Terdapat dua argumen tentang banyaknya pendatang ke kota besar. Argumen pertama adalah pendatang yang tinggal ataupun membuat komunitas di kawasaan kumuh (kolong jembatan, pinggir rel kereta api, dan pinggir sungai) akan diusir secara paksa untuk pulang ke daerah asalnya. Argumen kedua adalah mengacu kepada sila ke-5 yaitu "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" dengan tidak membeda-bedakan pendatang baik miskin maupun kaya. Dari kedua argumen tersebut, upaya yang paling tepat dilakukan untuk mengurangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah ....

Pembahasan

Permasalahan kependudukan di perkotaan sangatlah kompleks. Hal tersebut sangat berkaitan dengan semakin berkembangnya kota terhadap penduduk kota maupun penduduk desa. Pada kedua argumen tersebut, keduanya memiliki nilai inti yang sangat penting. Pada argumen pertama, inti yang hendak disampaikan adalah tentang kualitas sumber daya manusia (SDM) yang datang ke ibukota. SDM yang rendah dan tidak memiliki kompetensi keahlian akan terseleksi oleh kerasnya persaingan di kota besar. Sehingga mereka akan tersisih dan akhirnya 'terpaksa'tinggal di tempat-tempat kumuh. Argumen kedua memiliki inti bahwa setiap penduduk Indonesia memiliki hak untuk bekerja dimana saja. Namun, karena keterbatasan lahan yang ada dan persaingan yang semakin meningkat menyebabkan harus adanya kesadaran bagi penduduk desa yang tidak memiliki keahlian untuk tidak beranggapan bahwa dimana ada perkotaan disitu ada pekerjaan . Sehingga hal yang perlu diupayakan untuk mencegah munculnyaPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah dengan membatasi pendatang yang masuk ke kota besar dengan melihat keahlian yang dimiliki. Jadi, jawaban yang tepat adalah D.