Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra. Selain menghakimi karya sastra, kritik sastra juga memiliki fungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas. Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra.
Tahap-tahap dalam penyusunan kritik sastra yaitu sebagai berikut.
Tahap ini merupakan tahap kegiatan memaparkan data apa adanya, misalnya mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel berdasarkan urutan cerita, mendeskripsikan nama-nama tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan beserta ciri fisik dan psikisnya, mendata latar ruang dan waktu atau latar sosial tokoh-tokohnya, dan mendeskripsikan alur setiap bab atau setiap episode.
Tahap ini merupakan tahap kegiatan menjelaskan karya sastra, mengungkapkan maknanya, baik yang tersurat maupun yang tersirat dengan mengemukakan pendapat kritikus.
Tahap ini merupakan tahap kegiatan menguraikan data, mencari makna, dan membanding-bandingkan dengan karya, sastra lain, dengan sejarah, atau dengan keadaan di masyarakat.
Tahap ini merupakan tahap akhir yang berisi penilaian terhadap suatu karya sastra. Dalam suatu evaluasi dapat dilakukan melalui pujian, seperti berbobot, baik, buruk, menarik, dan unik. Sebaliknya, dapat pula dilakukan pencemoohan, ejekan, dianggap jelek dan tidak bermutu, serta tidak menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan demikian, tahap-tahap dalam penyusunan kritik sastra yaitu tahap deskripsi, tahap penafsiran, tahap analisis, dan tahap evaluasi.