Tri Winarni Soenarto dan Krisdyatmiko keduanya mendefinisikan pemberdayaan yang ada di masyrakat, namun perbedaan definisi pemberdayaan keduanya adalah….

Tri Winarni Soenarto lebih menekankan jika pemberdayaan merupakan pemberian kekuatan pada masyarakat yang tidak memiliki kekuatan/powerless sedangkan Krisdyatmiko menekankan pada pemberian daya atau meningkatkan kemampuan masyarakat 

Tri Winarni Soenarto mengutamakan dan memotivasi kekuatan agar memperbaiki kualitas hidup masyarakat, sedangkan Krisdyatmoko pemberdayaan diberikan oleh pemerintah dan pemilik industri 

Tri Winarni Soenarto pemberian kekuatan atau daya dari mereka yang memiliki kekuasaan dan kekuatan (powerfull) kepada mereka yang tidak memiliki kekuasaan sedangkan Krisdyatmiko pemberdayaan menekan pada mengetahui bagaimana cara mengolah sumber daya alam 

Tri Winarni Soenarto lebih menekankan pada pemberian daya atau meningkatkan kemampuan masyarakat, sedangkan Krisdyatmiko lebih menekankan jika pemberdayaan merupakan pemberian kekuatan pada masyarakat yang tidak memiliki kekuatan/ powerless 

Tri Winarni Soenarto menekankan bahwa pemberdayaan mencari tahu dan sadar akan potensi mereka melalui penyuluhan, sedangkan Krisdyatmiko mengidentifikasi kelebihan yang dapat dikembangkan untuk mengatasi kekurangan atau kebutuhan yang mereka perlukan