Iklan
Pertanyaan
Teks drama berikut untuk soal nomor 5-8.
(Waktu pagi cerah. Dalam ruang pertemuan yang didirikan secara darurat. Ruang yang sangat sederhana itu berisikan sebuah meja, dua buah kursi sederhana. Masuklah Mayor. Wajahnya gagah diserami rambut gondrong dan kumis-jenggot melebat. Pada ikat pinggangnya tergantung sepucuk Vickers, dan sebilah belati menghias pada sisi lain. la diiringi Kopral, yang dengan sikap hormat menyilakan duduk. Kopral berpakaian seragam kumal, bersenjatakan sebilah bayonet.)
Mayor: Berapa lama lagi aku mesti tunggu?
Kopral: Sabarlah sedikit, Pak.
Mayor: Jangan ditawarkan lagi.
Kopral: Apanya, Pak?
Mayor: Kesabarannya! Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar-tawar, ngerti?
Kopral: Kalau begitu kuralat ucapan tadi. Sabarlah, titik habis.
Mayor: Ya. Tapi pertanyaanku belum Bung jawab.
Kopral: Setepat hitungan ilmu pasti tentu tidak dapat, Pak. Jadi, sabarlah. (serayu mau pergi)
Mayor: He,Tunggu dulu! Bung jadi ajudannya sudah berapa lama?
Kopral: [ . . . ]
Dikutlp dari: B. Soelarto, "Gempa" dalam Domba-Domba Revolusi, Yogyakarta, Hikayat Publishing, 2006.
Kalimat tepat untuk rnelengkapi dialog rumpang pada teks drama tersebut adalah ...
Siapa yang mengusulkan untuk menjadikannya komandan?
Sejak dia diangkat jadi komandan kompi Banteng
Wah, apa yang Bung rasakan dengan lelucon ini?
Kami sendiri, seluruh anak buah kesatuan.
Astaga, mengapa kalian mengusulkannya sebagai komandan.
Iklan
R. Trihandayani
Master Teacher
14
4.2 (18 rating)
Amy Rose
Makasih ❤️
Litha
Makasih ❤️
Anisa Nurcahyani
Jawaban tidak sesuai
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia