Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks drama berikut!


Agus: "Hei, hati-hati dong kalau bersepeda!" (dengan marah)

Deri: "Aku... aku..." (Jawab Deri dengan ketakutan)

Doni: "Seharusnya kami yang marah, bukan kamu. Kamu yang tidak berhati-hati." (Doni berkata dengan marah sambil mendekati Agus)

Agus: "Jangan ikut campur, ya! Aku ngomong dengan dia." (masih dengan marah)

Doni: "Dia juga temanku. Aku wajib membelanya karena dia tidak bersalah."space

Tulislah teks cerpen berdasarkan penggalan dialog drama tersebut dengan memperhatikan kesesuaian isi, ejaan, dan tanda baca!

Tulislah teks cerpen berdasarkan penggalan dialog drama tersebut dengan memperhatikan kesesuaian isi, ejaan, dan tanda baca!space

Iklan

N. Juliana

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

berhatilah-hatilah ketika berjalan dan jangan memainkan ponsel sambil berjalan.

berhatilah-hatilah ketika berjalan dan jangan memainkan ponsel sambil berjalan.space 

Iklan

Pembahasan

Teks cerita pendek atau sering disingkat teks cerpen merupakan satu di antara karya sastra berbentuk prosa yang hanya memiliki satu tahapan alur cerita. Teks cerpen berisi tentang kehidupan yang diceritakan secara pendek, singkat, dan langsung kepada inti cerita. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengubah suatu teks ke dalam bentuk lain, yaitu kesesuaian isi dan penggunaan ejaan yang benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Mengubah teks ke bentuk lain disebut juga mengonversikan teks. Kata mengonversikan memiliki arti mengubah atau menukar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata mengonversikan berasal dari kata dasar konversi yang memiliki arti perubahan dari satu bentuk (rupa, dan sebagainya) ke bentuk (rupa, dan sebagainya) yang lain. Dalam membuat sebuah teks cerpen itu sendiri harus memperhatikan struktur penulisannya. Berikut ini adalah struktur teks cerpen, yaitu: Abstrak, yaitu gambaran umum secara keseluruhan mengenai berbagai situasi, peristiwa dan bermacam unsur lain dalam cerita. Orientasi merupakan bagian yang memperkenalkan setting atau latar cerita baik dalam segi waktu, tempat maupun peristiwa. Komplikasi merupakan bagian dimana berbagai konflik mulai muncul. Pencapaian konflik (rising action) merupakan bagian berbagai masalah, peristiwa menantang, pertentangan atau kesukaran-kesukaran tokoh terus berkembang dan hampir mencapai puncaknya. Puncak konflik (turning point) atau sering disebut juga sebagai klimaks. merupakan bagian cerita yang paling mendebarkan dan permasalahan mencapai batasnya. Evaluasi merupakan tahapan ketika konflik bisa jadi diselesaikan atau justru benar-benar berhasil menghentikan keinginan atau tujuan tokoh utama. Resolusi merupakan bagian akhir yang berisi penjelasan maupun penilaian akhir cerita mengenai sikap ataupun berbagai nasib yang dialami oleh tokoh setelah mengalami peristiwa puncak sebelumnya. Koda merupakan bagian penutup atau akhir dari keseluruhan isi cerita. Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut ini adalah analisis perubahan teks drama di atas menjadi teks cerpen, yaitu: Bagian abstrak berbunyi : Pada suatu hari, Deri dan Doni berjalan-jalan ke taman dengan menggunakan sepeda. Di sana, mereka bertemu Agus yang sedang berlari mengelilingi taman dengan memainkan ponselnya. Bagian orientasi berbunyi: Deri dan Doni pun dengan sangat hati-hati mengendarai sepedanya karena melihat Agus yang berjalan oleng ke kiri dan ke kanan. Selang beberapa menit kemudian terdengarlah suara "buk" di belakang sepeda Doni. Doni pun terkejut dan menghentikan laju sepedanya kemudian ia melihat ke arah belakang. Ternyata sepeda Deri menabrak Agus yang sedang berjalan. Bagian komplikasi berbunyi: "Hei, hati-hati dong kalau bersepeda", ucap Agus dengan nada marah. "Aku... aku...", jawab Deri dengan rasa takut. Bagian pencapaian konflik berbunyi: Mendengar sahabatnya di maki-maki, Doni pun tidak terima. "Seharusnya kami yang marah, bukan kamu. Kamu yang tidak berhati-hati." Ucap Doni dengan nada marah sambil mendekati Agus. Bagian puncak konflik berbunyi: "Jangan ikut campur, ya! Aku ngomong dengan dia." Ucap Agus dengan nada yang semakin marah kepada Doni. Bagian evaluasi berbunyi: "Dia juga temanku. Aku wajib membelanya karena dia tidak bersalah. Kamulah Gus yang berjalan tidak hati-hati karena asyik memainkan ponsel." Jawab Doni kepada Agus. Bagian resolusi berbunyi: Mendengar ucapan Doni, Agus pun tertunduk diam dan malu sambil merasakan rasa sakit di tubuhnya. Tak lama kemudian terdengar suara sayup dari mulut Agus. "Der, maafkan aku ya? Seharusnya, aku tidak memainkan ponsel sambil berjalan. Aku berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi."Ucap Agus sambil mengulurkan tangan kanannya. "Tidak apa-apa Gus, sudah aku maafkan" Jawab Deri dengan nada lembut dan tersenyum sambil menjabat tangan Agus. Bagian koda berbunyi: Akhirnya mereka bertiga pun saling bermaafan. Oleh karena itu, berhatilah-hatilah ketika berjalan dan jangan memainkan ponsel sambil berjalan . Dengan demikian, teks cerpen yang sesuai dengan teks drama di atas adalah sebagai berikut: Pada suatu hari, Deri dan Doni berjalan-jalan ke taman dengan menggunakan sepeda. Di sana, mereka bertemu Agus yang sedang berlari mengelilingi taman dengan memainkan ponselnya. Deri dan Doni pun dengan sangat hati-hati mengendarai sepedanya karena melihat Agus yang berjalan oleng ke kiri dan ke kanan. Selang beberapa menit kemudian terdengarlah suara "buk" di belakang sepeda Doni. Doni pun terkejut dan menghentikan laju sepedanya kemudian ia melihat ke arah belakang. Ternyata sepeda Deri menabrak Agus yang sedang berjalan. "Hei, hati-hati dong kalau bersepeda", ucap Agus dengan nada marah. "Aku... aku...", jawab Deri dengan rasa takut. Mendengar sahabatnya di maki-maki, Doni pun tidak terima. "Seharusnya kami yang marah, bukan kamu. Kamu yang tidak berhati-hati." Ucap Doni dengan nada marah sambil mendekati Agus. "Jangan ikut campur, ya! Aku ngomong dengan dia." Ucap Agus dengan nada yang semakin marah kepada Doni. "Dia juga temanku. Aku wajib membelanya karena dia tidak bersalah. Kamulah Gus yang berjalan tidak hati-hati karena asyik memainkan ponsel." Jawab Doni kepada Agus. Mendengar ucapan Doni, Agus pun tertunduk diam dan malu sambil merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Tak lama kemudian terdengar suara sayup dari mulut Agus. "Der, maafkan aku ya? Seharusnya, aku tidak memainkan ponsel sambil berjalan. Aku berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi."Ucap Agus sambil mengulurkan tangan kanannya. "Tidak apa-apa Gus, sudah aku maafkan" Jawab Deri dengan nada lembut dan tersenyum sambil menjabat tangan Agus. Akhirnya mereka bertiga pun saling bermaafan. Oleh karena itu, berhatilah-hatilah ketika berjalan dan jangan memainkan ponsel sambil berjalan .

