Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut! Diabetes umumnya terjadi pada orang dewasa. Namun, dalam sejumlah kasus, diabetes juga dapat terjadi pada anak-anak. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa saat ini terdapat sekitar 1.500 anak mengalami diabetes melitus, baik tipe 1 maupun tipe 2. Ketua Umum IDAI Aman Bhakti Pulungan menyebutkan bahwa banyak anak dengan diabetes yang terlambat mendapatkan diagnosis. Hal itu terjadi karena anak sering kali tidak mengetahui bahwa mereka mengalami kondisi diabetes yang ditandai dengan gula darah yang tinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui ciri-ciri diabetes pada anak agar anak segera mendapatkan pengobatan. CNN Indonesia. (2021). 4 Ciri-Ciri Diabetes pada Anak yang Paling Banyak Dialami. Diambil 31 Agustus 2021 dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210831124106-255-687776/4-ciri-ciri-diabetes-pada-anak-yang-paling-banyak-dialami. Masalah yang dialami oleh anak-anak dalam bacaan di atas dapat dianalogikan seperti ....

Pembahasan

Analogi berarti ‘persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan’. Untuk mengetahui hubungan analogi yang sama dari kata-kata tertentu, diperlukan pemahaman terhadap makna, fungsi, dan hubungan antarkata. Sementara itu, untuk mencari hubungan analogi dalam sebuah wacana, selain pemahaman-pemahaman tersebut, pembaca juga perlu memahami isi wacana secara utuh. Bacaan tersebutmembahas masalah diabetes yang dialami anak-anak. Berdasarkan bacaan tersebut, banyak anak dengan diabetes yang terlambat mendapatkan diagnosis karena mereka sering kali tidak mengetahui bahwa mereka mengalami kondisi diabetes. Hal itu menunjukkan adanya masalah yang dihadapi anak, yakni ketidaktahuan mereka terhadap kondisi diabetes. Ketidaktahuan tersebut disebabkan karena mereka memang tidak memiliki pengetahuan untuk mengecek kondisi kadar gula. Masalah tersebut dapat dianalogikan seperti pelukis yang tidak memiliki kuas dan kanvas untuk melukis. Kuas dan kanvas merupakan alat yang digunakan untuk melukis. Jika pelukis tidak memiliki alat tersebut, ia tidak dapat melukis. Hal itu berarti bahwa sang pelukis menghadapi sebuah masalah karena ia tidak memiliki sesuatu untuk melakukan pekerjaannya. Jika dianalogikan, masalah yang dihadapi pelukis sama dengan masalah yang dihadapi oleh anak dalam bacaan tersebut. Anak terlambat didiagnosis karena kurangnya pengetahuan → anak tidak memiliki alat untuk melakukan sesuatu (alat: pengetahuan; sesuatu yang dilakukan:mengecek kadar gula) Pelukis tidak bisa melukis karena tidak memiliki kuas dan kanvas → pelukis tidak memiliki alat untuk melakukan sesuatu (alat: kuas dan kanvas; sesuatu yang dilakukan: melukis) Sementara itu, analogi yang terdapat pada pilihan jawaban B, C, D, dan E tidak sesuai dengan bacaan tersebut. Pilihan jawaban B memiliki makna seorang ibu yang mempunyai suatu bantuan untuk melakukan pekerjaannya. Hal ini berlawanan dengan makna pada teks bacaan sehingga bukan menjadi analogi yang tepat. Pilihan jawaban C memiliki makna seorang anak yang melakukan sesuatu tanpa bantuan dan dengan keinginan sendiri. Hal ini tidak sama dengan makna pada teks bacaan sehingga bukan menjadi analogi yang tepat. Pilihan jawaban D memiliki makna seorang dokter yang melakukan pekerjaannya di waktu tertentu. Hal ini tidak sama dengan makna pada teks bacaan sehingga bukan menjadi analogi yang tepat. Pilihan jawaban E memiliki makna penumpang yang memiliki masalah untuk mendapatkan akomodasi perjalanan. Meskipun serupa seperti makna pada teks bacaan (sama-sama mempunyai masalah), tetapi masalah yang ada di pilihan jawaban E bukan karena ketiadaan alat untuk melakukan sesuatu. Masalah yang dihadapi di pernyataan ini disebabkan oleh ketiadaan tempat untuk melakuan suatu hal. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.