Iklan

Iklan

Pertanyaan

Selain karena mengeluarkan peraturan yang membatasi kewenangan para Brahmana, perselisihan antara Kertajaya dan kaum Brahmana dipicu oleh ...

Selain karena mengeluarkan peraturan yang membatasi kewenangan para Brahmana, perselisihan antara Kertajaya dan kaum Brahmana dipicu oleh ...

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

selain peraturan yang membatasi kewenangan para Brahmana, perselisihan antara Kertajaya dan kaum Brahmana dipicu oleh ambisi Kertajaya yang menginginkan disembah seperti dewa.

selain peraturan yang membatasi kewenangan para Brahmana, perselisihan antara Kertajaya dan kaum Brahmana dipicu oleh ambisi Kertajaya yang menginginkan disembah seperti dewa.

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Sri Maharaja Kertajaya atau Raja Kertajaya, raja terakhir dari Kerajaan Kediri yang memerintah sejak 1194-1222.Selain pemimpin yang kejam, ia dikenal kurang bijaksana. Kertajaya kerap mengaku dirinya sebagai dewa, sehingga membenarkan segala tindakan kejam yang ia lakukan. Kertajaya membuktikan dirinya adalah dewa dengan duduk di atas tombak tanpa terluka sedikit pun. Kertajaya memaksa para brahmana dan rakyat untuk menyembahnya, apabila menolak ia tidak segan menyiksa hingga mendapat pengakuan sebagai dewa. Dalam Pararaton dan Negarakertagama dikisahkan pada 1222, Kertajaya berselisih melawan kaum Brahmana. Perselisihan terjadi karena Raja Kertajaya memerintahkan kaum Brahmana untuk menyembahnya sebagai dewa. Namun permintaan itu di tolak oleh kaum Brahmana yang menganggap tindakan Kertajaya sebagai kesesatan. Akhirnya kaum Brahmana meminta perlindungan pada akuwu (bupati) Tumapel/ Singasari yang saat itu dijabat oleh Ken Arok. Kaum Brahmana juga mempengaruhi rakyat untuk menumbangkan Kertajaya. Perang antara Kerajaan Kediri dan Tumapel terjadi di dekat Desa Ganter. Perang berakhir dengan terbunuhnya Kertajaya oleh Ken Arok. Dengan demikian, selain peraturan yang membatasi kewenangan para Brahmana, perselisihan antara Kertajaya dan kaum Brahmana dipicu oleh ambisi Kertajaya yang menginginkan disembah seperti dewa.

Sri Maharaja Kertajaya atau Raja Kertajaya, raja terakhir dari Kerajaan Kediri yang memerintah sejak 1194-1222. Selain pemimpin yang kejam, ia dikenal kurang bijaksana. Kertajaya kerap mengaku dirinya sebagai dewa, sehingga membenarkan segala tindakan kejam yang ia lakukan. Kertajaya membuktikan dirinya adalah dewa dengan duduk di atas tombak tanpa terluka sedikit pun. Kertajaya memaksa para brahmana dan rakyat untuk menyembahnya, apabila menolak ia tidak segan menyiksa hingga mendapat pengakuan sebagai dewa.
Dalam Pararaton dan Negarakertagama dikisahkan pada 1222, Kertajaya berselisih melawan kaum Brahmana. Perselisihan terjadi karena Raja Kertajaya memerintahkan kaum Brahmana untuk menyembahnya sebagai dewa. Namun permintaan itu di tolak oleh kaum Brahmana yang menganggap tindakan Kertajaya sebagai kesesatan. Akhirnya kaum Brahmana meminta perlindungan pada akuwu (bupati) Tumapel/ Singasari yang saat itu dijabat oleh Ken Arok. Kaum Brahmana juga mempengaruhi rakyat untuk menumbangkan Kertajaya. Perang antara Kerajaan Kediri dan Tumapel terjadi di dekat Desa Ganter. Perang berakhir dengan terbunuhnya Kertajaya oleh Ken Arok.

Dengan demikian, selain peraturan yang membatasi kewenangan para Brahmana, perselisihan antara Kertajaya dan kaum Brahmana dipicu oleh ambisi Kertajaya yang menginginkan disembah seperti dewa.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

366

iexyeunixx

Mudah dimengerti

Farid Ahay

Mudah dimengerti

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tahun berapa kerajaan kediri didirikan?

5

4.5

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia