Biloks H dan biloks O pada senyawa H2O2 secara berturut-turut adalah +1 dan -1, biloks Na dan biloks O pada senyawa Na2O secara berturut-turut adalah +1 dan -2, biloks K dan biloks Cl pada senyawa KCl secara berturut-turut adalah +1 dan -1, biloks N dan biloks O pada ion NO3− secara berturut-turut adalah +5 dan -2, serta biloks S dan biloks O pada ion SO42− secara berturut-turut adalah +6 dan -2.
Bilangan oksidasi atau biloks didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menunjukkan jumlah elektron yang diterima atau diserahkan ke atom lain. Beberapa atom hanya mempunyai satu biloks, namun ada beberapa atom yang mempunyai lebih dari satu biloks.
Untuk menentukan biloks suatu unsur, ada beberapa aturan yang dapat diikuti, antara lain:
- Bilangan oksidasi unsur bebas monoatomik, diatomik, dst. adalah nol (0)
- Jumlah bilangan oksidasi unsur dalam senyawa netral adalah nol (0)
- Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama dengan muatan ionnya
- Bilangan oksidasi unsur golongan IA dalam senyawa adalah +1
- Bilangan oksidasi unsur H pada senyawa +1 kecuali pada hidrida ogam adalah -1
- Bilangan oksidasi unsur O pada senyawa secara umum adalah -2, kecuali pada senyawa peroksida adalah -1, pada senyawa superoksida adalah -1/2, sedangkan pada senyawa biner fluorida adalah +2
Berdasarkan aturan-aturan di atas, maka dapat ditentukan biloks setiap unsur dari senyawa ion berikut.
a. H2O2
H2O2 adalah senyawa ion tak bermuatan dan merupakan senyawa peroksida, maka jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawanya adalah 0, sehingga biloks setiap unsurnya adalah sebagai berikut:
- Biloks H adalah +1 (aturan biloks no. 5)
- Biloks O adalah -1 (aturan biloks no. 6)
Pembuktian:
Biloks H2O2000====(2×biloks H)+(2×biloks O)(2×(+1))+(2×(−1))2−20
b. Na2O
Na2O adalah senyawa ion tak bermuatan, maka jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawanya adalah 0, sehingga biloks setiap unsurnya adalah sebagai berikut:
- Biloks Na adalah +1 (aturan biloks no.4)
- Biloks O adalah -2 (aturan biloks no. 6)
Pembuktian:
Biloks Na2O000====(2×biloks Na)+(1×biloks O)(2×(+1))+(1×(−2))2−20
c. KCl
KCl adalah senyawa ion tak bermuatan, maka jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawanya adalah 0, sehingga biloks setiap unsurnya adalah sebagai berikut:
- Biloks K adalah +1 (aturan biloks no. 4)
- Biloks Cl adalah -1
Pembuktian:
Biloks KCl000====(1×biloks K)+(1×biloks Cl)(1×(+1))+(1×(−1))1−10
d.
NO3− adalah ion poliatom, maka jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawanya sama dengan muatannya (-1), sehingga biloks setiap unsurnya adalah sebagai berikut:
- Biloks O adalah -2 (aturan biloks no. 6)
- Biloks N dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Biloks NO3−−1−1biloks Nbiloks N=====(1×biloks N)+(3×biloks O)(2×biloks N)+(3×(−2))biloks N+(−6)−1−(−6)+5
e. SO42−
SO42− adalah ion poliatom, maka jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawanya sama dengan muatannya (-2), sehingga biloks setiap unsurnya adalah sebagai berikut:
- Biloks O adalah -2 (aturan biloks no. 6)
- Biloks S dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Biloks SO42−−2−2biloks Sbiloks S=====(1×biloks S)+(4×biloks O)(1×biloks S)+(4×(−2))biloks S+(−8)−2−(−8)+6