Reaksi redoks yang terjadi di dalam akumulator adalah
Pb+2SO42−+PbO2+4H+→2PbSO4+2H2O.
Akumulator merupakan bagian penting dalam kendaraan bermotor. Akumulator tersebut berfungsi sebagai sumber listrik sehingga mesin kendaraan dapat menjalankan kendaraan. Jika kendaraan mogok, salah satu bagian yang diperiksa adalah akumulator. Jika ternyata akumulator rusak, biasanya akumulator tersebut diisi kembali dengan cara penyetruman. Dalam proses kerja akumulator menghasilkan listrik dan penyetruman melibatkan reaksi redoks.
Suatu akumulator mengandung larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4). Akumulator tersusun atas kutub negatif dan kutub positif. Kutub negatif terbuat dari logam timbal (Pb), sedangkan kutub positifnya terbuat dari timbal(IV) oksida (PbO2). Di kutub negatif (anode) terjadi reaksi oksidasi, sedangkan di kutub positif (katode) terjadi reaksi reduksi. Reaksi yang terjadi di katode dan anode pada akumulator adalah:
Katode: Pb+SO42−→PbSO4+3e−Anode: PbO2+4H++SO42−+2e−→PbSO4+2H2O
Reaksi akhirnya adalah:
Pb+2SO42−+PbO2+4H+→2PbSO4+2H2O
Pada reaksi tersebut, terjadi perpindahan elektron dari logam Pb ke PbO2. Perpindahan elektron tersebut menyebabkan terjadinya listrik. Pada saat akumulator disetrum, reaksi yang terjadi adalah kebalikannya.
2PbSO4+2H2O→Pb+2SO42−+PbO2+4H+ 