Pada keempat rangkaian tersebut berlaku Hukum Ohm yang memenuhi persamaan V=I⋅R. Untuk kuat arus, ia berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan. Maka, jika dalam rangkaian tersebut hambatannya bertambah, kuat arusnya akan semakin kecil. Namun, jika dalam rangkaian tersebut tegangannya bertambah, maka kuat arusnya juga akan bertambah.
Pada rangkaian nomor 1 dengan satu komponen ggl atau tegangan dan satu komponen resistor arusnya adalah 0,2 A, sehingga memiliki persamaan:
VI0,2===I⋅RRVRV
Rangkaian yang arusnya paling besar adalah rangkaian dengan tegangan paling besar atau hambatannya paling kecil seperti pada rangkaian nomor 4. Mari kita hitung kuat arus pada rangkaian nomor 4:
3VIII====I⋅2R2R3V23(0,2)0,3 A
Karena rangkaian nomor 2 akan memiliki arus yang sama karena pertambahan komponen tegangan dan hambatannya sama besar dan rangkaian nomor 3 memiliki hambatan paling besar tetapi tegangannya lebih kecil daripada rangkaian nomor 4, maka akan menghasilkan arus yang lebih kecil.
Dengan demikian, rangkaian nomor 4 adalah rangkaian dengan arus paling besar dengan nilai arus 0,3 A.