Seperti halnya jenis teks lainnya, teks ulasan memiliki kekhasan kaidah kebahasannya. Seperti yang tampak pada contoh-contoh di depan, bahwa karakteristik dari kebahasaan teks ulasan sebagai berikut.
a. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.
Contoh:
- Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam kepada Anwar dan berniat membunuhnya.
- Novel ini banyak memberikan pelajaran pada pembacanya, antara lain, bahwa kita harus pandai bergaul dengan orang lain.
b. Banyak menggunakan konjungsi temporal, seperti sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.
Contoh:
- Sejak saat itulah, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan.
- Kemudian, ia mencari Anwar.
c. Banyak menggunakan konjungsi penyebab, seperti karena, sebab.
Contoh:
- Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan.
- Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat.
d. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,
Contoh :
- Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat. Bahkan, sampai mengingkari ajaran agama.
- Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini dengan keberadaan Tuhan Semesta Alam.
- Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang sudah bertaubat.
Dengan demikian, kidah kebahasaan teks ulasan yaitu Banyak menggunakan konjungsi penerang, Banyak menggunakan konjungsi temporal, Banyak menggunakan konjungsi penyebab, dan Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks.