Untuk menentukan bilngan oksidasi (biloks) unsur pada suatu senyawa maka terdapat urutan prioritas biloks yaitu.
- Unsur golongan IA dan IIA memiliki biloks +1 dan +2
- Unsur golongan halogen akan memiliki bilangan oksidasi -1
- Unsur-unsur yang membentuk senyawa akan memiliki bilangan oksidasi 0
- Unsur O dalam senyawa oksida adalah -2 kecuali dalam senyawa
a. Senyawa a memiliki unsur golongan IA yaitu H dan unsur oksigen dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur S menjadi
b. Senyawa b memiliki unsur golongan IA yaitu H dan unsur oksigen dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur S menjadi
c. Senyawa c memiliki unsur golongan IIA yaitu Ca dan unsur oksigen dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur P menjadi
d. Senyawa d memiliki unsur golongan IIA yaitu Mg dan unsur oksigen dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur P menjadi
e. Senyawa e memiliki unsur golongan IA yaitu K dan H selain itu terdapat unsur oksigen dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur Sb menjadi
f. Senyawa f memiliki unsur oksigen dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur Br menjadi
g. Senyawa g memiliki unsur halogen yaitu F dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur O menjadi
h. Senyawa h memiliki unsur golongan IA yaitu K dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur O menjadi
i. Senyawa i memiliki unsur golongan IA yaitu H dan membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0 jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur N menjadi
j. Senyawa j memiliki unsur golongan IIA yaitu Ca dan memiliki unsur oksigen membentuk senyawa sehingga memiliki nilai biloks nya 0. Mungkin yang dimaksud dalam soal adalah senyawa
. Jika dibuat menjadi perhitungan matematika untuk menentukan biloks unsur Cl menjadi

Oleh karena itu, bilangan oksidasi unsur bercetak tebal berturut-turut adalah +6, +2, +5, +5, +5, +3. +2,
, -2, dan +1.