Iklan

Pertanyaan

Siapakah tokoh-tokoh yang terlibat dalam KMB?

Siapakah tokoh-tokoh yang terlibat dalam KMB?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

00

:

06

:

37

Klaim

Iklan

I. Uga

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Konferensi Meja Bundar atau KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus 1949 hingga 2 November 1949. KMB diselenggarakan untuk mengakhiri konflik Belanda-Indonesia, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945. Konferensi Meja Bundar juga dikenal dengan istilah Hague Agreement atau Perjanjian Den Haag. Secara garis besar, isi dari perjanjian ini adalah Belanda setuju untuk menyerahkan kedaulatan politik atas wilayah bekas Hindia Belanda, kecuali West New Guinea atau Irian Barat. Dalam konferensi tersebut, Indonesia mengirim 10 orang sebagai utusannya dengan diketuai oleh Mohammad Hatta beserta 9 orang Anggota yaitu: Mr. Mohammad Roem, Prof. Dr. Soepomo, Dr. Johannes Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul KarimPringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang dan Dr. Muwardi. Dalam Konferensi Meja Bundar, delegasi dari Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta, Mohammad Roem, dan Prof. Dr. Soepomo. Sedangkan untuk perwakilan dari BFO ( Bijeenkomst voor Federaal Overleg ) yang merupakan kumpulan negara federal hasil bentukan Belanda di Indonesia, ialah Sultan Hamid II. Untuk perwakilan delegasi dari Belanda ialah Johannes Henricus van Maarseveen yang menjabat Menteri Seberang Laut (Menteri Urusan Kolonial). Hadir pula perwakilan Komisi PBB untuk Indonesia atau United Nations Commission for Indonesia (UNCI), Tom Critchley. Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) selesai dilaksanakan. Belanda menyerahkan kedaulatan politik di dua tempat, yakni di Belanda dan Indonesia. Dengan demikian, tokoh-tokoh yang terlibat dalam KMB adalah Mohammad Hatta, Mohammad Roem, dan Prof. Dr. Soepomo dari pihak Indonesia. Pihak BFO ( Bijeenkomst voor Federaal Overleg )diwakili oleh Sultan Hamid II. Perwakilan delegasi dari Belanda ialah Johannes Henricus van Maarseveen yang menjabat Menteri Seberang Laut (Menteri Urusan Kolonial) dan perwakilan Komisi PBB untuk Indonesia atau United Nations Commission for Indonesia (UNCI), Tom Critchley.

Konferensi Meja Bundar atau KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus 1949 hingga 2 November 1949. KMB diselenggarakan untuk mengakhiri konflik Belanda-Indonesia, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945. Konferensi Meja Bundar juga dikenal dengan istilah Hague Agreement atau Perjanjian Den Haag. Secara garis besar, isi dari perjanjian ini adalah Belanda setuju untuk menyerahkan kedaulatan politik atas wilayah bekas Hindia Belanda, kecuali West New Guinea atau Irian Barat. Dalam konferensi tersebut, Indonesia mengirim 10 orang sebagai utusannya dengan diketuai oleh Mohammad Hatta beserta 9 orang Anggota yaitu: Mr. Mohammad Roem, Prof. Dr. Soepomo, Dr. Johannes Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang dan Dr. Muwardi.

Dalam Konferensi Meja Bundar, delegasi dari Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta, Mohammad Roem, dan Prof. Dr. Soepomo. Sedangkan untuk perwakilan dari BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yang merupakan kumpulan negara federal hasil bentukan Belanda di Indonesia, ialah Sultan Hamid II. Untuk perwakilan delegasi dari Belanda ialah Johannes Henricus van Maarseveen yang menjabat Menteri Seberang Laut (Menteri Urusan Kolonial). Hadir pula perwakilan Komisi PBB untuk Indonesia atau United Nations Commission for Indonesia (UNCI), Tom Critchley. Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) selesai dilaksanakan. Belanda menyerahkan kedaulatan politik di dua tempat, yakni di Belanda dan Indonesia.

Dengan demikian, tokoh-tokoh yang terlibat dalam KMB adalah Mohammad Hatta, Mohammad Roem, dan Prof. Dr. Soepomo dari pihak Indonesia. Pihak  BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) diwakili oleh Sultan Hamid II. Perwakilan delegasi dari Belanda ialah Johannes Henricus van Maarseveen yang menjabat Menteri Seberang Laut (Menteri Urusan Kolonial) dan perwakilan Komisi PBB untuk Indonesia atau United Nations Commission for Indonesia (UNCI), Tom Critchley.
 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

5

Iklan

Pertanyaan serupa

Dibuka di Ridderzaal, Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus 1949 dengan salah satu hasilnya Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat. Konferensi yang dimaksud adalah ...

6

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia