Iklan
Iklan
Pertanyaan
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Hari ini masih sama dengan hari sebelumnya. Dengan lagit yang masih biru bersih, matahari dan kecerahannya, dan juga ia pun masih terbit dari sebelah timur. Ya tentu hal itu masih sama. Dan akan tetap seperti itu setiap harinya. Tetapi rasanya sejak ia menghilang, bagiku sang mentari pun tak seindah sebelumnya. Tak sehangat sebelumnya. Dan hatiku pun suram muram dari rasanya mendung sejak dia tak ada. Dia yang memberikan matahari di hidupku sekarang tak ada lagi. Mungkin dia ada, tapi di tempat lain. Dia sudah menghilang dari hidupku. Dia yang telah memberikan senyuman sehangat matahari dan telah menghiasi hari di setiap harinya. Dan juga telah membangkitkan semangat diri. Senyumannya pun bagaikan embun yang menyejukkan, dapat menyejukkan hatiku. Tatapannya pun lembut dan dapat membuatku terpaku. Ya, dulu. Itu sudah lama. Lama sekali. Dan sekarang dia sudah menghilang.
Aku begitu kehilangan dirinya. Aku merindukan sosoknya. Rasa sakit yang menyelimuti hati ini selalu muncul saat aku merindukannya. Aku pun merindukannya setiap saat. Apakah dia akan kembali? Entahlah. Tetapi itu selalu menjadi harapanku. Hanya secercah harapan. Mungkin peluang bagiku untuk menemukannya kembali sedikit sekali. Tapi aku tak berhenti berharap. Karena hatiku masih untuknya. Untuk dirinya. Walaupun aku tak pemah memilikinya, bagiku melihatnya setiap hari saja sudah cukup. Kehadirannya saja sudah membuatku bahagia. Hhhh dia yang memberikan senyuman sehangat matahari itu, aku selalu berharap bisa melihatnya lagi. Andai saja waktu bisa kuputar, aku pasti memutarnya ke masa lalu. Aku rindu sekali saat-saat dia masih ada di hidupku, dan sebelum dia menghilang. Jika ku tarik ke belakang.
"Hei berhenti!" teriaknya.
Aku pun tetap berjalan. karena ku pikir ucapannya tidak ditujukan kepadaku. Lagi pula aku sedang terburu-buru menuju kelas.
"Hei berhenti! Alindia Kartika!"
Sontak aku kaget dan seketika itu pula aku pun menghentikan langkahku. Tak kusangka dia memanggilku, dan dia pun menghampiriku.
"lni bukumu terjatuh." Ujar seseorang.
"Oh. makasih ya. Bagaimana bisa kau tau namaku?" tanyaku heran.
"Lah kan udah ketulis di bukunya. Oh iya namaku Andrian Dwiharja dari kelas 7f" katanya sambil memperkenalkan diri.
"Ah ga nanya. Duluan ya, mau ke kelas nih"
Aku pun terburu-buru menuju kelas meninggalkannya yang berdiri mematung disana. Mungkin dia tak menyangka aku berkata seperti itu. Mungkin kesannya aku jutek atau bagaimana lah. Ah aku tak peduli.
Sudut pandang yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ....
orang pertama pelaku utama
orang pertama pelaku sampingan
orang ketiga pengamat
orang ketiga serbatahu
Iklan
N. Hayati
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta
372
3.4 (7 rating)
Bagas Rafael Diandra Putra
Pembahasan tidak menjawab soal
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia