Iklan

Pertanyaan

Soal terdiri atas 3 bagian, yaitu PERNYATAAN; kata SEBAB; dan ALASAN yang disusun berurutan. Selepas Pemilu 1955 banyak terjadi pergolakan di beberapa daerah yang dipelopori oleh para perwira TNI Angkatan Darat. SEBAB Mereka kecewa terhadap kebijakan Presiden Soekarno yang dinilai tidak memerhatikan pembangunan luar Jawa dan cenderung lebih menguntungkan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pernyataan yang tepat tentang kedua kalimat di atas adalah …

Soal terdiri atas 3 bagian, yaitu PERNYATAAN; kata SEBAB; dan ALASAN yang disusun berurutan.
 

Selepas Pemilu 1955 banyak terjadi pergolakan di beberapa daerah yang dipelopori oleh para perwira TNI Angkatan Darat.

SEBAB

Mereka kecewa terhadap kebijakan Presiden Soekarno yang dinilai tidak memerhatikan pembangunan luar Jawa dan cenderung lebih menguntungkan Partai Komunis Indonesia (PKI).
 

Pernyataan yang tepat tentang kedua kalimat di atas adalah …  

  1. Pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab dan akibat. undefined 

  2. Pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat. undefined 

  3. Pernyataan benar dan alasan salah. undefined 

  4. Pernyataan salah dan alasan benar. undefined 

  5. Pernyataan dan alasan salah. undefined 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

22

:

49

:

38

Klaim

Iklan

I. Uga

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

maka pilihan jawaban yang tepat adalah A.

maka pilihan jawaban yang tepat adalah A. undefined 

Pembahasan

Pernyataan benar. Pasca pelaksanaan Pemilu 1955, sejarah mencatat bahwa terjadi pergolakan di berbagai daerah seperti misalnya deklarasi pendirian Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Makssar, Sulawesi pada 2 Maret 1957. Pendirian Permesta dipimpin oleh Letkol Ventje Sumual bersama personel militer lain seperti Kolonel Alexander Kawilarang, Kolonel D.J Somba, Mayor Eddy Gagola, Mayor Dolf Runturambi. Selain itu, di Indonesia barat juga terjadi pergolakan dengan dideklarasikannya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada 15 Februari 1958 yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein. Berdirinya kelompok-kelompok separatis tersebut dalam perjalanannya aktif melakukan pemberontakan-pemberontaka yang membahayakan jalannya stabilitas pemerintahan nasional sehingga pemerintah memutuskan untuk menumpas aksi pemberontakan mereka dengan jalan militer sebagai jalan terakhir setelah gagalnya opsi penyelesaian secara damai. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa pelopor terjadinya pergolakan di daerah adalah oknum-oknum militer dari perwira TNI Angkatan Darat. Alasan benar . Para tokoh pendiri Permesta dan PRRI melakukan pemberontakan di daerah tidak lain karena mereka merasa ada kecemburuan sosial dalam hal pembangunan. Pemerintah Pusat dianggap tidak memperhatikan pembangunan di luar Jawa (Indonesia Barat dan Indonesia Timur), melainkan hanya fokus membangun di Jawa. Sementara mereka menginginkan adanya kesetaraan dan keadilan. Sebagai contoh, terbentuknya PRRI di Sumatra sebagai upaya konkret untuk mengoreksi pemerintahanotoriter Soekarno yang dianggapinkonstitusional dan mengabaikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Tindakan koreksi itu ternyata mendapat sambutan berupa aksi militer dari pemerintah pusat diJakarta sehingga menimbulkanperang saudara di Sumatra Barat. Demikian juga dengan motif berdirinya Permesta yang dipicu oleh dorongan untuk menghadirkan adanya otonomi daerah yang diyakini sebagai sebuah solusi untuk mengatasi ketimpangan, menciptakan kemakmuran dan keadilan pembangunan manusia di Indonesia Timur. Para pemberontak merasa ketidakadialan pemerintahan Soekarno justru menguntungkan PKI yang semakin hari semakin besar dan berpengaruh. Hal ini tidak lepas dari fakta karena Presiden Soekarno cendrung lebih dekat dengan PKI daripada mengabulkan tuntutan daerah dengan harapan mendapat dukungan politik PKI dalam menjalankan agenda pemerintahan. Dua pernyataan di atas benar dan menunjukkan hubungan sebab akibat . Bahwa adanya kekecewaan terhadap Presiden Soekarno yang dinilai tidak adil dalam hal pembangunan mengakibatkan terjadinya pergolakan di darah-daerah. Dengan demikian, maka pilihan jawaban yang tepat adalah A.

