Iklan

Iklan

Pertanyaan

Tabel berikut merupakan hasil pengujian daya hantar listrik dari berbagai jenis zat. Apakah perbedaan antara elektrolit senyawa ion dengan elektrolit senyawa kovalen?

Tabel berikut merupakan hasil pengujian daya hantar listrik dari berbagai jenis zat.
 


 

Apakah perbedaan antara elektrolit senyawa ion dengan elektrolit senyawa kovalen? 

Iklan

I. Solichah

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

berdasarkan tabel tersebut, padatan logam senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik sementara cairannya dapat; senyawa kovalen murni (polar dan nonpolar) tidak dapat menghantarkan listrik; larutan senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik sedangkan larutan senyawa kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan listrik.

berdasarkan tabel tersebut, padatan logam senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik sementara cairannya dapat; senyawa kovalen murni (polar dan nonpolar) tidak dapat menghantarkan listrik; larutan senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik sedangkan larutan senyawa kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan listrik.

Iklan

Pembahasan

Berdasarkan tabel tersebut, dapat kita simpulkan kemampuan daya hantar listrik senyawa berdasarkan jenis ikatan yang dimilikinya. Zat murni dalam bentuk cair seperti raksa, zink, dan kalium klorida dapat menghantarkan arus listrik . Raksa dan zink merupakan logam sehingga memiliki sifat konduktor listrik yang baik, sedangkan cairan kalium klorida merupakan senyawa ionik . Padatan zink dan kalium klorida tidak dapat menghantarkan arus listrik . Hal ini disebabkan aliran listrik terjadi karena adanya pergerakan elektron atau memiliki ion yang bergerak bebas , sementara zat padat memiliki susunan partikel yang rapat dan kaku (sehingga tidak ada ion-ion yang bergerak). Cairan bromin, air, dan asam cuka (murni) tidak dapat menghantarkan arus listrik . Ketiganya merupakan senyawa kovalen (terjadi antar unsur-unsur nonlogam). Dalam keadaan murni , senyawa kovalen baik polar (memiliki kutub positif dan negatif pada molekulnya) maupun non polar tidak dapat menghantarkan arus listrik , karena tidak ada pergerakan ion-ion dalam liquid tersebut. Namun perhatikan asam sulfat dan asam cuka jika dalam bentuk larutan , keduanya dapat menghantarkan listrik walaupun merupakan senyawa kovalen. Senyawa kovalen tersebut merupakan senyawa kovalen polar yang terlarut dalam air akan menyebabkan terjadinya reaksi disosiasi yang akan menguraikan senyawa tersebut ke dalam bentuk ion-ionnya, sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan larutan etanol dan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik . Tidak semua senyawa kovalen yang dilarutkan dalam pelarut (larutan) dapat menghantarkan listrik. Etanol dan gula merupakan senyawa kovalen nonpolar (tidak memiliki kutub positif dan negatif), sehingga ketika dilarutkan tidak terjadi penguraian ion-ion. Jadi, berdasarkan tabel tersebut, padatan logam senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik sementara cairannya dapat; senyawa kovalen murni (polar dan nonpolar) tidak dapat menghantarkan listrik; larutan senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik sedangkan larutan senyawa kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan listrik.

Berdasarkan tabel tersebut, dapat kita simpulkan kemampuan daya hantar listrik senyawa berdasarkan jenis ikatan yang dimilikinya.

  1. Zat murni dalam bentuk cair seperti raksa, zink, dan kalium klorida dapat menghantarkan arus listrik. Raksa dan zink merupakan logam sehingga memiliki sifat konduktor listrik yang baik, sedangkan cairan kalium klorida merupakan senyawa ionik. Padatan zink dan kalium klorida tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan aliran listrik terjadi karena adanya pergerakan elektron atau memiliki ion yang bergerak bebas, sementara zat padat memiliki susunan partikel yang rapat dan kaku (sehingga tidak ada ion-ion yang bergerak).
     
  2. Cairan bromin, air, dan asam cuka (murni) tidak dapat menghantarkan arus listrik. Ketiganya merupakan senyawa kovalen (terjadi antar unsur-unsur nonlogam). Dalam keadaan murni, senyawa kovalen baik polar (memiliki kutub positif dan negatif pada molekulnya) maupun non polar tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena tidak ada pergerakan ion-ion dalam liquid tersebut.
     
  3. Namun perhatikan asam sulfat dan asam cuka jika dalam bentuk larutan, keduanya dapat menghantarkan listrik walaupun merupakan senyawa kovalen. Senyawa kovalen tersebut merupakan senyawa kovalen polar yang terlarut dalam air akan menyebabkan terjadinya reaksi disosiasi yang akan menguraikan senyawa tersebut ke dalam bentuk ion-ionnya, sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
     
  4. Sedangkan larutan etanol dan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tidak semua senyawa kovalen yang dilarutkan dalam pelarut (larutan) dapat menghantarkan listrik. Etanol dan gula merupakan senyawa kovalen nonpolar (tidak memiliki kutub positif dan negatif), sehingga ketika dilarutkan tidak terjadi penguraian ion-ion.

Jadi, berdasarkan tabel tersebut, padatan logam senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik sementara cairannya dapat; senyawa kovalen murni (polar dan nonpolar) tidak dapat menghantarkan listrik; larutan senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik sedangkan larutan senyawa kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan listrik.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

20

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Di antara partikel berikut yang berperan penting dalam menghantarkan arus listrik dalam larutan elektrolit adalah ....

2

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia