Raden Umar Said merupakan nama asli Sunan Muria memilih menetap di puncak gunung Muria. Di sana, ia tak hanya menghambakan diri dengan mengajak para penduduk gunung beriman. Lebih dari itu, juga mengajarkan konsep teologi yang bersifat holistik-integratif. Mengerti akan kondisi geografis dan keberlanjutan bumi tempat mereka tinggal, Sunan Muria mengarahkan energi keimanan pada konsentrasi hajat pelestarian alam.
Tauhid yang diajarkan Sunan Muria menyentuh tiga ranah, mulai dari dimensi ketuhanan yang eskatologis-transendental, dimensi sosial-ijtima’iyyah (antroposentrisme), sampai dimensi lingkungan (ekosentrisme). Ketiganya meniscayakan diferensiasi terhadap cara dakwah Sunan yang lain. Baik ranah ketuhanan, sosial hingga lingkungan, dapat menyatu dalam satu konsep keimanan. Segenap khazanah lokal berupa kearifan lingkungan yang bersumber dari agama pun segera diejawantahkan.
Hal ini terlacak dari jejak-jejak peninggalan berupa beberapa situs yang dikeramatkan. Antara lain: buah Pari Joto, kayu Pakis Haji, Air Gentong yang terdapat di lokasi pemakaman, Ngebul Bulusan, pohon Kayu Adem Ati, serta hutan Jati Keramat. Segenap mitologi situs keramat alami tersebut, hingga kini dipercaya masyarakat mengandung tuah buah karomah Sunan Muria.
Konsep mencintai lingkungan ini sesuai dengan prinsip manusia sebagai seorang khalifah di muka bumi (khalifah fil ardhi), di antaranya adalah mengelola alam yang dapat dimaknai sebagai ibadah. Perlu dipahami, khalifah di sini berarti pemimpin, bukan penguasa. Artinya, tugas manusia adalah mengelola alam dengan arif, bukan mengeksploitasinya secara tidak bertanggungjawab.
Dengan demikian, bukti dakwah Sunan Muria selaras dengan tugas manusia sebagai khalifatullah fil al-ardhi dapat terlihat dari jejak-jejak peninggalan berupa beberapa situs yang dikeramatkan. Antara lain; buah Pari Joto, kayu Pakis Haji, Air Gentong yang terdapat di lokasi pemakaman, Ngebul Bulusan, pohon Kayu Adem Ati, serta hutan Jati Keramat. Hampir semua situs peninggalan tersebut bersentuhan langsung dengan alam dan bersesuaian dengan tugas manusia untuk mengelola alam dengan sebaik-baiknya.