Iklan

Pertanyaan

Surya ingin meneliti apakah senyawa X merupakan inhibitor kompetitif atau non-kompetitif pada fermentasi alkohol yang dilakukan oleh yeast yang terkandung dalam ragi. Fermentasi alkohol menggunakan gula sebagai sumber energi untuk dipecah menjadi etanol dan karbon dioksida. Reaksi fermentasi melibatkan enzim untuk dapat berlangsung, beberapa diantaranya adalah enzim piruvat dekarboksilase dan alkohol dehidrogenase. Surya telah merancang beberapa kelompok perlakuan untuk percobaannya pada tabel berikut ini: Kelompok 1 Perlakuan 1 2 sendok ragi + 2 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X Perlakuan 2 4 sendok ragi + 2 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X Kelompok 2 Perlakuan 1 2 sendok ragi + 6 sendok gula pasir + 400 mL air + 2 mg senyawa X Perlakuan 2 2 sendok ragi + 6 sendok gula pasir + 800 mL air + 2 mg senyawa X Kelompok 3 Perlakuan 1 2 sendok ragi + 2 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X Perlakuan 2 2 sendok ragi + 4 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X Kelompok 4 Perlakuan 1 4 sendok ragi + 6 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X Perlakuan 2 4 sendok ragi + 6 sendok gula pasir + 200 mL air + 2 mg senyawa X Kelompok 5 Perlakuan 1 4 sendok ragi + 4 sendok gula pasir + 400 mL air + 2 mg senyawa X Perlakuan 2 2 sendok ragi + 2 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X Untuk dapat mengetahui peranan senyawa X dalam menghambat kerja enzim-enzim fermentasi, maka kelompok perlakuan Surya yang paling tepat dilakukan adalah…

Surya ingin meneliti apakah senyawa X merupakan inhibitor kompetitif atau non-kompetitif pada fermentasi alkohol yang dilakukan oleh yeast yang terkandung dalam ragi. Fermentasi alkohol menggunakan gula sebagai sumber energi untuk dipecah menjadi etanol dan karbon dioksida. Reaksi fermentasi melibatkan enzim untuk dapat berlangsung, beberapa diantaranya adalah enzim piruvat dekarboksilase dan alkohol dehidrogenase. Surya telah merancang beberapa kelompok perlakuan untuk percobaannya pada tabel berikut ini:

Kelompok 1 Perlakuan 1 2 sendok ragi + 2 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X
Perlakuan 2 4 sendok ragi + 2 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X
Kelompok 2 Perlakuan 1 2 sendok ragi + 6 sendok gula pasir + 400 mL air + 2 mg senyawa X
Perlakuan 2 2 sendok ragi + 6 sendok gula pasir + 800 mL air + 2 mg senyawa X
Kelompok 3 Perlakuan 1 2 sendok ragi + 2 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X
Perlakuan 2 2 sendok ragi + 4 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X
Kelompok 4 Perlakuan 1 4 sendok ragi + 6 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X
Perlakuan 2 4 sendok ragi + 6 sendok gula pasir + 200 mL air + 2 mg senyawa X
Kelompok 5 Perlakuan 1 4 sendok ragi + 4 sendok gula pasir + 400 mL air + 2 mg senyawa X
Perlakuan 2 2 sendok ragi + 2 sendok gula pasir + 200 mL air + 1 mg senyawa X

Untuk dapat mengetahui peranan senyawa X dalam menghambat kerja enzim-enzim fermentasi, maka kelompok perlakuan Surya yang paling tepat dilakukan adalah…

  1. Kelompok 1

  2. Kelompok 2

  3. Kelompok 3

  4. Kelompok 4

  5. Kelompok 5

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

03

:

38

:

27

Klaim

Iklan

R. Fitriani

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Nusantara PGRI Kediri

Jawaban terverifikasi

Jawaban

rancangan perlakuan harus dibuat dengan membedakan konsentrasi substrat (dalam hal ini adalah gula pasir), sementara variabel lainnya seperti jumlah ragi, air dan senyawa X harus sama persis. Hal ini untuk membuktikan apakah penambahan gula pasir akan meningkatkan produksi etanol dan karbondioksida yang dihambat oleh adanya senyawa X atau tidak dengan membandingkan hasil kedua perlakuan tersebut. Jika penambahan gula pasir meningkatkan produksi etanol dan karbon dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor kompetitif. Sementara itu jika penambahan gula tidak berpengaruh terhadap pembentukan etanol dan karbon dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor non-kompetitif.

rancangan perlakuan harus dibuat dengan membedakan konsentrasi substrat (dalam hal ini adalah gula pasir), sementara variabel lainnya seperti jumlah ragi, air dan senyawa X harus sama persis. Hal ini untuk membuktikan apakah penambahan gula pasir akan meningkatkan produksi etanol dan karbondioksida yang dihambat oleh adanya senyawa X atau tidak dengan membandingkan hasil kedua perlakuan tersebut. Jika penambahan gula pasir meningkatkan produksi etanol dan karbon dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor kompetitif. Sementara itu jika penambahan gula tidak berpengaruh terhadap pembentukan etanol dan karbon dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor non-kompetitif.

Pembahasan

Inhibitor kompetitif maupun non-kompetitif dapat dibedakan dengan melakukan penambahan substrat. Penambahan substrat akan menurunkan aktivitas inhibitor kompetitif, sementara itu penambahan substrat tidak berpengaruh terhadap kerja inhibitor non-kompetitif. Oleh karena itu, rancangan perlakuan harus dibuat dengan membedakan konsentrasi substrat (dalam hal ini adalah gula pasir), sementara variabel lainnya seperti jumlah ragi, air dan senyawa X harus sama persis. Hal ini untuk membuktikan apakah penambahan gula pasir akan meningkatkan produksi etanol dan karbondioksida yang dihambat oleh adanya senyawa X atau tidak dengan membandingkan hasil kedua perlakuan tersebut. Jika penambahan gula pasir meningkatkan produksi etanol dan karbon dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor kompetitif. Sementara itu jika penambahan gula tidak berpengaruh terhadap pembentukan etanol dan karbon dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor non-kompetitif.

Inhibitor kompetitif maupun non-kompetitif dapat dibedakan dengan melakukan penambahan substrat. Penambahan substrat akan menurunkan aktivitas inhibitor kompetitif, sementara itu penambahan substrat tidak berpengaruh terhadap kerja inhibitor non-kompetitif. Oleh karena itu, rancangan perlakuan harus dibuat dengan membedakan konsentrasi substrat (dalam hal ini adalah gula pasir), sementara variabel lainnya seperti jumlah ragi, air dan senyawa X harus sama persis. Hal ini untuk membuktikan apakah penambahan gula pasir akan meningkatkan produksi etanol dan karbondioksida yang dihambat oleh adanya senyawa X atau tidak dengan membandingkan hasil kedua perlakuan tersebut. Jika penambahan gula pasir meningkatkan produksi etanol dan karbon dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor kompetitif. Sementara itu jika penambahan gula tidak berpengaruh terhadap pembentukan etanol dan karbon dioksida maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X merupakan inhibitor non-kompetitif.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Pertanyaan serupa

Dua buah enzim yang sama, masing-masing akan mengikat satu substrat. Namun salah satu enzim tidak dapat mengikat substrat tersebut. Pernyataan yang benar terkait dengan kasus tersebut adalah….

2

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia