Setelah zaman Masehi, beberapa catatan berita Cina menyebutkan tentang perjalanan beberapa tokoh agama Buddha dari daratan Cina ke India dan singgah di berbagai tempat di Nusantara. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya adalah Fa Hsien, Hwi Ning, dan I-Tsing.
I-Tsing atau Yi Jing, seorang biksu Cina, mampir tiga kali ke wilayah yang di sebut Lautan Selatan. Lautan Selatan itu mencakup Sumatra, Jawa, dan Bali. Pada tahun 672 Masehi, I-Tsing berangkat dari Guangzhou. Setelah berlayar selama 20 hari, dia mendarat di Fo-shi (Sriwijaya). Dia tinggal selama enam bulan untuk belajar Sabdavidya atau tata bahasa Sansekerta.
Menurut catatan I-Tsing, semua biksu di Fo-shi mempelajari mata pelajaran yang sama dengan yang dipelajari di Nalanda. Misalnya, Pancavidya yang mencakup pelajaran tata bahasa, pengobatan, logika, seni, keterampilan, dan ilmu mengelola batin. Ia menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1.000 orang pendeta yang menguasai agama seperti di India. Ia bahkan merekomendasikan jika biksu ingin ke Nalanda, yang konon susah sekali, sebaiknya belajar terlebih dahulu di Sriwijaya.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.