Iklan
Pertanyaan
Tinggal di Tenda Pengungsian
(Babakan Baru Kehidupan Sosial Warga Yogya)
Pascabencana alam yang datang bertubi-tubi di wilayah Yogyakarta, mulai dari bencana Gunung Merapi sampai dengan gempa bumi yang menyebabkan banyak korban berjatuhan rupanya telah memberikan suatu fenomena baru dalam kehidupan warga masyarakat yang terkena musibah. Tercatat kurang lebih 109.100 bangunan rumah tinggal rusak total dan 6.234 korban jiwa.
Korban bencana yang masih hidup, saat ini kembali meneruskan dinamika kehidupannya. Hidup dengan sisa-sisa harta benda yang dimiliki dalam tenda-tenda pengungsian, entah itu sumbangan dari pemerintah atau pihak lain. Tidur beralaskan tikar dengan perabotan seadanya serta kondisi sosial yang berbeda, merupakan sebuah kehidupan baru bagi para korban bencana tersebut.
Hari baru dimulai dengan kegiatan sehari-hari seperti mencuci, memasak serta aktivitas lainnya selayaknya hari-hari normal sebelum bencana datang. Namun, kehidupan sosial yang baru bagi masyarakat pengungsi yang tinggal di tenda juga mengalami beberapa masalah.
Ketiadaannya privasi bagi setiap KK (kepala keluarga), menjadi sebuah ganjalan tersendiri bagi sebagian tenda yang dihuni beberapa KK. Terutama bagi pasangan suami istri, hal tersebut dirasa sangat mengganggu.
Jaminan keamanan juga dikeluhkan, ”Setiap saat menjadi waspada kalau hidup di tenda seperti sekarang ini,” ungkap Ibu Juarsi yang tinggal satu tenda dengan dua keluarga lainnya. Untuk menyimpan barang-barang berharga di tenda warga tidak tenang, sehingga memunculkan saling curiga antara satu penghuni tenda.
Tidur bersama dengan keluarga lainnya dalam satu tenda menyebabkan kehidupan sosial mereka semakin akrab. Namun, di balik itu semua permasalahan privasi dan keamanan menjadi ganjalan tersendiri, sehingga gesekan sosial dapat dimungkinkan terjadi antarpenghuni tenda.
Selain itu, kenyamanan penghuni tenda juga tidak terjamin. Masalah kesehatan banyak bermunculan, mulai dari terserang diare sampai radang paru-paru. Hal tersebut menjadikan segala sesuatunya tambah tidak mengenakan. Ditambah lagi dengan sanitasi yang tidak memadai dan bersih. ”Belum lagi apabila hujan datang, tinggal di tenda seperti tinggal di bawah air terjun,” ungkap Tumirin.
Sumber: http://trulyjogja.com/index.php?action=news.details&cat_id=7&news_id=670
Sebutkan konsep-konsep dasar yang ada dalam kasus di atas!
Belajar bareng Champions
Brain Academy Champions
Hanya di Brain Academy
Habis dalam
00
:
18
:
53
:
41
Iklan
N. Indah
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Diponegoro
34
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia