Ada banyak hal yang menyebabkan larutan mempunyai sifat yang berbeda dengan pelarutnya. Salah satu sifat terpenting dari larutan adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif didefinisikan sebagai sifat fisik larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap pelarut, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmosis larutan.
Berdasarkan eksperimen, larutan elektrolit juga menunjukkan sifat-sifat koligatif. Larutan elektrolit memberikan sifat koligatif yang lebih besar dari larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama. Karena kemampuannya untuk terurai sebagian atau seluruhnya menjadi ion-ion dalam larutan, Sehingga untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan nonelektrolit.
Perbandingan antara nilai sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit dengan nilai sifat koligatif yang diharapkan dari suatu larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama disebut faktor van't Hoff (i). Besarnya faktor van't Hoff dirumuskan sebagai berikut.
i=1+(n−1)⋅α
Nilai n pada rumus di atas merupakan jumlah ion yang terdapat dalam larutan, serta α merupakan nilai derajat ionisasi larutan senyawa elektrolit tersebut. Sebagai contoh, senyawa garam dapur (NaCl) memiliki jumlah ion (n) sebanyak 2 dan terionisasi sempurna, maka akan memiliki nilai i = 2. Sebaliknya, senyawa nonelektrolit seperti sukrosa dan urea tidak terionisasi dalam larutannya, sehingga tidak memiliki nilai i. Sifat koligatif hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan bukan pada jenis zat, sehingga dapat dipastikan bahwa semakin banyak jumlah ion yang berada dalam larutan, nilai i akan semakin besar. Dengan demikian harga i berbanding lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan.
Dengan demikian, maka pernyataan yang tepat tentang kedua kalimat pada soal adalah pernyataan salah dan alasan benar.
Jadi, jawaban yang tepat adalah D.