Iklan

Iklan

Pertanyaan

Teks resensi berikut untuk soal nomor 1-3. Judul Buku : Sepatu Dahlan Penulis : Khrisna Pabichara Penerbit : Noura Books I Tahun Terbit : Mei 2012 Ketebalan : 392 halaman Novel Sepatu Dahlan adalah buku ke-14 karangan Khrisna Pabichara. Selain menulis, Khrisna Pabichara bekerja sebagai penyunting lepas dan aktif dalam berbagai kegiatan literasi. Dia bisa disapa dan diajak berbincang berbagai masalah. Novel Sepatu Dahlan ini merupakan novel new release yang mendapat sambutan sangat balk dari masyarakat. Dengan begitu, novel Sepatu Dahlan ini menjadi novel best seller. Dahlan Iskan, remaja Kebon Dalem, sebuah kampung kecil dengan enam buah rumah, yang letaknya saling berjauhan. Jika berjalan seratus atau dua ratus langkah ke arah timur, Sungai Kanal segera terlihat. Di sepanjang sungai itu banyak pohon yang besar-besar, seperti trembesi, angsana, jawi, dan jati. Di sebelah barat dan selatan hanya ada tebu. Ladang-ladang tebu terhampar sejauh mata memandang. Ada juga beberapa petak sawah yang ditanami padi atau jagung, tetapi tidak seberapa dibanding tebu-tebu yang tingginya kini sudah nyarisdua setengah meter. Di sanalah, di ladang-ladang tebu itu, Dahlan Iskan mengais rezeki. Disana pula kehidupan Dahlan Iskan berlangsung. Cerita ini diawali dengan keadaan yang kritis karena Dahlan terkena penyakit liver akut. Pada saat dibius, beliau bermimpi tentang masa lalunya. Dahlan Iskan merupakan anak kecil yang bersekolah di sekolah rakyat bersama teman-teman dekatnya, yakni Aril, Imran, Komaryah, Maryati, Kadir. Ketika duduk di sekolah rakyat, Dahlan tidak pernah merasakan rasanya mengenakan sepatu. la berangkat ke sekolah tidak mengenakan alas kaki. Padahal, is harus berjalan berkilo-kilo meter menuju sekolahnya. Dahlan tidak pernah mengeluh dengan keadaan yang dialaminya. Ketika ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, Dahlan memohon kepada bapaknya untuk bersekolah di sekolah yang diinginkannya, yaitu SMP 1 Magetan. Karena orang tuanya tidak memiliki uang, akhirnya Dahlan melanjutkan ke Tsanawiyah Takeran. Dalam novel ini terdapat beberapa masalah yang cukup rumit dijalani seorang anak remaja. Sejak ibunya meninggal dunia, iatidak bisa membeli makan untuk sehari-hari. Masalah-masalah itu terus datang menghampirinya. Dahlan mempunyai mimpi untuk memiliki sepatu dan sepeda agar dapat mempermudahnya pergi ke mana-mana. Impiannya itu dia dapatkan ketika satuper satu prestasi ia dapatkan. Dia mendapatkesempatan untuk mengajar voli pada anak-anak juragan kaya. Penghasilannya dia gunakan untuk membeli sepatu dan sepeda. Novel ini berhasil melontarkan sesuatu yang patut direnungkan oleh pembaca. Di samping itu, ceritanya cukup enak untuk dibaca. Tanpa banyak tutur, Khrisna berhasil melukiskan adegan demi adegan dengan gaya ceritanya yang lembut. Setting cerita kehidupan di kampung. Tidak mengharankan apabila sering muncul gurauan-gurauan dan humor versi anak-anak kampung Kebon Dalem. Novel Sepatu DahIan ini telah dikerjakan dengan keterampilan teknik bercerita, dengan gaya bahasayang lembut, serta dengan perasaan halus seorang lelaki. Pada akhir cerita disebutkan apabila kita menjalani kemiskinan dengan benar, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. DIsadur dari: http://www.gentaandalas.com/resensi-novel-sepatu-dahlan, diunduh 17 Juli 2017. Tentukan identitasbuku dalam novel Sepatu Dahan!

Teks resensi berikut untuk soal nomor 1-3. 


Judul Buku : Sepatu Dahlan 
Penulis : Khrisna Pabichara 
Penerbit : Noura Books I 
Tahun Terbit : Mei 2012 
Ketebalan : 392 halaman 

    Novel Sepatu Dahlan adalah buku ke-14 karangan Khrisna Pabichara. Selain menulis, Khrisna Pabichara bekerja sebagai penyunting lepas dan aktif dalam berbagai kegiatan literasi. Dia bisa disapa dan diajak berbincang berbagai masalah. Novel Sepatu Dahlan ini merupakan novel new release yang mendapat sambutan sangat balk dari masyarakat. Dengan begitu, novel Sepatu Dahlan ini menjadi novel best seller. 
    Dahlan Iskan, remaja Kebon Dalem, sebuah kampung kecil dengan enam buah rumah, yang letaknya saling berjauhan. Jika berjalan seratus atau dua ratus langkah ke arah timur, Sungai Kanal segera terlihat. Di sepanjang sungai itu banyak pohon yang besar-besar, seperti trembesi, angsana, jawi, dan jati. Di sebelah barat dan selatan hanya ada tebu. Ladang-ladang tebu terhampar sejauh mata memandang. Ada juga beberapa petak sawah yang ditanami padi atau jagung, tetapi tidak seberapa dibanding tebu-tebu yang tingginya kini sudah nyaris dua setengah meter. Di sanalah, di ladang-ladang tebu itu, Dahlan Iskan mengais rezeki. Di sana pula kehidupan Dahlan Iskan berlangsung. 
    Cerita ini diawali dengan keadaan yang kritis karena Dahlan terkena penyakit liver akut. Pada saat dibius, beliau bermimpi tentang masa lalunya. Dahlan Iskan merupakan anak kecil yang bersekolah di sekolah rakyat bersama teman-teman dekatnya, yakni Aril, Imran, Komaryah, Maryati, Kadir. Ketika duduk di sekolah rakyat, Dahlan tidak pernah merasakan rasanya mengenakan sepatu. la berangkat ke sekolah tidak mengenakan alas kaki. Padahal, is harus berjalan berkilo-kilo meter menuju sekolahnya. Dahlan tidak pernah mengeluh dengan keadaan yang dialaminya. 
    Ketika ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, Dahlan memohon kepada bapaknya untuk bersekolah di sekolah yang diinginkannya, yaitu SMP 1 Magetan. Karena orang tuanya tidak memiliki uang, akhirnya Dahlan melanjutkan ke Tsanawiyah Takeran.
    Dalam novel ini terdapat beberapa masalah yang cukup rumit dijalani seorang anak remaja. Sejak ibunya meninggal dunia, ia tidak bisa membeli makan untuk sehari-hari. Masalah-masalah itu terus datang menghampirinya. 
    Dahlan mempunyai mimpi untuk memiliki sepatu dan sepeda agar dapat mempermudahnya pergi ke mana-mana. Impiannya itu dia dapatkan ketika satu per satu prestasi ia dapatkan. Dia mendapat kesempatan untuk mengajar voli pada anak-anak juragan kaya. Penghasilannya dia gunakan untuk membeli sepatu dan sepeda.
    Novel ini berhasil melontarkan sesuatu yang patut direnungkan oleh pembaca. Di samping itu, ceritanya cukup enak untuk dibaca. Tanpa banyak tutur, Khrisna berhasil melukiskan adegan demi adegan dengan gaya ceritanya yang lembut. Setting cerita kehidupan di kampung. Tidak mengharankan apabila sering muncul gurauan-gurauan dan humor versi anak-anak kampung Kebon Dalem. 
    Novel Sepatu DahIan ini telah dikerjakan dengan keterampilan teknik bercerita, dengan gaya bahasa yang lembut, serta dengan perasaan halus seorang lelaki. Pada akhir cerita disebutkan apabila kita menjalani kemiskinan dengan benar, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. 

DIsadur dari: http://www.gentaandalas.com/resensi-novel-sepatu-dahlan, diunduh 17 Juli 2017.


Tentukan identitas buku dalam novel Sepatu Dahan! 

  1. ...undefined 

  2. ...undefined 

Iklan

N. Faizah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Suryakancana

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Identitasbuku dalam novel Sepatu Dahan yaitu Judul Buku : Sepatu Dahlan Penulis : Khrisna Pabichara Penerbit : Noura Books I Tahun Terbit : Mei 2012 Ketebalan : 392 halaman

Identitas buku dalam novel Sepatu Dahan yaitu

Judul Buku : Sepatu Dahlan 
Penulis : Khrisna Pabichara 
Penerbit : Noura Books I 
Tahun Terbit : Mei 2012 
Ketebalan : 392 halaman

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

22

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Yang merupakan pengenalan terhadap buku yang diresensi adalah ...

81

4.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia