema atau makna merupakan salah satu unsur puisi yang tersirat, berupa makna yang ingin disampaikan oleh penyair kepada para pembaca. Tema atau makna dalam puisi berkaitan dengan hubungan tanda dengan makna. Oleh karena itu baik kata, baris, bait, maupun bentuk sebuah puisi memiliki makna tertentu yang ingin disampaikan oleh penyairnya. Nada.Nada merupakan sikap penyair kepada para pembacanya, yang berkaitan dengan tema dan rasa. Dalam sebuah puisi, penyair dapat menyampaikan makna yang ingin disampaikan dengan nada menggurui, mendikte, merendahkan, memuji, atau lain sebagainya. Rasa (feeling).Rasa merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan dalam puisinya. Rasa biasanya dipengaruhi latar belakang sosial dan psikologi penyair. Misalnya, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, kelas sosial, agama, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengetahuan, serta pengalaman sosiologis dan psikologis seorang penyair akan mempengaruhi rasa dalam puisi yang ia tulis. Amanat atau pesan tujuan.Amanat atau tujuan merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dalam puisinya kepada para pembaca. Dengan demikian, unsur puisi dibedakan menjadi dua yaitu unsur fisik dan unsur batin.

Puisi merupakan ungkapan hati atau pemikiran penyair mengenai berbagai hal dalam kehidupan ke dalam susunan kata-kata yang padat dan penuh makna. 

Unsur puisi dibagi menjadi:

  1. Unsur fisik puisi
  2. Unsur batin puisi

Unsur fisik puisi merupakan unsur dari puisi yang dapat dilihat dan diamati secara langsung dengan mata. Struktur fisik puisi terdiri dari: 

  1. Tipografi atau bentuk format puisi. Dalam tipografi ini kita dapat melihat pengaturan baris, batas tepi kertas kanan, kiri, atas, dan bawah, serta pemilihan jenis huruf yang digunakan oleh penyairnya. Tipografi ini berpengaruh terhadap pemaknaan dari isi puisi.
  2. Diksi. Diksi merupakan pemilihan kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya, yang dimaksudkan untuk mendapatkan efek sesuai dengan keinginan penyair tersebut. Diksi ini sangat berpengaruh dengan makna yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.
  3. Imaji atau citraan. Imaji atau citraan merupakan kata atau susunan kata-kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi pembaca saat membaca puisi, sehingga pembaca dapat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami hal-hal yang terdapat dalam sebuah puisi. Imaji dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu imaji penglihatan (visual), imaji pendengaran atau suara (auditif), dan imaji sentuh atau perabaan (taktil).
  4. Majas. Majas merupakan pemakaian bahasa dengan melukiskan sesuatu dengan konotasi khusus sehingga arti sebuah kata dapat memiliki banyak makna.
  5. Kata konkret. Kata konkret merupakan kata yang mengacu atau merujuk kepada suatu benda atau hal yang berwujud, dapat diraba, dilihat, didengar, dan dicium. Kata konkret dalam puisi biasanya merangsang imaji pembaca dan berkaitan dengan lambang atau kiasan. Contoh kata konkret adalah laut, sawah, pantai, meja, uang, rumah, mobil, dan lain sebagainya.
  6. Rima atau irama. Rima atau irama merupakan persamaan bunyi yang digunakan oleh penyair dalam puisinya dari awal hingga akhir puisi.

Unsur batin puisi merupakan unsur pembangun puisi yang tidak terlihat mata. Struktur batin puisi terdiri dari:

  1. Tema atau makna (sense). Tema atau makna merupakan salah satu unsur puisi yang tersirat, berupa makna yang ingin disampaikan oleh penyair kepada para pembaca. Tema atau makna dalam puisi berkaitan dengan hubungan tanda dengan makna. Oleh karena itu baik kata, baris, bait, maupun bentuk sebuah puisi memiliki makna tertentu yang ingin disampaikan oleh penyairnya. 
  2. Nada. Nada merupakan sikap penyair kepada para pembacanya, yang berkaitan dengan tema dan rasa. Dalam sebuah puisi, penyair dapat menyampaikan makna yang ingin disampaikan dengan nada menggurui, mendikte, merendahkan, memuji, atau lain sebagainya.
  3. Rasa (feeling). Rasa merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan dalam puisinya. Rasa biasanya dipengaruhi latar belakang sosial dan psikologi penyair. Misalnya, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, kelas sosial, agama, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengetahuan, serta pengalaman sosiologis dan psikologis seorang penyair akan mempengaruhi rasa dalam puisi yang ia tulis.
  4. Amanat atau pesan tujuan. Amanat atau tujuan merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dalam puisinya kepada para pembaca.

Dengan demikian, unsur puisi dibedakan menjadi dua yaitu unsur fisik dan unsur batin.space   

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

128

Firman Djabid

Pembahasan tidak menjawab soal

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Berdasarkan puisi tersebut, bagaimanakah tanggapan positif dan negatifmu?

5

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia