Stereotip merupakan suatu citra yang kaku mengenai suatu kelompok ras atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut. Hal ini diperparah oleh sikap yang cenderung terlalu menyederhanakan dan tidak peka terhadap berbagai fakta. Artinya, stereotip muncul ketika suatu pandangan telah melabel bentuk sikap maupun perilaku, tanpa melihat fakta yang sebenarnya.
Meskipun demikian, stereotip merniliki dua bentuk, yaitu bentuk positif, misalnya wanita adalah seseorang yang cantik. lemah lembut, penyayang. dan keibuan; sedangkan laki-laki adalah orang yang kuat, dan mementingkan segala sesuatu dengan menggunakan akal dibanding dengan perempuan yang lebih memilih perasaan. Akan tetapi pandangan tersebut kini lambat laun telah melebur seiring dengan adanya pemahaman kesetaraan gender.
Pengertian stereotip seringkali disamakan dengan prasangka dan diskriminasi. Prasangka (prejudice) merupakan sikap bermusuhan yang ditunjukkan pada suatu kelompok tertentu atas dasar dugaan bahwa kelompok tersebut mempunyai ciri yang tidak menyenangkan. Contoh prasangka, yaitu ketika kita menganggap orang-orang dari suku tertentu sebagai orang yang pelit, kasar, dan agresif.
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, suku, status, dan kelas sosial-ekonomi. Diskriminasi terjadi karena adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, adanya tekanan, dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok yang lebih lemah.
Oleh karena itu, persoalan yang terjadi dalam hubungan antarkelompok dapat diawali karena adanya stereotip, lalu dapat menghasilkan prasangka dan terakhir berujung pada diskriminasi.