Pertanyaan

Tengku Ibrahim adalah salah satu sultan yang pernah memerintah di Kesultanan Siak, namun pada masanya, Kesultanan Siak justru mengalami kemunduran karena….

melakukan kerja sama dengan VOC
terjadi perlawanan dari dalam kesultanan
Kesultanan Siak melakukan kerja sama dengan bangsa Portugis
usia Tengku Ibrahim saat memerintah Kesultanan Siak masih terlalu muda
mendapat serangan dari Kerajaan Kampar yang dipimpin oleh Sultan Said Ali

H. Rosa

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

Kesultanan Siak Sri Indrapura semakin geraknya dan semakin banyak dipengaruhi politik penjajahan Hindia Belanda.

Pembahasan

Tengku Ibrahim adalah anak dari Sultan Said Ali yang juga pernah memerintah di Kesultanan Siak. Saat pemerintahan Sultan Said Ali, beliau berhasil memakmurkan kesultanan ini, tetapi pada tahun 1811, beliau mengundurkan diri sebagai Sultan Siak dan kemudian pemerintahannya digantikan oleh putranya, yaitu Tengku Ibrahim. Di bawah pemerintahan Tengku Ibrahim, Kesultanan Siak mengalami kemunduran sehingga banyak orang yang pindah ke Bintan, Lingga Tambelan, Trenggano, dan Pontianak. Di tambah lagi dengan adanya perjanjian dengan VOC pada tahun 1822 di Bukit Batu yang isinya menekankan Kesultanan Siak tidak diizinkan mengadakan ikatan-ikatan atau perjanjian dengan negara-negara lain, kecuali dengan Belanda. Dengan demikian, Kesultanan Siak Sri Indrapura semakin geraknya dan semakin banyak dipengaruhi politik penjajahan Hindia Belanda.

Tengku Ibrahim adalah anak dari Sultan Said Ali yang juga pernah memerintah di Kesultanan Siak. Saat pemerintahan Sultan Said Ali, beliau berhasil memakmurkan kesultanan ini, tetapi pada tahun 1811, beliau mengundurkan diri sebagai Sultan Siak dan kemudian pemerintahannya digantikan oleh putranya, yaitu Tengku Ibrahim. Di bawah pemerintahan Tengku Ibrahim, Kesultanan Siak mengalami kemunduran sehingga banyak orang yang pindah ke Bintan, Lingga Tambelan, Trenggano, dan Pontianak. Di tambah lagi dengan adanya perjanjian dengan VOC pada tahun 1822 di Bukit Batu yang isinya menekankan Kesultanan Siak tidak diizinkan mengadakan ikatan-ikatan atau perjanjian dengan negara-negara lain, kecuali dengan Belanda. Dengan demikian, Kesultanan Siak Sri Indrapura semakin geraknya dan semakin banyak dipengaruhi politik penjajahan Hindia Belanda.