Teks cerita pendek atau sering disingkat teks cerpen merupakan satu di antara karya sastra berbentuk prosa yang hanya memiliki satu tahapan alur cerita. Teks cerpen berisi tentang kehidupan yang diceritakan secara pendek, singkat, dan langsung kepada inti cerita.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengubah suatu teks ke dalam bentuk lain, yaitu kesesuaian isi dan penggunaan ejaan yang benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Mengubah teks ke bentuk lain disebut juga mengonversikan teks. Kata mengonversikan memiliki arti mengubah atau menukar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata mengonversikan berasal dari kata dasar konversi yang memiliki arti  perubahan dari satu bentuk (rupa, dan sebagainya) ke bentuk (rupa, dan sebagainya) yang lain.

Dalam membuat sebuah teks cerpen itu sendiri harus memperhatikan struktur penulisannya. Berikut ini adalah struktur teks cerpen, yaitu:

  1. Abstrak, yaitu gambaran umum secara keseluruhan mengenai berbagai situasi, peristiwa dan bermacam unsur lain dalam cerita.
  2. Orientasi merupakan bagian yang memperkenalkan setting atau latar cerita baik dalam segi waktu, tempat maupun peristiwa.
  3. Komplikasi merupakan bagian dimana berbagai konflik mulai muncul.
  4. Pencapaian konflik (rising action) merupakan bagian berbagai masalah, peristiwa menantang, pertentangan atau kesukaran-kesukaran tokoh terus berkembang dan hampir mencapai puncaknya.
  5. Puncak konflik (turning point) atau sering disebut juga sebagai klimaks. merupakan bagian cerita yang paling mendebarkan dan permasalahan mencapai batasnya.
  6. Evaluasi merupakan tahapan ketika konflik bisa jadi diselesaikan atau justru benar-benar berhasil menghentikan keinginan atau tujuan tokoh utama.
  7. Resolusi merupakan bagian akhir yang berisi penjelasan maupun penilaian akhir cerita mengenai sikap ataupun berbagai nasib yang dialami oleh tokoh setelah mengalami peristiwa puncak sebelumnya.
  8. Koda merupakan bagian penutup atau akhir dari keseluruhan isi cerita.

Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut ini adalah analisis perubahan teks drama di atas menjadi teks cerpen, yaitu:

  • Bagian abstrak berbunyi: Pada suatu hari, Deri dan Doni berjalan-jalan ke taman dengan menggunakan sepeda. Di sana, mereka bertemu Agus yang sedang berlari mengelilingi taman dengan memainkan ponselnya.
  • Bagian orientasi berbunyi: Deri dan Doni pun dengan sangat hati-hati mengendarai sepedanya karena melihat Agus yang berjalan oleng ke kiri dan ke kanan. Selang beberapa menit kemudian terdengarlah suara "buk" di belakang sepeda Doni. Doni pun terkejut dan menghentikan laju sepedanya kemudian ia melihat ke arah belakang. Ternyata sepeda Deri menabrak Agus yang sedang berjalan.
  • Bagian komplikasi berbunyi: "Hei, hati-hati dong kalau bersepeda", ucap Agus dengan nada marah. "Aku... aku...", jawab Deri dengan rasa takut.
  • Bagian pencapaian konflik berbunyi: Mendengar sahabatnya di maki-maki, Doni pun tidak terima. "Seharusnya kami yang marah, bukan kamu. Kamu yang tidak berhati-hati." Ucap Doni dengan nada marah sambil mendekati Agus.
  • Bagian puncak konflik berbunyi: "Jangan ikut campur, ya! Aku ngomong dengan dia." Ucap Agus dengan nada yang semakin marah kepada Doni.
  • Bagian evaluasi berbunyi: "Dia juga temanku. Aku wajib membelanya karena dia tidak bersalah. Kamulah Gus yang berjalan tidak hati-hati karena asyik memainkan ponsel." Jawab Doni kepada Agus.
  • Bagian resolusi berbunyi: Mendengar ucapan Doni, Agus pun tertunduk diam dan malu sambil merasakan rasa sakit di tubuhnya. Tak lama kemudian terdengar suara sayup dari mulut Agus. "Der, maafkan aku ya? Seharusnya, aku tidak memainkan ponsel sambil berjalan. Aku berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi." Ucap Agus sambil mengulurkan tangan kanannya. "Tidak apa-apa Gus, sudah aku maafkan" Jawab Deri dengan nada lembut dan tersenyum sambil menjabat tangan Agus.
  • Bagian koda berbunyi: Akhirnya mereka bertiga pun saling bermaafan. Oleh karena itu, berhatilah-hatilah ketika berjalan dan jangan memainkan ponsel sambil berjalan.


Dengan demikian, teks cerpen yang sesuai dengan teks drama di atas adalah sebagai berikut:

     Pada suatu hari, Deri dan Doni berjalan-jalan ke taman dengan menggunakan sepeda. Di sana, mereka bertemu Agus yang sedang berlari mengelilingi taman dengan memainkan ponselnya. Deri dan Doni pun dengan sangat hati-hati mengendarai sepedanya karena melihat Agus yang berjalan oleng ke kiri dan ke kanan.

    Selang beberapa menit kemudian terdengarlah suara "buk" di belakang sepeda Doni. Doni pun terkejut dan menghentikan laju sepedanya kemudian ia melihat ke arah belakang. Ternyata sepeda Deri menabrak Agus yang sedang berjalan.

    "Hei, hati-hati dong kalau bersepeda", ucap Agus dengan nada marah.

    "Aku... aku...", jawab Deri dengan rasa takut.

    Mendengar sahabatnya di maki-maki, Doni pun tidak terima. "Seharusnya kami yang marah, bukan kamu. Kamu yang tidak berhati-hati." Ucap Doni dengan nada marah sambil mendekati Agus.

    "Jangan ikut campur, ya! Aku ngomong dengan dia." Ucap Agus dengan nada yang semakin marah kepada Doni.

    "Dia juga temanku. Aku wajib membelanya karena dia tidak bersalah. Kamulah Gus yang berjalan tidak hati-hati karena asyik memainkan ponsel." Jawab Doni kepada Agus.

    Mendengar ucapan Doni, Agus pun tertunduk diam dan malu sambil merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Tak lama kemudian terdengar suara sayup dari mulut Agus. "Der, maafkan aku ya? Seharusnya, aku tidak memainkan ponsel sambil berjalan. Aku berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi." Ucap Agus sambil mengulurkan tangan kanannya.

    "Tidak apa-apa Gus, sudah aku maafkan" Jawab Deri dengan nada lembut dan tersenyum sambil menjabat tangan Agus.

    Akhirnya mereka bertiga pun saling bermaafan. Oleh karena itu, berhatilah-hatilah ketika berjalan dan jangan memainkan ponsel sambil berjalan.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah....

117

3.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia