Iklan

Iklan

Pertanyaan

Suntinglah naskah cerpen berikut! Suatu malam dia datang ke rumahku. Dia memperkenalkan dirinya sebagai pengelana yang berasal dari jauh. Katanya ia datang ke kampung kami untuk mengadu nasip sebab di kampungnya dia tidak memiliki apa-apa lagi. Sebagai orang yang dituakan di kampungaku menyambutnya dengan sangat baik. Kulayani dia selayaknya tamu yang benar-benar baru dari perjalanan sangattuh, Bincang-bincang kamipun mengalir seperti air. Lalu dia minta aku bercerita. Cerita apa saja, katanya. Tentang kampung ini juga boleh, pintanya. Aku pun mulai bercerita tentang sejarah kampungku apa ada nya, seperti yang kudapati dari kakekku semasa hidupnya dulu. Kulihat dia sangat menyimak cerita ku. Esok malam dia kembali datang kerumahku dan meminta aku bercerita. Kali ini aku bercerita tentang yang lain pula. Aku bercerita tentang hikayat-hikayat yang ku peroleh dari kakek dan nenek ku. Dia juga kulihat mendengarkannya dengan penuh perhatian. Ketika ada satu alur saja yang kurang dipahaminya, dia langsung menyelah dan aku menjelaskannya. Dikutip dari: Herman N. R., "Tukang Obat Itu Mencuri Hikayatku", dalam Dodolitdodolitdolibret , Jakarta, Kompas, 2010.

Suntinglah naskah cerpen berikut!


     Suatu malam dia datang ke rumahku. Dia memperkenalkan dirinya sebagai pengelana yang berasal dari jauh. Katanya ia datang ke kampung kami untuk mengadu nasip sebab di kampungnya dia tidak memiliki apa-apa lagi.

     Sebagai orang yang dituakan di kampung aku menyambutnya dengan sangat baik. Kulayani dia selayaknya tamu yang benar-benar baru dari perjalanan sangat tuh, Bincang-bincang kamipun mengalir seperti air. Lalu dia minta aku bercerita. Cerita apa saja, katanya. Tentang kampung ini juga boleh, pintanya. 

     Aku pun mulai bercerita tentang sejarah kampungku apa ada nya, seperti yang kudapati dari kakekku semasa hidupnya dulu. Kulihat dia sangat menyimak cerita ku.

    Esok malam dia kembali datang kerumahku dan meminta aku bercerita. Kali ini aku bercerita tentang yang lain pula. Aku bercerita tentang hikayat-hikayat yang ku peroleh dari kakek dan nenek ku. Dia juga kulihat mendengarkannya dengan penuh perhatian. Ketika ada satu alur saja yang kurang dipahaminya, dia langsung menyelah dan aku menjelaskannya.

Dikutip dari: Herman N. R., "Tukang Obat Itu Mencuri Hikayatku", dalam Dodolitdodolitdolibret, Jakarta, Kompas, 2010. 

  1. ...undefined 

  2. ...undefined 

Iklan

L. ISTANTI,

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Menyunting naskah cerpen: Suatu malam dia datang ke rumahku. Dia memperkenalkan dirinya sebagai pengelana yang berasal dari jauh. Katanya, ia datang ke kampung kami untuk mengadu nasib sebab di kampungnya dia tidak memiliki apa-apa lagi. Sebagai orang yang dituakan di kampung , aku menyambutnya dengan sangat baik. Kulayani dia selayaknya tamu yang benar-benar baru tiba dari perjalanan sangat jauh . Bincang-bincang kami pun mengalir seperti air. Lalu dia minta aku bercerita. Cerita tentang apa saja, katanya. Tentang kampung ini juga boleh, pintanya. Aku pun mulai bercerita tentang sejarah kampungku apa adanya , seperti yang kudapat dari kakekku semasa hidupnya dulu. Kulihat dia sangat menyimak ceritaku . Esok malam dia kembali datang ke rumahku dan meminta aku bercerita. Kali ini aku bercerita tentang yang lain pula. Aku bercerita tentang hikayat-hikayat yang kuperoleh dari kakek dan nenekku. Dia juga kulihat mendengarkannya dengan penuh perhatian. Ketika ada satu alur saja yang kurang dipahaminya, dia langsung menyela dan aku menjelaskannya.

Menyunting naskah cerpen:

Suatu malam dia datang ke rumahku. Dia memperkenalkan dirinya sebagai pengelana yang berasal dari jauh. Katanya, ia datang ke kampung kami untuk mengadu nasib sebab di kampungnya dia tidak memiliki apa-apa lagi.

Sebagai orang yang dituakan di kampung, aku menyambutnya dengan sangat baik. Kulayani dia selayaknya tamu yang benar-benar baru tiba dari perjalanan sangat jauh. Bincang-bincang kami pun mengalir seperti air. Lalu dia minta aku bercerita. Cerita tentang apa saja, katanya. Tentang kampung ini juga boleh, pintanya.

Aku pun mulai bercerita tentang sejarah kampungku apa adanya, seperti yang kudapat dari kakekku semasa hidupnya dulu. Kulihat dia sangat menyimak ceritaku.

Esok malam dia kembali datang ke rumahku dan meminta aku bercerita. Kali ini aku bercerita tentang yang lain pula. Aku bercerita tentang hikayat-hikayat yang kuperoleh dari kakek dan nenekku. Dia juga kulihat mendengarkannya dengan penuh perhatian. Ketika ada satu alur saja yang kurang dipahaminya, dia langsung menyela dan aku menjelaskannya.undefined 

 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

15

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah....

100

3.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia