Keberadaan kaum muda terpelajar yang responsif terhadap berkembangnya paham-paham baru, apalagi paham yang ikut menggelorakan kemerdekaan telah menjadikan mereka sebagai aktor utama dalam proses nasionalisme Indonesia. Pada saat itu, di Eropa sedang tumbuh subur paham-paham yang terkait dengan kemajuan, kebebasan, kemerdekaan sebagai dampak dari Revolusi Perancis. Paham-paham itu misalnya liberalisme, nasionalisme, sosialisme. P
ada awal abad ke-20, paham nasionalisme memasuki wilayah Indonesia. Perlu diingat bahwa dengan pelaksanaan Politik Etis telah mendorong lahirnya kaum muda terpelajar. Pemikiran mereka semakin rasional, wawasannya semakin luas dan terbuka sehingga memperlancar berkembangnya paham-paham baru di Indonesia. Paham baru itu misalnya nasionalisme. Paham ini telah mendorong lahirnya kesadaran nasional, kesadaran hidup dalam suatu bangsa, Bangsa Indonesia. Kesadaran ini kemudian mendorong untuk merubah dan menyempurnakan strategi perjuangan bangsa yang selama ini telah dilakukan.
Dipelopori oleh kaum terpelajar, kemudian lahirlah berbagai organisasi pergerakan nasional. Organisasi pergerakan itu ada yang bercorak sosio-kultural, politik, keagamaan tetapi juga yang sekuler, kedaerahan tetapi ada juga yang nasionalis, ada dari kelompok pemuda tetapi juga ada kelompok perempuan. Pada periode awal pergerakan kebangsaan telah muncul organisasi Budi Utomo (BU) yang bersifat sosio-kultural sebagai cikal bakal pergerakan nasional. Tujuh tahun setelah terbentuknya Budi Utomo, pemuda Indonesia mulai bangkit meskipun masih dalam tahapan loyalitas kepulauan. Perubahan pesat dan radikal dari organisasi-organisasi pemuda itu mendorong mereka untuk menciptakan persatuan yang lebih luas sampai pada puncaknya ikrar sebagai satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air dengan adanya Sumpah Pemuda.
Dengan demikian, tahapan nasionalisme Indonesia dimulai dengan munculnya golongan terpelajar sebagai akibat politik etis, kemudian berdirinya Budi Utomo sebgaia tonggak pergerakan nasional, dan puncaknya adalah terlaksananya satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air dalam peristiwa Sumpah Pemuda.