Ikatan hidrogen adalah interaksi dipol-dipol antara molekul yang memiliki H yang terikat pada atom berukuran kecil yang memiliki keelektronegatifan tinggi, umumnya N, O, atau F. Ikatan hidrogen memiliki energi ikatan yang cukup besar untuk satu interaksi dipol-dipol.
Ikatan hidrogen terbentuk dari interaksi antar molekul senyawa kovalen polar yang memiliki perbedaan keelektronegatifan (momen dipol) yang besar antara hidrogen dan unsur yang berikatan dengannya. Ikatan hidrogen dapat juga terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki gugus −NH2, −COOH, atau −OH. Gugus-gugus tersebut terdapat pada senyawa organik, seperti golongan amina (R−NH2), asam karboksilat (R−COOH), dan alkohol (R−OH).
Metanol merupakan golongan senyawa alkohol yang memiliki gugus (R−OH), sedangkan dietil eter termasuk senyawa eter yang memiliki gugus (R−O−R′). Oleh karena itu, metanol dapat membentuk ikatan hidrogen, sedangkan dietil eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen. Asam asetat merupakan golongan senyawa asam karboksilat yang memiliki gugus (R−COOH), sedangkan aldehid memiliki gugus (R−CHO), sehingga asam asetat dapat membentuk ikatan hidrogen. Senyawa aldehid memiliki atom hidrogen (H) dan oksigen (O) dalam gugus fungsinya, tetapi aldehid tidak dapat membentuk ikatan hidrogen. Hal ini disebabkan karena atom H tidak terikat langsung dengan atom O, sehingga tidak terbentuk perbedaan keelektronegatifan dalam gugusnya.
Dengan demikian, maka senyawa yang dapat mengadakan ikatan hidrogen antar sesama molekulnya adalah metanol (1) dan asam asetat (3).
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.