Pernyataan benar. Pasca pelaksanaan Pemilu 1955, sejarah mencatat bahwa terjadi pergolakan di berbagai daerah seperti misalnya deklarasi pendirian Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Makssar, Sulawesi pada 2 Maret 1957. Pendirian Permesta  dipimpin oleh Letkol Ventje Sumual bersama personel militer lain seperti Kolonel Alexander Kawilarang, Kolonel D.J Somba, Mayor Eddy Gagola, Mayor Dolf Runturambi. Selain itu, di Indonesia barat juga terjadi pergolakan dengan dideklarasikannya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada 15 Februari 1958 yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein. Berdirinya kelompok-kelompok separatis tersebut dalam perjalanannya aktif melakukan pemberontakan-pemberontaka yang membahayakan jalannya stabilitas pemerintahan nasional sehingga pemerintah memutuskan untuk menumpas aksi pemberontakan mereka dengan jalan militer sebagai jalan terakhir setelah gagalnya opsi penyelesaian secara damai. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa pelopor terjadinya pergolakan di daerah adalah oknum-oknum militer dari perwira TNI Angkatan Darat.

Alasan benar. Para tokoh pendiri Permesta dan PRRI melakukan pemberontakan di daerah tidak lain karena mereka merasa ada kecemburuan sosial dalam hal pembangunan. Pemerintah Pusat dianggap tidak memperhatikan pembangunan di luar Jawa (Indonesia Barat dan  Indonesia Timur), melainkan hanya fokus membangun di Jawa. Sementara mereka menginginkan adanya kesetaraan dan keadilan. Sebagai contoh, terbentuknya PRRI di Sumatra sebagai upaya konkret untuk mengoreksi pemerintahan otoriter Soekarno  yang dianggap inkonstitusional dan mengabaikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Tindakan koreksi itu ternyata mendapat sambutan berupa aksi militer dari pemerintah pusat di Jakarta sehingga menimbulkan perang saudara di Sumatra Barat. Demikian juga dengan motif berdirinya Permesta yang dipicu oleh dorongan untuk menghadirkan adanya otonomi daerah yang diyakini sebagai sebuah solusi untuk mengatasi ketimpangan, menciptakan kemakmuran dan keadilan pembangunan manusia di Indonesia Timur. Para pemberontak merasa ketidakadialan pemerintahan Soekarno justru menguntungkan PKI yang semakin hari semakin besar dan berpengaruh. Hal ini tidak lepas dari fakta karena Presiden Soekarno cendrung lebih dekat dengan PKI daripada mengabulkan tuntutan daerah dengan harapan mendapat dukungan politik PKI dalam menjalankan agenda pemerintahan.

Dua pernyataan di atas benar dan menunjukkan hubungan sebab akibat. Bahwa adanya kekecewaan terhadap Presiden Soekarno yang dinilai tidak adil dalam hal pembangunan mengakibatkan terjadinya pergolakan di darah-daerah.

Dengan demikian, maka pilihan jawaban yang tepat adalah A. undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

5

Iklan

Pertanyaan serupa

Pada 21 Februari 1957, Presiden Soekarno mengusulkan gagasan yang dikenal sebagai Konsepsi Presiden yang berisi ... Sistem pemerintahan Parlementer tidak sesuai dengan kepibadian bangsa Indonesi...

37

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia