Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang adalah sebagai berikut.
- Pengeluaran Konsumen. Orang menginginkan uang untuk dapat membeli barang-barang dan jasa. Maka, jika pengeluaran konsumen meningkat, permintaan akan uang juga meningkat.
- Biaya Transaksi Saham dan Obligasi. Orang akan ingin menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk uang, sehingga permintaan uang akan meningkat.
- Perubahan Harga Secara Umum. Tingkat kepemilikan uang cenderung meningkat pada tingkat yang sama seperti harga. Jadi, sementara permintaan nominal uang meningkat, permintaan riil tetap sama.
Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi keputusan Bank Indonesia dalam mengatur penawaran uang.
- Tingkat bunga. Merupakan faktor utama yang memengaruhi jumlah uang beredar dalam perekonomian. Oleh karena itu, Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar sehingga tingkat bunga kembali turun.
- Tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah. Deflasi pun berbahaya bagi perekonomian karena penurunan harga secara kontinu akan melemahkan gairah untuk berusaha dan mengurangi investasi. Maka, Bank Indonesia akan meningkatkan jumlah uang beredar.
- Tingkat produksi dan pendapatan nasional. Dalam tingkat produksi dan pendapatan nasional yang rendah (tercermin dalam PDB atau PNB yang rendah), pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang beredar, dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha.
- Kondisi kesehatan dunia perbankan. Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang (reserve requirement) yang cukup untuk menjaga agar dana nasabah tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat cadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank.
- Nilai tukar rupiah. Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar.