Pertanyaan

Begitulah Anya setiap harinya, ia gemar belanja. Hal itu bermula ketika ia sering diejek temannya karena dibilang anak pingit. Setiap pulang sekolah, ia langsung pulang dan tak pernah kumpul-kumpul di warung bakso apalagi jalan-jalan kepertokoan. Baru setelah Irene mentraktirnya Anya makan di sebuah pusat perbelanjaan, ia mulai tertarik. Seterusnya ia kecanduan. Akan tetapi, akhir-akhir ini, kegemarannya tersebut telah membuatnya begitu boros. Pernak-pernik maupun aksesoris-aksesoris yang sebenarnya tidak ia butuhkan, tetap diborong dengan alasan gengsi. space

Tulis peta konsep jenis fiksi dari paragraf tersebut!

Tulis peta konsep jenis fiksi dari paragraf tersebut! $\;$

S. Nurjannah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Jember

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Teks tersebut merupakan cerita fiksi. Cerita fiksi adalah cerita yang berdasarkan khayalan/imajinasi. Cerita fiksi tidak disajikan sebagai fakta, meskipun mungkin didasarkan pada kisah atau situasi nyata. Teks cerita tersebut tersusun berdasarkan peta konsep jenis cerita fiksi, yaitu: Cerita tersebut memiliki unsur-unsur pembangun cerita fiksi . Unsur tersebut berupa tema yang berkaitan dengan gaya hidup, tokoh (Anya dan teman temannya), latar tempat (di warung bakso, di sebuah pusat perbelanjaan), latar waktu (sepulang sekolah), latar suasana (kecanduan belanja), serta watak (Anya boros). Keruntutan cerita yang menggunakan alur cerita yang maju. Cerita diawali Anya sering diejek sebagai anak pingit karena tidak mau berkumpul dengan teman-temannya. Namun, sikap Anya berubah setelah Irene mentraktirnya di sebuah pusat perbelanjaan. Anya menjadi gemar belanja dan begitu boros. Anya membeli barang-barang dengan alasan gengsi. Menggunakan gaya bahasa yang cermat, seperti menggambarkan suasana, serta perilaku tokoh Anya yang boros. Memiliki amanat atau pesan moral , yaitu tidak terpengaruh dengan teman, miliki hidup hemat, dan tidak mengikuti gengsi.

Teks tersebut merupakan cerita fiksi. Cerita fiksi adalah cerita yang berdasarkan khayalan/imajinasi. Cerita fiksi tidak disajikan sebagai fakta, meskipun mungkin didasarkan pada kisah atau situasi nyata. Teks cerita tersebut tersusun berdasarkan peta konsep jenis cerita fiksi, yaitu:

Cerita tersebut memiliki unsur-unsur pembangun cerita fiksi. Unsur tersebut berupa tema yang berkaitan dengan gaya hidup, tokoh (Anya dan teman temannya), latar tempat (di warung bakso, di sebuah pusat perbelanjaan), latar waktu (sepulang sekolah), latar suasana (kecanduan belanja), serta watak (Anya boros).
Keruntutan cerita yang menggunakan alur cerita yang maju. Cerita diawali Anya sering diejek sebagai anak pingit karena tidak mau berkumpul dengan teman-temannya. Namun, sikap Anya berubah setelah Irene mentraktirnya di sebuah pusat perbelanjaan. Anya menjadi gemar belanja dan begitu boros. Anya membeli barang-barang dengan alasan gengsi.
Menggunakan gaya bahasa yang cermat, seperti menggambarkan suasana, serta perilaku tokoh Anya yang boros.
Memiliki amanat atau pesan moral, yaitu tidak terpengaruh dengan teman, miliki hidup hemat, dan tidak mengikuti gengsi.