Manusia purba yang disebut juga dengan manusia sejarah adalah jenis manusia yang hidup pada zaman sebelum mengenal tulisan. Manusia purba yang paling tertua diperkirakan berumur lebih dari 4 juta tahun yang lalu. Adapun manusia purba banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, tetapi lebih banyak ditemukan di Indonesia. Fosil-fosil yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya ada yang sudah berumur jutaan tahun yang lalu. Berikut adalah contoh manusia purba di Indonesia dan di dunia yang ditemukan beserta ciri fisik dan non fisiknya.
1. Homo Soloensis. Homo Soloensis ditemukan di Solo yang merupakan garis nenek moyang manusia Indonesia. Ciri-ciri Homo Soloensis secara fisik seperti: memiliki volume otak antara 1000-2000 CC, memiliki ketinggian kira-kira 130-210 cm, bentuk wajah tidak menonjol ke depan, dapat berdiri tegak dan dapat berdiri lebih sempurna, bentuk fisiknya hampir seperti manusia saat ini, hidup sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu dan bobotnya antara 30-50 kg. Selain itu, Homo Soloensis memiliki ciri-ciri non fisik berupa hasil kebudayaan seperti: kapak genggam, kapak berimbas, alat serpih.
2. Homo Neanderthal. Homo Neanderthal merupakan anggota genus Homo yang telah punah dan berasal dari zaman Pleistosen. Ditemukan di Eurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengah dan Utara. Spesies ini dinamakan Homo Neanderthal sesuai dengan lokasi tempat ditemukannya di Jerman, Neanderthal. Ciri-ciri Homo Neanderthal secara fisik seperti: bentuk dahi rendah dan dagu tipis, ukuran otak sekitar 1.400-1.500 cc, tinggi badan 165-168 cm untuk pria dan 152-156 untuk wanita, mampu menggunakan peralatan berburu, meramu dan memasak dan memiliki kerangka tulang lebih kukuh dari pada manusia modern. Sementara itu, Homo Neanderthal memiliki ciri-ciri non fisik seperti: Homo Neanderthal sudah menggunakan alat untuk kebutuhan sehari-hari, sudah membangun tempat tinggal yang terbuat dari kayu, ditemukan fakta bahwa Homo Neanderthal mati sebelum berumur 20 tahun disebabkan oleh cuaca dingin yang cukup ekstrim di Eropa dan adanya penyakit endemik.
Dengan demikian, persamaan fisik manusia purba di Indonesia (Homo Soloensis) dengan manusia purba di dunia (Homo Neanderthal) adalah sama-sama berjalan tegak dan memiliki struktur badan yang sama. Perbedaan kapasitas otak manusia purba lebih besar dibandingkan manusia purba di Indonesia. Persamaan non fisiknya adalah sama-sama menggunakan alata untuk kebutuhan harian, sedangkan perbedannya Homo Neanderthal sudah mampu membuat tempat tinggal dari kayu sedangkan Homo Homo Soloensis masih memanfaatkan gua-gua sebagai tempat tinggal.