Sekitar tahun 1920-an, perempuan Bali tempo dulu tidak mengenakan pakaian penutup dada alias mereka telanjang dada. Ada sejarah budaya di balik fenomena ini. Hal tersebut dilakukan sebagai ekspresi kejujuran. Dengan bertelanjang dada tersebut, wanita dapat menjaga apa yang mereka miliki. Melalui kejujuran yang diperlihatkan dengan dada terbuka itulah, para wanita Bali kala itu akan bisa memperoleh kepercayaan dari orang lain. Berdasarkan norma kesopanan, hal ini menunjukkan bahwa ….
penerapan norma kesopanan bisa berbeda-beda, tergantung pada waktu, tempat, dan lingkungannya
sanksi norma kesopanan tidak didapat di dunia melainkan menjadi otoritas dari Tuhan Yang Maha Esa
norma kesopanan berada pada tingkatan paling rendah karena jika dilanggar hanya sekedar mendapatkan teguran
norma kesopanan dapat pula menyangkut tradisi dan budaya masyarakat yang dilakukan berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan
penerapan norma kesopanan didasarkan pada hati nurani manusia dan perwujudannya bisa berbeda-beda pada setiap manusia
A. Puspita
Master Teacher
Penerapan norma kesopanan ini bisa berbeda-beda, tergantung pada waktu, tempat, dan lingkungannya. Pada tempo dulu, perempuan di Bali dianggap wajar saja jika tidak mengenakan pakaian penutup dadanya. Tapi, kondisi ini jelas berbeda dengan kehidupan saat ini. Justru bila hal ini dilakukan akan dianggap tidak sopan. Norma sosial ini bersifat dinamis. Artinya, norma sosial bisa berubah-ubah dan berkembang mengikuti perkembangan budaya masyarakat. Jadi, wajar saja jika norma yang berlaku pada masa lalu bisa berubah di masa depan.
Jadi, jawaban yang tepat adalah A.
19
0.0 (0 rating)
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Produk Lainnya
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia