Hari Minggu aku dan kakak sepakat pergi ke Bandung. Kami akan mengunjungi nenek. Ibu telah menyiapkan bekal untuk kami. Tidak lupa ibu juga menyiapkan oleh-oleh untuk nenek. Setelah semua perlengkapan siap, kami berangkat. Ayah mengantar kami ke Stasiun Gambir. Ayah berpesan agar kami berhati-hati terhadap pencopet. Ayah menyuruh kami menyimpan uang saku di tempat aman. Kemudian, kami berpamitan kepada ayah.

    Suasana Stasiun Gambir sangat ramai. Aku dan kakak menuju loket pembelian tiket. Kami mengantre untuk mendapatkan tiket. Tiba-tiba kakak kebingungan mencari uang untuk membayar tiket. Kakak berulang-ulang merogoh kantong saku celananya. Akan tetapi, uang yang ia cari tidak ditemukan.

    Kakak tampak gelisah. Kakak berkata kepadaku bahwa uangnya hilang. Kakak menyesal tidak mengecek uang tersebut saat ayah memperingatkan tadi. Aku segera mengeluarkan uang saku pemberian ibu. Uang itu aku simpan dalam tas ranselku. Dengan melihat uang itu, kekhawatiran kakak sedikit berkurang. Namun, kakak tetap kecewa karena uangnya hilang.

    Setelah mendapatkan tiket, kami naik ke gerbong Kereta Api Argo Parahyangan. Di dalam kereta api kakak berkata kalau dirinya menyesal menaruh uang di saku celana. Seharusnya, kakak menyimpan uang di dalam tas.

    Kakak berkata bahwa ia akan lebih berhati-hati. la berjanji akan menyimpan uang di tempat aman. Kakak juga berharap peristiwa itu tidak terulang kembali.

Tuliskan kalimat orientasi pada kutipan teks cerita inspiratif tersebut!