Bilangan oksidasi atom-atom tersebut adalah sebagai berikut.
: Al = +3, O = -2, H = +1
: Ca = +2, P = +5, O = -2
: N = +3, O = -2
: Na = +1, C = +4, O = -2
: O = 0
Terdapat aturan penentuan biloks sebagai berikut.
- Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol.
- Bilangan oksidasi senyawa atau molekul adalah nol.
- Bilangan oksidasi unsur golongan utama (IA-IIIA) sesuai dengan golongannya.
- Bilangan oksidasi dalam senyawa H adalah +1 kecuali pada hidrida logam.
- Bilangan oksidasi dalam senyawa O adalah -2 kecuali dalam peroksida, superoksida, dan dalam senyawa biner dengan fluor
Berdasarkan aturan tersebut, biloks atom dapat ditentukan sebagai berikut.
- Senyawa
memiliki biloks Al = +3 karena Al berada di golongan IIIA, O memiliki biloks -2 dan H memiliki biloks +1.
- Senyawa
memiliki biloks Ca = +2 karena terletak di golongan IIA, biloks O adalah -2 dan biloks P dapat dilakukan berdasarkan perhitngan menggunakan aturan nomor 2.

Biloks P adalah +5.
- Semyawa
biloks atom O = -2 dan biloks N dapat ditentukan dengan aturan nomor 2.
Biloks atom N = +3.
- Senyawa
, Na memilik biloks +1 karena terletak pada golongan IA, O memiliki biloks -2 dan C dapat ditentukan melalui perhitungan dengan aturan nomor 2.
Biloks atom C adalah +4
- Senyawa
memiliki biloks 0 karena merupakan unsur bebas.