Tuliskan tiga contoh gerak sosial vertikal naik !

Berdasarkan kasus tersebut, meskipun berpindah ke daerah lain, kedudukan sosial kelompok petani tersebut tidaklah berubah, yakni tetap sebagai petani. Untuk itu, mobilitas yang terjadi adalah mobilitas sosial horizontal. Akan tetapi, karena keadaan tanah di desa barunya lebih subur, kelompok petani tersebut dapat meningkatkan hasil pertaniannya sehingga lambat laun lahan pertaniannya semakin luas dan keuntungannya semakin besar. Alhasil, mereka pun tidak lagi mengolah lahannya sendirian, tetapi sudah bisa mempekerjakan banyak orang di lahan pertaniannya. Di sinilah, kelompok petani tersebut juga berhasil mengalami mobilitas sosial vertikal naik. Dalam hal ini, mereka berhasil meningkatkan kedudukan sosialnya dari yang tadinya hanya sebagai petani, kemudian menjadi pemilik lahan pertanian. Dengan demikian, kondisi tersebut menggambarkan adanya hubungan antara mobilitas horizontal dan vertikal naik. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jawaban yang tepat adalah B. 

Mobilitas sosial merupakan gerak perpindahan status atau kedudukan seseorang dari satu kelompok status ke kelompok status sosial yang lain. Mobilitas sosial secara umum dibagi menjadi dua yaitu,

1. Mobilitas vertikal. Mobilitas terbagi menjadi dua yaitu mobilitas vertikal naik (climbing), perpindahan status seseorang ke tingkatan yang lebih tinggi dengan berbagai usaha yang dilakukan seseorang. Sementara mobilitas vertikal turun (sinking), perpindahan status seseorang ke tingkatan yang lebih rendah dari status sebelumnya.
2. Mobilitas horizontal. Perpindahan status seseorang dalam tingkatan yang sejajar sehingga tidak mengubah derajat sosial seseorang.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah C. 

Dari ilustrasi soal di atas, jelas bahwa mobilitas yang dialami individu tersebut adalah mobilitas vertikal naik. Di mana individu mengalami kenaikan status sosial (social climbing) karena usaha yang dilakukan oleh dirinya. Seseorang yang mengalami status sosial vertikal naik cenderung akan mengalami peningkatan taraf hidup baik secara ekonomi maupun prestise di masyarakat.

Mobilitas sosial vertikal adalah perubahan sosial yang terjadi secara vertikal atau bertingkat, dari kedudukan atas ke bawah atau sebaliknya. Mobilitas sosial vertikal ditentukan oleh sesuatu yang dihargai oleh masyarakat, seperti tingkat kekayaan, pendidikan, keahlian, maupun jabatan. Mobilitas sosial vertikal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu social climbing dan social sinking. Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang. Ilustrasi pada soal merupakan contoh mobilitas vertikal ke atas (climbing) karena terjadi peningkatan status atau kenaikan jabatan. Maka, jawaban yang tepat adalah B. 

Gambar di atas memperlihatkan adanya mobilitas antargenerasi naik. Mobilitas antargenerasi adalah perpindahan status sosial dua generasi atau lebih, misalnya dari orang tua kepada anak-anaknya. Gambar di atas menunjukkan adanya kenaikan status sosial tiga generasi, yaitu kakek dan nenek, ayah dan ibu, dan generasi anak. Dalam hal ini, generasi kakek dan nenek hanya menjadi penjaga sekolah dan ibu rumah tangga. Kemudian, generasi orang tua berhasil berprofesi sebagai guru. pada generasi anak, dirinya berhasil berstatus sebagai pengawas sekolah. Berdasarkan skema tersebut, mobilitas antargenerasi berkaitan dengan naiknya suatu jabatan di tiap generasi, dari penjaga sekolah sampai pengawas sekolah. Sebagai jabatan karir, pengawas sekolah merupakan jabatan yang strategis dalam penyelenggaraan pendididikan. Pengawas Sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional dibidang pengawasan yang mencakup pengawasan dibidang akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang telah ditetapkan.  Untuk itu pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya, merupakan perpanjangan tangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota. 

Jadi, jawaban yang tepat adalah A.