Struktur ruang atau bentuk suatu molekul dapat diramalkan berdasarkan adanya Pasangan Elektron lkatan (PEl) dan Pasangan Elektron Bebas (PEB) pada kulit terluar dari atom pusat di dalam molekul tersebut. Pasangan elektron yang terdapat pada kulit terluar dari suatu atom pusat memiliki muatan sejenis sehingga terjadi suatu gaya tolak-menolak. Pasangan-pasangan elektron ini akan memperkecil gaya tolak-menolak tersebut dengan membentuk suatu susunan tertentu. Teori ini dikenal sebagai Teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi atau Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion).
Dalam meramalkan geometri molekul berdasarkan teori VSEPR, kita perlu menentukan banyaknya PEI dan PEB pada atom pusat dengan rumus:
dengan:
A = atom pusat
X = pasangan elektron ikatan
m = jumlah PEI pada atom pusat
E = pasangan elektron bebas
n = jumlah PEB pada atom pusat
Fosfor (P) mempunyai konfigurasi elektron 15P : 2 8 5, dan fluor (F) mempunyai konfigurasi elektron 9F : 2 7. Molekul PF5 memiliki struktur Lewis sebagai berikut:
Rumus VSEPR dari PF5 adalah AX5, yaitu terdapat 5 PEI dan tidak ada PEB pada atom pusat. Senyawa PF5 memiliki bentuk molekul trigonal bipiramida.
Kepolaran suatu molekul dapat diprediksi melalui bentuk molekulnya. Senyawa dengan bentuk molekul simetris merupakan senyawa nonpolar, karena elektron tertarik sama kuat ke segala arah. Sementara senyawa dengan bentuk molekul asimetris merupakan senyawa polar, elektron tertarik ke salah satu atom menyebabkan adanya perbedaan keelektronegatifan.
PF5 mempunyai bentuk molekul simetris, maka PF5 merupakan senyawa nonpolar.
Jadi, PF5 mempunyai bentuk molekul trigonal bipiramida dan bersifat nonpolar.