Setelah Raden Wijaya wafat, tahta kerajaan Majapahit digantikan oleh Raden Jayanegara yang merupakan anak dari Raden Wijaya. Pada masa pemerintahannya, banyak terjadi pemberontakan-pemberontakan. Pemberontakan yang paling besar adalah pemberontakan Kuti, yang akhirnya menyebabkan ia harus mengungsi ke Desa Bedander bersama Gajah Mada. Kemudian Jayanegara merencakan serangan balik kepada Kuti bersama Gajah Mada.Setelah penyerangan berhasil, Gajah Mada diangkat menjadi patih. Pada pengangkatannya sebagai seorang Patih, ia mengungkapkan sumpah Palapa yang begitu terkenal yang dicatat dalam kitab Pararaton. Sumpah inilah yang disebut-sebut sebagai sumpah untuk menyatukan nusantara.
Sumpah Palapa tersebut berbunyi, “Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa”.
Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti: “Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada “Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa.” Palapa di sini diartikan sebagai rempah-rempah atau rempah kehidupan yang berarti Patih Gajah Mada tidak akan menikmati kehidupan dunia sebelum sumpahnya tercapai.
Berdasarkan penjelasan di atas maka jawaban yang tepat adalah C.