Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah teks laporan hasil observasi berikut ini!
Badak Jawa
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus sondaicus) merupakan satu mamalia besar terlangka di dunia yang terancam punah. Dengan hanya sekitar 50 ekor tersisa di alam liar, spesies ini digolongkan sebagai sangat terancam.
Ujung Kulon menjadi satu-satunya habitat yang tersisa bagi badak jawa di Indonesia. Status badak Jawa dilindungi sejak 1931 yang diperkuat dengan penetapan Ujung Kulon di barat daya Pulau Jawa sebagai taman nasional sejak 1992.
Ciri fisik badak Jawa, yaitu cula kecil dengan panjang sekitar 25 cm untuk badak jantan, sementara betina hanya memiliki cula kecil atau tidak sama sekali. Kulitnya berwarna abu-abu dengan tekstur tidak rata dan berbintik. Bagian atas bibirnya meruncing untuk mempermudah mengambil daun dan ranting.
Berat badak jawa bisa mencapai 2.300 kg, dengan panjang badan 2-4 meter dan tinggi bisa mencapai 1,7 meter. Badak jantan mencapai fase dewasa setelah sepuluh tahun, sementara betina pada usia lima sampai tujuh tahun dengan masa mengandung selama 15-16 bulan.
Berdasarkan pengamatan terhadap luas wilayah jelajah dan kondisi habitat, Ujung Kulon diperkirakan memiliki daya dukung bagi 50 badak jawa. Karena keterbatasan habitat, para ahli menyarankan adanya habitat kedua bagi badak jawa. Beberapa lokasi yang menjadi pertimbangan adalah Hutan Baduy, Taman Nasional Gunung Halimun, Cagar Alam Sancang dan Cikepuh.
Sudah tidak ditemukan kasus perburuan liar badak Jawa sejak tahun 1990-an karena penegakan hukum yang keras oleh pemerintah. Ancaman terbesar bagi populasi badak Jawa adalah berkurangnya keragaman genetis. Hal ini dapat memperlemah kemampuan binatang ini dalam menghadapi wabah penyakit atau bencana alam.
Ancaman lain bagi populasi badak jawa adalah alih fungsi lahan sebagai akibat pertumbuhan populasi manusia. Pembukaan hutan untuk pertanian dan penebangan kayu komersial mulai bermunculan di sekitar dan di dalam kawasan lindung tempat spesies ini hidup.
Upaya perlindungan badak Jawa dilakukan berbagai pihak dengan cara mengamati badak menggunakan kamera jebak dan analisis DNA dari sampel kotoran. Selain itu dilakukan pula pengamatan perilaku, pola makan, serta penelitian mengenai risiko dan ancaman wabah penyakit.
Setelah harimau jawa dinyatakan punah, keberadaan badak Jawa dapat menjadi pembuktian bahwa Indonesia merupakan tempat yang ramah bagi berbagai hewan langka. Lestarinya badak Jawa dapat menjadi tolak ukur perkembangan ilmu pengetahuan, memperkaya keragaman fauna, sekaligus menjaga keseimbangan ekologis Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Apabila pemerintah berhasil, bukan tidak mungkin habitat badak Jawa akan menjadi magnet pariwisata seperti yang sudah terjadi kepada Pulau Komodo.
Sumber: www.wwf.or.id dengan pengubahan
Simpulkan isi teks berdasarkan identifikasi kalimat utama dan gagasan utama!
Iklan
R. Almira
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Pertamina
593
0.0 (0 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia